majalahsora.com, Kota Bandung – Selepas libur Idul Fitri 1446 Hijriah, umumnya sekolah kejuruan yang ada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), sedang melaksanakan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK). Tak terkecuali SMK ICB Cinta Wisata yang menjadwalkan pelaksanaan UKK pada tanggal 21 hingga 25 April 2025.
Namun, tim majalahsora.com berkesempatan melakukan peliputan lebih awal, yakni pada tanggal 15 April 2025, langsung ke lokasi sekolah di Jalan Pahlawan No 19 B, Kota Bandung.
Kepala SMK ICB Cinta Wisata, Iwan Ridwan, S.Pd., menegaskan bahwa pihak sekolah telah mempersiapkan siswanya menghadapi UKK sejak mereka pertama kali masuk di kelas X.
“Ketika para siswa masuk ke ICB Cinta Wisata hingga kini mereka kelas XII, kita sudah persiapkan. Diawali dengan mereka diberikan pemahaman pencapaian kompetensi apa yang akan mereka raih dan diperkenalkan ke industri. Jadi sedari mereka MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) itu sudah diperkenalkan ke industri. Mereka tahu bidang apa yang akan ditekuni,” ujar Iwan.
Secara bertahap, proses pencapaian kompetensi dimulai dari pengenalan industri di kelas X, dilanjutkan dengan penguatan kompetensi langsung di industri pada kelas XI. Siswa kemudian kembali ke sekolah dan mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di kelas XII. Menjelang akhir pembelajaran, mereka kembali lagi ke industri untuk penguatan akhir sekaligus persiapan UKK.
Khusus untuk UKK tahun 2025 ini, sekolah menyelenggarakan serangkaian kegiatan, mulai dari pemantapan, ujian pra kompetensi, hingga pelaksanaan UKK itu sendiri.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Frilia Dera Waliah, M.M
“Kalau tahun lalu itu kan langsung saja UKK. Namun perbedaan dengan sekarang adalah di penguatan kompetensi siswa langsung di industri sebelum UKK. Para siswa diuji oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) atau dengan skema LSP tepatnya. Jadi mereka sebelumnya dilakukan pengujian oleh pihak industri dulu. Nantinya dapat sertifikat kompetensi dari industri. Setelah itu barulah dilakukan ujian sertifikasi kompetensi di sekolah atau UKK,” jelas Iwan.
Ia berharap, hasil pembelajaran dan pencapaian kompetensi siswa selama tiga tahun dapat membuahkan hasil maksimal, yaitu tercapainya standar kompetensi yang diakui dunia industri.
Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Frilia Dera Waliah, M.M., yang akrab disapa Frili. Menurutnya, dengan meningkatnya jumlah siswa tahun ini, durasi pelaksanaan UKK diperpanjang menjadi lima hari. Ini berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya dua hari.
“Di lima hari pelaksanaan UKK, ujian dibagi ke dalam tiga jurusan yang di dalamnya terdapat sebanyak 115 orang siswa kelas XII,” terang Frili.
Adapun pembagian jadwal UKK adalah sebagai berikut: tanggal 21 – 22 April untuk Jurusan Perhotelan. Tanggal 22 April, Jurusan Usaha Layanan Pariwisata (ULP) dan tanggal 22 sampai 25 April, Jurusan Kuliner.
Pelaksanaan UKK dibagi dalam beberapa sesi yang ditentukan oleh masing-masing kepala jurusan. Ujiannya digelar di laboratorium praktik yang berada di sisi gedung sekolah.
SMK ICB Cinta Wisata, Jalan Pahlawan No 19 B, Kota Bandung
Untuk kolaborasi, jurusan Kuliner dan Perhotelan bekerja sama dengan LSP Pariwisata Bhakti Persada. Sedangkan untuk jurusan ULP bekerja sama dengan LSP Pramindo.
Frili menjelaskan bahwa skema yang digunakan untuk masing-masing jurusan berbeda. Perhotelan, skema front office dan housekeeping. ULP, skema tour planning. kuliner, skema food production cookery dan food production pastry.
“Untuk front office ada reception. Di mana dalam reception para siswa bisa menerima tamu, melakukan reservasi, check-in dan check-out dan lainnya. Biasanya bahasa Inggris untuk ini. Kemudian untuk housekeeping itu ada making bed, dusting, moping, vacuum dan sebagainya. Lalu di tour planning, para siswa membuat perencanaan perjalanan. Di mana mereka membuat satu destinasi dan perencanaannya. Ini juga dalam Bahasa Inggris,” tutur Frili.
“Untuk food production cookery, para siswa membuat suatu sajian. Mulai dari appetizer, soup, main course sampai dessert. Pilihan main course-nya ada ikan, daging ayam dan daging sapi. Kalau daging kambing itu terlalu berisiko saat pengolahannya, apalagi saat dinilai oleh industri. Lalu pada dessert-nya ada cokelat dan pudding. Selanjutnya untuk food production pastry, siswa menyajikan roti, cake, praline dan seterusnya,” tambah Frili.
Frili berharap UKK dapat menjadi bekal penting bagi siswa dalam memasuki dunia industri. Sertifikat kompetensi yang didapatkan menjadi bukti legal atas keahlian siswa, yang akan sangat bermanfaat dalam proses melamar pekerjaan.
“Kami maksimalkan sarana dan prasarananya. Agar para siswa tidak kecewa dengan yang didapatnya. Serta para siswa juga dapat menghadapi UKK dengan lancar dan sesuai harapan masing-masing,” tandas Frili. [SR]***