majalahsora.com, Kabupaten Bandung – SmartTren, atau pesantren kilat di bulan Ramadhan 1443 H, digelar secara masif oleh sekolah yang ada di Jawa Barat.
Salah satunya seperti yang dilaksanakan di SMAN 1 Beleendah.
Dudi Rohdiana, Kepala SMAN 1 Baleendah, kepada awak media majalahsora.com mengemukan SmartTren Ramadhan di sekolah yang dipimpinnya, mengacu kepada surat edaran dan panduan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar).
Dilaksanakan sejak tanggal 5 April 2022 sampai tanggal 22 April 2022. Diikuti oleh siswa kelas X dan XI yang jumlahnya sekitar 873 orang.
“Tentang panduan dan jadwal kegiatan pesantren Ramadhan tentunya ini adalah satu kegiatan yang baik. Karena bagaimanapun bahwa kegiatan ini memiliki tujuan penguatan pendidikan karakter,” kata Dudi, di ruang kerjanya, Jalan RAA Wiranatakusumah No 33, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jum’at, (8/4/2022).
Agus Suherman, M.Si., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Di samping mengacu pada panduan itu, ada juga kegiatan yang menjadi ciri khas di SMAN 1 Baleendah. Seperti melahirkan siswa yang hafidz Al-Qur’an 30 juzz, hapal Juzz 30 dan hatam Al-Qur’an.
“Di tahun ini minimal kita memiliki lima siswa yang hafizh Al-Qur’an. Alhamdulillah ada anak kami yang menjadi juara Provinsi Jawa Barat,” kata Dudi.
“Insya Allah saya juga targetkan ada 1000 siswa yang hatam Al-Qur’an. Karena kami sudah mulai kegiatan, kiat-kiat bagaimana supaya anak bisa hatam Al-Qur’an dari sebelum kegiatan Ramadhan,” imbuhnya.
Ciri khas lainnya yaitu, adanya jurnal Ramadhan online di smartphone para siswa. Hal tersebut untuk memonitor kegiatan harian mereka selama menjalani ibadah di bulan Ramadhan baik di sekolah maupun di rumah.
Masih kata Dudi kegiatan lainnya yakni, adanya kegiatan Tablig Akbar, konon akan bekerjasama dengan Jabar Bergerak.
Firman Fauzan, M.S.I., Ketua Pelaksana SmartTren SMAN 1 Baleendah
Lebih lanjut Dudi menjelaskan, selain kegiatan agama, ada beberapa alumni SMAN 1 Baleendah yang didaulat menjadi motivator bagi adik-adiknya.
Alif di antaranya yang merupakan lulusan S1 dan S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan matematika.
Alumni SMAN Baleendah tahun 2014 itu, merupakan pemilik Cerebrum.id, perusahaan yang bergerak di bidang bimbingan belajar online, sudah berjalan selama empat tahun lebih. Konon sudah ratusan ribu siswa di tanah air, terbantu masuk di perguruan tinggi negeri, setelah bimbel di Cerebrum.id.
Dalam kesempatan tersebut juga, Alif berbagi dan memberikan motivasi, agar siswa SMA Beleendah, lebih semangat dalam belajar. Apalagi sudah hampir dua tahun tidak tatap muka secara langsung.
Alif Hijriah, alumni SMAN 1 Baleendah, lulusan S2 ITB matematika, pemilik Cerebrum.id
“Jadi kalau guru lagi menerangkan materi harus sampai paham. Kalau belum ngerti nanya lagi ke guru atau ke teman. Jadi waktu di rumah bisa santai,” kata Alif yang lulus S2 hanya dalam satu tahun.
Dirinya pun mengaku tidak pernah berpacaran. Kini Alif sudah menikah.
Saat ditanya dirinya bisa diterima di ITB, dari pengakuan Alif, belajar setelah shalat subuh, lalu makan istirahat, belajar, istirahat lagi, belajar sampai malam.
“Karena persaingan masuk ke ITB itu susah, makanya harus istiqomah belajar. Saya lakukan selama dua bulan tidak ke luar rumah. Belajar dan latihan soal-soal yang akan diujikan,” kata Alif.
Agus Suherman, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menambahkan bahwa kegiatan SmartTren di SMAN 1 Baleendah, memadukan kegiatan dari provinsi dan juga kegiatan internal.
Hal tersebut untuk memberikan motivasi agar siswanya dapat belajar dengan baik dan benar, terlebih hampir sekitar dua tahun tidak melakukan tatap muka langsung.
Ada dua ruangan untuk kegiatan SmartTren, aula dan masjid
Kebetulan juga kata Agus kegiatannya bertepatan dengan bulan Ramadhan 1443 H.
Jadi ada revitalisasi kegiatan, yang tadinya tidak pernah dilakukan untuk kembali dapat dilakukan, seperti SmartTren secara tatap muka langsung. Meskipun pembelajaran daring secara umum berjalan lancar.
“Sampai saat ini kami berusaha untuk bisa bertatap muka dengan siswa khususnya untuk kegiatan pendidikan akhlak, pembinaan pendidikan karakter. Karena selama ini hampir nyaris mereka itu hilang yang disebut dengan 3 S, senyum, sapa dan salam. Nyatanya sekarang kalau ketemu guru atau siapapun temannya, jarang ucapkan salam sehingga kita perlu penggabungan dari itu,” tegas Agus.
Bagi siswa non muslim, pihaknya juga bekerja sama dengan Pendeta Josep yang merupakan anggota dari Bimbingan Masyarakat di Provinsi. Para siswa non muslim diberikan tugas keagamaan setiap hari. Adapun jumlah siswa non muslim (Protestan dan Katolik) berjumlah 55 orang, terdiri dari siswa kelas X dan XI.
Masih berhubungan dengan kegiatan SmartTren, Firman Ketua Pelaksana Kegiatan yang juga guru agama pendidikan agama Islam, menjelaskan bahwa kegiatannya dilaksanakan dari pukul 06.30 sampai shalat Dzuhur berjamaah dan usai shalat Jum’at.
Suasana SmartTren SMAN 1 Baleendah, pesantren kilat tatap muka setelah pandemi
Dirinya pun senang, sebagai guru bisa mengajar bertatap muka dengan siswa, karena menurut Firman pembelajaran agama banyak praktek dan harus dicontohkan langsung dengan fiqih termasuk amalan harian.
“Kalau siswanya ada kendala apabila tatap muka, bisa langsung bertanya dijelaskan oleh guru-guru berkompeten dan alumni di bidangnya,” kata Firman.
Dalam kegiatan SmartTren juga akan diadakan berbagai lomba, seperti Baleendah mencari Bakat nyanyi religi, lomba khutbah dan lainnya.
Sedangkan di tanggal 17 Ramadhan, mengikuti rangkaian program dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, menulis mushaf Al-Qur’an serempak. Di samping itu pada Nuzulul Quran akan mengundang siswa, guru, sebagian orangtua.
“Di sana kita ingin mengadakan kegiatan mewakafkan Al-Qur’an dan terakhir penutupan juga di tanggal 22 nya,” pungkas Firman. [SR]***