majalahsora.com, Kota Bandung – Pengawas pembina Hilman Abdurahman, M.Pd., sebagai perwakilan pejabat dari Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII terkesima dan takjub, melihat panen karya siswa kelas XII SMAN 4 Kota Cimahi, dalam kegiatan pameran seni rupa “Nawasena Exhibition”, di Jalan Kihapit Barat No.323, Selasa (7/3/2023).
Dirinya sengaja berkeliling ke kelas-kelas melihat sekaligus mengapresiasi karya siswa yang dipamerkan. Didampingi oleh Jajang Koswara Kepala SMAN 4, Wakasek Kurikulum serta guru.
Karya seni rupa yang dipamerkan berupa patung, vas, hiasan, lampu hias, lukisan, batik, pop art dan banyak lagi.
(Pendaftaran mahasiswa baru Universitas Bale Bandung tahun akademik 2023-2024, Kampus Berkualitas klik di pmb.unibba.ac.id)
Kiri ke kanan: Ketua Komite SMAN 4 Cimahi, Endang Suhendar, Wakasek Kurikulum, Fristiarini Dewi, M.Pd., Ketua Pelaksanana Nawasena Exhibition, Lucia Indri dan Kepala SMAN 4 Cimahi, Drs. Jajang Koswara, M.Si
Dipamerkan di kelas yang disulap menjadi ruang pamer, didesain sedemikian menarik dan kental dengan unsur seni.
Hilman pun menilai bahwa SMAN 4 Kota Cimahi sangat luar biasa. Karena meskipun belum menerapkan kurikulum Merdeka namun sudah melaksanakan kegiatan panen karya dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Konsep Pak Jajang Kepala SMAN 4 Kota Cimahi mengadopsi salah satu kurikulum merdeka, yaitu adanya panen karya P5. Karena yang terpenting adalah proses dari pembelajaran ini, “kata Hilman.
Kepala SMAN 4 Cimahi, Drs. Jajang Koswara, M.Si., sangat bangga dengan kreativitas siswanya
Dirinya juga mengapresiasi Jajang sebagai Kapala SMAN 4 Kota Cimahi yang berani dan sudah mengimplementasikan kegiatan P5 dengan melakukan panen karya siswanya.
Begitu juga dengan karya siswa yang dipamerkan, kata Hilman memiliki banyak filosofi.
“Ketika tadi saya keliling ruangan saya mencari karya yang bentuknya aneh, lalu saya tanyakan kenapa bentuknya seperti itu, ternyata mengandung filosofi,” kata Hilman.
Guru sedang menilai karya siswa
“Tadi saya melihat karya bongkahan kayu yang dipotong-potong lalu disatukan, ternyata maaf ya, keluarganya sudah tidak utuh, ayahnya sudah tidak ada, kini bersama Ibu kandung dan saudaranya dituangkan dalam karya.”
“Ada juga karya bola yang berwujud utuh dan bola yang tidak beraturan bentuknya. Ternyata hal itu menggambarkan bahwa bola yang utuh dan bentuknya bagus, itu menggambarkan bahwa hidup yang terencana. Sedangkan bola yang bentuknya tidak beraturan atau kempes itu menggambarkan bahwa hidup tidak diplanning sehingga tidak jelas bentuknya,” imbuh Hilman menuturkan apa yang dijelaskan siswa.
Masih dikatakan oleh Hilman dengan karya seni yang penuh dengan filosofi ini menggambarkan bahwa siswa SMAN 4 Kota Cimahi, memiliki karakter yang kuat.
Bola yang utuh dan tidak utuh, yang memiliki filosofi tersendiri
“Artinya mereka memiliki visi yang jelas tahu apa yang harus dilakukan, sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang menakjubkan,” tandas Hilman.
Sedangkan Imas Rahmawati, M.Pd., Staf Kurikulum SMAN 4 Kota Cimahi menjelaskan, bahwa siswa-siswinya sudah mulai menerapkan kegiatan P5 dengan adanya panen karya ini, salah satu dari implementasi kurikulum merdeka
Di dalamnya dikembangkan apa saja yang dilakukan oleh siswa, karena kegiatan ini merupakan bentuk ujian praktek siswa kelas XII, untuk mata pelajaran seni budaya.
Suasana kegiatan kewirausahaan di lapang SMAN 4 Cimahi
Masih dikatakan Imas Hasil karya yang dipamerkan merupakan wujud dan hasil dari pembelajaran siswa kelas XII selama satu tahun.
Imas pun mengungkapkan bahwa SMAN 4 Kota Cimahi saat ini masih dalam persiapan, untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka di tahun ajaran 2023-2024.
“Alhamdulillah awalnya kami akan mengajukan IKM mandiri belajar, ternyata setelah kami mencoba mendaftar kami diarahkan untuk IKM mandiri berubah, satu level lebih tinggi dengan isian kuesioner yang kami isi,” jelas Imas.
Tampilan perkusi Patakol SMAN 4 Cimahi, dengan latar kain karya siswa SMAN 4
“Kegiatan ini juga menjadi latihan, karena nanti pada saat mengimplementasi IKM ada P5, menuju P5 sesungguhnya,” imbuhnya.
Lucia Indri Ketua pelaksana kegiatan menambahkan bahwa “Nawasena Exhibition” menjelaskan bahwa “Nawasena” artinya masa depan yang cerah dan Exhibition artinya pameran.
Di samping pameran ada penampilan seni pertunjukan dari siswa-siswa SMAN 4 Kota Cimahi, seperti perkusi, tari jaipong, modern dance, solo gitar dan lainnya.
Para guru SMAN 4 Cimahi, sangat mendukung kegiatan Nawasena Exhibition
Masih dikatakan Lucia, sapaan akrabnya bahwa siswa-siswi kelas XII menginginkan kegiatan pameran serempak dalam satu hari. Hal ini setelah dijembatani oleh pihak sekolah.
“Jadi adik kelas bisa menyaksikan hasil karya kelas XII, kegiatan ini juga bisa dijadikan tolak ukur untuk kegiatan di tahun berikutnya,” kata Lucia.
Masih dikatakan Lucia ada sekitar 20 panitia dari perwakilan kelas dan sekitar 437 siswa kelas XII yang mengikuti kegiatan.
Imas Rahmawati, M.Pd., Staf Kurikulum SMAN 4 Cimahi
Dirinya berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan di SMAN 4 Kota Cimahi, bahkan di seluruh SMA di Cimahi bahkan Jawa Barat.
Masih berkaitan dengan kegiatan Nawasena Exhibition, Agung Rahmawan Prasetyo dari kelas XI IPS 4, menjelaskan bahwa kelasnya memamerkan berbagai karya seni rupa, dengan mengusung tema “Civil Life Civilization” memiliki arti kilas peradaban.
“Karena karya seni merupakan pembuktian peradaban paling kuat,” Agung menjelaskan.
Konsep ruang pamer tiap kelas yang memiliki keunikan tersendiri, ditambah dengan lantunan musik jazz dan lainnya membuat suasana semakin syahdu
Masih dikatakan Agung konsep ruang pamernya memiliki keunikan dibandingkan dengan kelas lain, dengan pencahayaan yang redup dan minim.
“Ada 16 karya yang dipamerkan. Didominasi karya-karya yang fungsional seperti vas bunga vas dengan berbagai motif, hiasan, replika gunung merapi dan monster,” kata Agung.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Komite Sekolah Agung Suhendar, bangga SMAN 4 Kota Cimahi, bisa mengadakan kegiatan ini dengan biaya mandiri kegiatannya juga cukup meriah.
Berbagai karya siswa SMAN 4 Cimahi
Memperlihatkan atau memamerkan keterampilan kemampuan berkreasi, wirausaha siswa.
Jajang Kepala SMAN 4 Kota Cimahi, pun berkaca-kaca melihat karya dan antusias siswa menggelar kegiatan “Nawasena Exhibition”.
Dirinya tidak menyangka kesungguhan siswanya dalam menampilkan karya terbaiknya, termasuk menghias dan mengkonsep ruang pameran sedemikan rupa.
Semangat berkarya siswa SMAN 4 Cimahi
“Salut kepada anak-anak kami, khususnya kelas XII, karya-karyanya begitu hebat. Ini juga tidak terlepas dari pengajaran dan bimbingan bapak ibu guru SMAN 4. Sehingga siswa bisa membuat karya yang bagus,” kata Jajang.
“Pokoknya sukses buat anak-anak ku. Insya Allah kami juga ke depan akan mengimplementasikan IKM mandiri kurikulum merdeka,” kata Jajang.
Di samping itu kata Jajang ada juga kegiatan kewirausahaan, yang bisa membuat kemandirian siswanya belajar menjadi “start up”.
“Kepada seluruh jajaran guru, wali kelas, panitia OSIS dan jajarannya, saya sekali lagi mengapresiasi dan acungan jempol untuk pameran tampilan seni budaya dan kewirausahaan hari ini, merupakan pembelajaran P5. Meskipun belum lahir, tapi kita sudah melaksanakannya. Ketika kurikulum merdeka sudah dijalankan kita tidak ragu-ragu lagi,” pungkasnya. [SR]***