majalahsora.com, Kota Bandung – Kagiatan SmartTren Ramadan 1445 H di SMKN 3 Bandung ditekankan bukan hanya sebatas pemahaman dan pengetahuan agama Islam saja, namun lebih kepada implementasi atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dijelaskan oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Wawan Sunarya, S.Pd., M.M.Pd.
Lanjutnya model SmartTrennya menyesuaikan dengan program Irma (Ikatan Remaja Masjid) Jawa Barat.
Dilaksanakan di sekolah SMKN 3 Bandung, Jalan Solontongan No 10, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, sejak tanggal 22 Maret hingga 28 Maret 2024.
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftarannya pmb.unibba.ac.id
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Wawan Sunarya, S.Pd., M.M.Pd
Pesertanya seluruh siswa kelas X dan XI yang berjumlah 1267 orang. “Setiap harinya dimulai dari pukul 07.30 WIB hingga 13.15 WIB. Pembukaannya kita dua kali. Pertama di 8 Maret 2024, itu perwakilan siswa kita secara daring mengikuti pembukaan SmartTren Milenial bersama Irma Jabar atau Disdik Prov Jabar. Kemudian di 15 Maret 2024, kita mengadakan tabligh akbar sekaligus pembukaan secara resmi pesantren ramadhan di SMKN 3 Bandung 2024 atau 1445 Hijriah,” kata Wawan, Jum’at (23/3/2024).
Adapun tema yang diusung yakni “Penumbuhan Budi Pekerti Siswa tahun 2024 atau Smart Tren Milenial 1445 H” dengan mengedepankan nilai-nilai spiritual.
Para peserta diusahakan mengisi kegiatan Ramadhan dengan praktek baik serta aktifitas yang positif. “Kegiatan ini juga merupakan bagian dari P5. Seluruh siswa muslim dengan pakaian nuansa muslim datang ke sekolah untuk mengikuti SmartTren,” kata Wawan.
Kegiatan SmartTren Ramadan di Aula SMKN 3 Kota Bandung
Diawali dengan kegiatan tilawah atau baca Qur’an, targetnya setiap hari siswa bisa membaca Al-Qur’an sebanyak empat halaman.
Dengan begitu proses kegiatan SmartTren dari awal sampai akhir para peserta bisa khatam Qur’an minimal satu kali.
Masih berkenaan dengan kegiatan di sekolah, dilaksanakan juga shalat dhuha berjamaah. Kemudian dilanjut dengan materi yang diberikan oleh pemateri.
Pelaksanaan SmartTren Ramadan di Masjid SMKN 3 Kota Bandung
“Sasarannya adalah untuk kelas X dan XI. Maka tempatnya dibagi dua. Misal ketika kelas XI sedang mendapat materi di aula mengenai budi pekerti secara umum, maka kelas X diberi materi penguatan nilai-nilai spiritual bersifat keagamaan di masjid.”
“Setelah selesai lalu dipindah atau ditukar. Setiap hari materi umumnya adalah budi pekerti dan keagamaan,” kata Wawan.
Masih dijelaskan Wawan, bahwa di akhir kegiatan setiap harinya setiap siswa akan melakukan refleksi sederhana atau evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan, tentu dibimbing oleh guru pendampingnya masing-masing. Tidak luput akan absensi, kegiatan ini merupakan penggati dari KBM yang biasanya dilaksanakan.
SmartTren Ramadan SMKN 3 Kota Bandung, bukan hanya harus materi saja namun harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Lalu, Wawan juga mengintegrasikan program yang sudah disiapkan Irma Jawa Barat sesuai arahan Dinas Pendidikan Jawa Barat. “Di rentan waktu 22 hingga 24 Maret 2024, disisipkan materi yang disajikan secara daring,” kata Wawan.
Masih sehubungan dengan itu, Wawan menambahkan bahwa ada pula kegiatan penulisan mushaf Quran. Kegiatan tersebut digagas oleh Irma Jawa Barat namun tidak secara daring, melainkan dilaksanakan di 28 Maret 2024 atau pada puncak acara tepatnya.
“Jadi di hari terakhir akan ada kegiatan semarak Ramadhan. Seperti kegiatan bakti sosial, Rantang Cinta, Mushaf Qur’an dan berbuka puasa bersama yang melibatkan seluruh warga SMKN 3 Bandung,” ungkap Wawan.
SmartTren Ramadan kata Citra Santika siswi kelas X MPLB 3, seru
Selain itu, pematerinya berasal dari pihak eksternal dan internal. Pihak eksternalnya seperti dari Departemen Agama Kota Bandung khususnya KUA Wilayah Lengkong Kota Bandung dan UIN Sunan Gunung Jati. Kegiatan dengan KUA salah satunya adalah kegiatan menyongsong bulan Ramadhan.
Lalu pemateri dari pihak internalnya antara lain guru mata pelajaran PKN dan guru PAI. “Kalau materi dari eksternal itu seperti tentang akhlak, tentang birrul walidain, tentang Qur’an dan lainnya. Kemudian kalau dari guru PKN ada materi yang cukup penting di kondisi saat ini yaitu tentang bullying atau anti kekerasan di satuan pendidikan,” kata Wawan.
Lebih lanjut, materi yang difokuskan terkait spiritual antara lain tadarus Al-Qur’an secara rutin, akidah dan akhlak, fiqih ramadhan, alquran dan hadits dan Islam rahmatan lil alamin. Kemudian materi terkait penguatan penumbuhan budi pekerti dan nilai-nilai sosial antara lain gotong royong, cinta tanah air dan lainnya.
Adisti Nurfatimah, kelas X MPBL 3, sangat senang dengan kegiatan SmartTren Ramadan 1445 H
Harapan Wawan dari SmartTren ini adalah kegiatannya berjalan efektif dan efisien. Walaupun singkat, namun dampak dari kegiatan bisa memberikan satu nilai bagi setiap siswa dengan mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu Citra Santika siswi kelas X MPLB 3, memberikan tanggapan mengenai kegiatan SmartTren Ramadan 1445 H, “Ini hari pertama. Tadi sudah dapat materi tentang takwa, beriman dan adab berpuasa. Kegiatannya seru namun tadi karena saya menduduki tempat di bagian atas, narasumbernya sedikit tidak terlihat. Lalu yang saya dapat adalah ternyata usai sahur harusnya minimal membaca istighar 100 kali,” ujar Citra.
Ia berharap agar kegiatannya berjalan lancar dan ilmunya diambil dengan baik oleh para siswa.
Gebyar SmartTren Ramadan 1445 H, akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2024
Sedangkan Adisti Nurfatimah siswi kelas X MPLB 3, mengungkapkan bahwa kegiatannya sangat menarik.
“Kegiatannya seru dan mendapat beberapa ilmu baru. Cuma karena saya kebagian tempat di luar masjid dan suara narasumbernya tidak terlalu terdengar sampai kesitu, jadi saran saya sebaiknya suara mikrofonnya lebih besar lagi. Kalau materi yang saya dapat yaitu tentang adab berpuasa,” ungkap Adisti.
Dari yang ia dapat, berpuasa harus diiringi dengan iman. Kemudian ada juga materi tentang akhlak dan akidah. Dan tentang rukun-rukun takwa.
Ke depannya ia ingin menerapkan ilmu dari materi yang didapat dan puasanya lebih baik lagi. [SR]***