majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 25 Kota Bandung, sebagai Sekolah Penggerak, sekolah Jabar Masagi yang dipimpin oleh Hj, Siti Nurmala, S.Pd., M.M.Pd., selalu memiliki keunikan tersendiri dalam menyelenggarakan sebuah program.
Termasuk saat penyelenggaraan SmartTren Ramadan 1445 H, dengan istilah Paman 25 atau pesantren Ramadhan yang diikuti oleh 800 orang siswa lebih.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan H. Iwan Ridwan, S.Ag., S.Pd.I., M.Pd., menjelaskan kegiatan smartTren SMAN 25, pelaksanaannya sesuai dengan arahan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftarannya pmb.unibba.ac.id
Kepala SMAN 25 Kota Bandung, Hj, Siti Nurmala, S.Pd., M.M.Pd
Rangkaian kegiatan diisi dengan tarhib Ramadhan, ceramah menjelang bulan suci Ramadhan, santunan anak yatim, kajian islam di sekolah (KIDS) atau Paman 25, ajengan masuk sekolah serta iftar jama’i.
“Untuk smartTren nya, berbudaya, habituasi, akhlak dan sehari-harinya itu kita ada IMAM (infaq massal aktualisasi masagi), kegiatan IRMA secara daring, penulisan mushaf Al Qur’an dan Rantang Berbagi,” kata Iwan.
Dalam kegiatan IMAM, orangtua dan siswa menyumbangkan sebagian hartanya, baik berupa uang maupun barang.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan H. Iwan Ridwan, S.Ag., S.Pd.I., M.Pd
Kemudian sumbangan ini disalurkan ke Baznas, empat panti asuhan, juga dibagikan bagi warga sekolah atau siswa yang membutuhkan.
Masih berkaitan dengan SmartTren SMAN 25 Kota Bandung, dibagi menjadi dua sesi. Pertama sesi pesantren kilat mandiri (Sanlat) mandiri, tanggal 25-27 Maret 2024.
“Siswa kami mengikuti sanlat di sekitar tempat tinggalnya masing-masing,” kata Iwan.
Kepala SMAN 25 Kota Bandung berfoto bersama dengan guru pada kegiatan SmartTren Ramadan 1445 H
Lalu sesi kedua dilaksanakan di sekolah, pada tanggal 1-2 April 2024. Kegiatannya berupa kajian Islami secara khusus klasikal, dengan metode pembelajaran di ruang kelas dan masjid sekolah At Tarbiyah.
Narasumbernya sengaja mendatangkan dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Syariah, jurusan Ilmu Hukum.
“Materinya merupakan yang sedang viral saat ini dan menjadi salah satu program pemerintah, yakni anti bullying atau anti perundungan,” kata Iwan.
Shafwan Ketua Pelaksana SmartTren dan Jessa, senang mengikuti kegiatan SmartTren di sekolahnya
Materi tersebut disajikan dalam perspektif Islam, di dalamnya sudah mencakup pembelajaran tauhid, fiqih, akhlak, hadits, Qur’an, taarif dan sebagainya.
“Fokusnya kami lebih mendalami anti perundungan khususnya di sekolah. Dari perspektif syariat hukum Islam. Sehingga siswa tidak hanya mendapat pemahaman anti perundungan dari aturan negara saja, melainkan agama juga. Ini juga materi yang berbeda dari tahun sebelumnya,” kata Iwan.
Berikutnya pada tanggal 2 April ada penulisan mushaf Al Qur’an. Ini merupakan kegiatan lanjutan, karena awalnya sudah dimulai secara serentak se-Jawa Barat di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII dan Disdik Jabar.
Suasana pemberian materi di Masjid At Tarbiyah
Lalu ada tausyiah, bazar, pembagian takjil, berbagai macam lomba Islami, seperti menulis kaligrafi Al Qur’an, cerdas cermat Islami, takjil kreatif, dan diakhiri iftar jama’i.
“Iftar jama’i adalah buka puasa dan sahur bersama-sama yang diikuti seluruh siswa, civitas academica, tenaga kependidikan, komite dan dewan pengawas,” kata Iwan.
“Peserta didik yang non-muslim pun antusias bersama-sama dalam berkegiatan. Terbukti di bawah koordinasi GPAK (Guru Pendidikan Agama Kristen), terutama berkegiatan di sekolah di tempat yang berbeda-beda. Sehingga alhamdulillah walaupun berbeda kami bisa bersama-sama berkegiatan mendekatkan diri kepada Tuhan YME,” ungkap Iwan.
SmartTren Ramadan 1445 H di SMAN 25 Kota Bandung, siswa harus mengisi buku amalan harian
Dengan demikian dari sisi toleransi dan moderasi beragamanya tercapai.
Iwan pun berharap siswa yang mengikuti SmartTren Ramadan ini dapat menerapkan tauhid kepada Allah SWT. Yakni dalam bentuk implementasi melaksanakan shalat, shaum, fiqih, zakat dan lainnya dengan lebih baik. Termasuk akan kesadaran bahwa dirinya membutuhkan Allah SWT.
Muhammad Shafwan Mahardika siswa kelas XI 1 yang juga Ketua Pelaksana SmartTren, mengatakan bahwa pada pelaksanaan SmartTren sesi mandiri, siswa harus mengisi buku kegiatan ibadah Ramadhan, seperti shalat tahajud, shalat dhuha, mengerjakan shalat fardhu secara berjamaah atau munfarid, infaq shadaqoh dan banyak lagi.
Penulisan mushaf Al Qur’an
Tidak kalah penting pada lembar buku kegiatan Ramadhan, harus merangkum isi ceramah atau tausyiah di masjid, dengan dibubuhi stampel resmi mesjid, sebagai bukti para siswa karena mengikutinya.
Shafwan pun mengakui lebih suka mengikuti sanlat bersama teman-temannya di sekolah, daripada secara mandiri di lingkungan rumahnya.
“Karena lebih seru belajar dan mendengarkan ceramahnya,” kata Shafwan.
Lomba cerdas cermat Islami
Sebagai Ketua Pelaksanaan SmartTren, Shafwan pun tidak memungkiri, selama berkegiatan memiliki tantangan tersendiri, seperti mengatur rekan-rekanya, memanage waktu dan lainnya.
Ia pun berharap kegiatan SmartTren Ramadhan bisa memberikan manfaat secara luas dan berdampak secara berkepanjangan bagi siswa SMAN 25 Kota Bandung.
Sedangkan Jessa Salsa Bila siswi kelas XI 6 juga penanggungjawab lomba MHaqi, menyampaikan tanggapannya.
Berbagi dengan sesama siswa SMAN 25 Kota Bandung, menjadi pribadi yang lebih baik usai beribadah selama Ramadhan
“Bersyukur terpilih menjadi panitia MHaqi. Ini merupakan pengalaman berharga di masa SMA. Seperti mencari soal, berinteraksi dan bekerja sama dengan sesama teman. Ini menambah relasi dan bertambah dekat dengan teman-teman,” kata Jessa.
Dirinya juga menjelaskan mengenai penilaian lomba MHaqi, “Yang dinilai yaitu dua poin, dari surat hafalan dan dari penilaian guru. Penilaian hafalan berdasarkan hasil tes. Jika hafal maka mendapatkan poin 100 misalnya. Sedangkan penilaian guru berdasarkan keterampilan. Seperti adab, ragam suara dan lainnya,” kata Jessa.
Berkenaan dengan SmartTren Jessa berharap bisa belajar banyak dari tausiyah yang ia tangkap. [SR]***