majalahsora.com, Kota Bandung – Kagiatan pesantren Ramadhan umumnya dilaksanakan di setiap sekolah yang mayoritas beragama Islam. Tujuannya tidak lain untuk membentuk dan meningkatkan keshalehan siswa, dengan melakukan berbagai kegiatan amaliah ibadah.
Di Jawa Barat melalui Dinas Pendidikannya dinamai SmartTren Ramadan yang dilaksanakan pada jenjang SMA, SMK dan SLB.
Seperti di SMKN 4 Kota Bandung, saat awak media majalahsora.com melakukan peliputan SmartTren Ramadan, sedang dilangsungkan penulisan mushaf Al Qur’an secara massal, di lapang sekolah Jalan Kliningan No 6, Kamis (28/3/2024).
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftarannya pmb.unibba.ac.id
Kepala SMKN 4 Kota Bandung, Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., saat memberikan sambutan mengenai penulisan mushaf Al Qur’an secara massal
Kepala SMKN 4 Kota Bandung, Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., mengatakan bahwa interaksi dengan Al Qur’an di bulan Ramadhan sangatlah penting.
“Selain dibaca juga harus dipahami artinya. Apalagi sambil berdzikir atau berdoa akan terasa indah dan terasa sejuk bagi batin kita,” kata Agus.
“Jadikanlah Al Qur’an menjadi teman hidup di dunia. Artinya apapun kita selalu ingat Al Qur’an.”
Interaksi dengan Al Qur’an di bulan Ramadhan menjadi hal yang utama
Dikatakan Agus, kegiatan menulis mushaf Al Qur’an pun bisa dikatakan menjadi sejarah bagi para siswa yang pertama kali menulis Al Qur’an pun akan menjadi catatan baik.
“Bagi siswa yang suka menulis kaligrafi Al Qur’an akan lebih mencintai lagi Al Qur’an,” kata Agus.
Penulisan mushaf Al Qur’an juga untuk mengenalkan ayat suci Al Quran, bagaimana menulis ayat suci Al Qur’an. Makanya pihaknya secara masif mulai dari siswa, guru, tenaga kependidikan, manajemen sekolah, wakil kepala sekolah termasuk kepala sekolah. Sehingga lengkap ditulis sebanyak 30 juzz.
Para Guru terlihat khusu menulis pada satu lembar mushaf Al Qur’an yang nantinya digabung menjadi satu Al Qur’an
“Ini juga untuk memotivasi para siswa, bahwa unsur sekolah tidak membeda-bedakan jabatannya. Tapi tetap di mata Allah SWT sama sebagai hambaNya yang harus saling mengingatkan, saling berbagi dalam ilmu beragama yang harus didakwahkan, ini sangat penting,” kata Agus.
Masih berkaitan dengan kegiatan SmartTren Ramadan, kata Agus merupakan suatu hal yang rutinitas, diadakan setiap tahun.
Tujuannya membentuk karakter spiritual siswa yang kuat, dalam mengisi kegiatan ibadah Ramadhan.
Ibu Guru pun tidak ketinggalan ikut serta menulis mushaf Al Qur’an
“Momennya adalah bulan suci Ramadhan, tentunya diisi dengan hal-hal bermanfaat, semua kegiatan menjadi ibadah untuk membentuk karakter spiritual yang kuat di kalangan siswa,” kata Agus.
“Termasuk Guru, dilibatkan sebagai narasumber dalam kegiatan smartTren (kajian islam di sekolah atau KIDS). Di samping ajengan masuk sekolah, juga kami libatkan untuk berkolaborasi yakni dengan stakeholder yang lain, kiranya bisa membantu berkontribusi untuk kegiatan smartTren,” imbuhnya.
Dalam kegiatan ini para siswa dibekali mengenai pengetahuan agama, dari sisi akhlak, tauhid, kemudian tidak kalah penting berinteraksi dengan Al Qur’an.
Lembaran mushaf Al Qur’an, peserta tinggal menebalkannya dengan pensil
“Setiap hari dilaksanakan tadarus, mengkaji dan menggali lebih dalam lagi mengenai ayat suci Al Qur’an dan juga bisa mengamalkannya.”
“Ada juga kegiatan sosial, infak shodaqoh atau IMAM (infak massal aktualisasi masagi), dikemas dalam mengisi program smartTren. Apalagi ini juga difasilitasi oleh edaran atau anjuran dari Disdik Jabar tentang pelaksanaan smartTren ini, karena paling tidak secara regulasi memiliki tanggungjawab dalam pembentukan akhlak.”
“Di tataran sekolah mengimplementasikan dan menindaklanjuti hal yang dianggap hal yang baik, harus dilakukan dalam membentuk karakter siswa,” kata Agus.
Cuaca mendukung saat kegiatan penulisan mushaf Al Qur’an salah satu program SmartTren Ramadan Disdik Jabar
Tidak kalah penting yakni kegiatan sosial, melalui infak, shodaqoh. Di SMKN 4 kata Agus ada Opat Babagi. Yang disalurkan ke panti asuhan, juga disalurkan ke Baznas Provinsi Jabar atau Kota Bandung, intinya disalurkan ke yang berhak menerimanya.
Di tempat berbeda Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Kusmoro Rusli, S.Pd., menjelaskan bahwa pelakasanaan SmartTren Ramadan di SMKN 4 Kota Bandung, diselenggarakan pada tanggal 25 Maret sampai 2 April 2024.
Jumlah pesertanya ada sekitar 1.000 orang, siswa kelas X dan XI. Sedangkan siswa kelas XII sedang mengikuti praktek kerja lapangan.
Sekitar 1.000 siswa SMKN 4 Kota Bandung, terlibat aktif dalam kegiatan penulisan Mushaf Al Qur’an di lapang sekolah
“SmartTrennya sesuai panduan dan arahan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, kami mengikuti saja,” kata Kusmoro.
Kegiatan tersebut seperti, rantang berbagi, IMAM, penulisan mushaf Al Qur’an (28 Maret 2024), ajengan masuk sekolah (2 April 2024) dan wakaf Al Qur’an.
“Untuk penulisan mushaf Al Qur’an tahun ini ada dua mushaf Al Qur’an yang ditulis. Sudah beres dan nanti akan diserahkan ke perpustakaan sekolah,” kata Kusmoro.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Kusmoro Rusli, S.Pd., bersama pengurus OSIS mempersiapkan paket sembako kegiatan Opat Babagi
Untuk pemateri dalam kegiatan SmartTren Ramadan (KIDS) merupakan guru-guru, juga menghadirkan ajengan ke sekolah.
Sedangkan terkait dengan kegiatan infak dan shodaqoh sampai tanggal 28 Maret 2024, sudah terkumpul sebanyak Rp 4 juta. Dananya 70 persen akan disalurkan ke panti asuhan berupa sembako dan santunan yang diberikan oleh OSIS. Lalu sekitar 30 persen disalurkan ke Baznas.
Sementara itu untuk pelaksanaan rantang berbagi, para siswa akan membawa paket makanan yang biasa dikonsumsi, diserahkan kepada warga sekitar rumahnya atau ada juga yang dikumpulkan di sekolah.
“Nanti oleh pengurus OSIS, Pramuka dan ekskul-ekskul turut membagikan ke warga sekitar sekolah, seperti daerah Lengkong dan Buahbatu dengan target 900 paket,” kata Kusmoro.[SR]***