majalahsora.com, Kota Bandung – Lulusan SMK umumnya disiapkan menjadi sumber daya manusia yang siap bekerja secara profesional. Ada juga yang setelah lulus melanjutkan bahkan berwirausaha.
Selama pembelajaran di sekolah, siswa SMK diberikan berbagai kecakapan dan pengetahuan, biasanya 30 % teori dan 70 % praktek.
Di Bandung sendiri ada ratusan SMK negeri dan swasta, SMK Al Hadi, salah satu sekolah kejuruan yang memiliki kualitas baik dalam mendidik siswanya.
Terkait dengan persiapan lulusan, Kepala SMK Al Hadi Kota Bandung, Drs. Haris Royani, menjelaskan M.M., bahwa siswa SMK harus melakukan praktek kerja lapangan atau PKL bekerja sama dengan sekitar 127 dunia usaha dan dunia industri (DUDI), BUMN, instansi pemerintahan, DPRD, kantor dinas serta lainnya.
“Itu merupakan program sekolah dan dari kementrian juga. Saya sangat berterima kasih kepada perusahaan yang bersedia menerima siswa Al Hadi untuk PKL,” kata Haris di ruang kerjanya, Senin (16/10/2023).
“Ada beberapa perusahaan yang sudah melakukan MoU dengan sekolah. Biasanya siswa terbaik direkrut langsung bekerja di tempat mereka PKL. Harapan kita ya itulah direkrut bekerja, setelah lulus. Kami berupaya link and match dengan pihak perusahaan, keberpihakan kepada SMK,” imbuh Haris.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Erwin Munandar, SE., ME., menjelaskan bahwa secara substansi PKL bertujuan untuk mengenalkan lingkungan dunia kerja dan dunia Industri.
Tahun ini diikuti oleh 365 siswa kelas XII dari jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP), Perbankan Syari’ah, Teknik Bisnis Sepeda Motor dan Teknik Komputer Jaringan.
Lanjutnya untuk siswa jurusan OTKP ada yang PKL di sekretariat DPRD Jabar, Bina Marga, Dinas Perkebunan, Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah, kantor kecamatan dan sebagai.
Sedangkan untuk Jurusan Perbankan Syariah melakukan PKL di BSI, BTN Syariah, Koperasi Syariah BPRS Al Ma’soem.
Lalu untuk jurusan TBSM di tempatkan di bengkel resmi AHASS Ujing Berung Cibiru, di samping itu ditempatkan di bengkel Cahaya Motor dan banyak lagi.
Sedangkan untuk siswa jurusan TKJ, ditempatkan di PT Telkom, PT LEN, Pindad, PUPR, Pusat Pelatihan Pusbakom dan di perusahaan bidang jaringan seperti First Media, Tia Net, dan beberapa perusahaan jaringan IT.
Kata Erwin setiap harinya mereka bekerja selama delapan jam.
Sebelum mengikuti PKL, para siswa sudah diberi pembekalan. “Persiapannya ada pendidik mengenai meteri dan pelatihan. Kita godok selama enam bulan pelatihan yang berkaitan dengan kejuruan dari guru guru produktif,” beber Erwin.
Ia menambahkan selama PKL ada pembimbing dari perusahaan, juga dimonitoring kurang lebih tiga kali selama satu bulan.
“Saat monitoring dilihat mengenai hambatan saat PKL, termasuk memberikan motivasi semangat kepada siswa,” kata Erwin.
Setelah PKL, pada bulan Januari 2024, harus melakukan pertanggung jawaban kagiatan PKL dalam bentuk laporan dan sidang.
Dikatan Erwin esensi dan harapan dari kegiatan PKL ini bisa memberikan pengalaman bagi siswa. Juga mendapatkan ilmu baru yang diperoleh di luar sekolah. “Paling penting bisa direkrut bekerja ketika lulus,” kata Erwin.
“Salah satu siswa kami diterima di PT LEN,” imbuhnya.
Wajib diikuti oleh kelas XII, karena menuju kelulusan lebih dekat merekrut tidak lama.
Saat ditanya mengenai keterserapan lulusan, merujuk data lulusan tahun lalu yang terserap bekerja sekitar 60-80 persen.
“Harapan PKL tahun ini banyak siswa yang direkrut dan juga mendapatkan pendidikan teknis juga mendapatkan pendidikan kedisiplinan kejujuran dan aturan yang berlaku,” pungkasnya. [SR]***