Heru Ekowati, S. Pd., M. Pd., Kepala Sekolah & Mabigus SMAN 23 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Dalam upaya mengimplementasikan pendididikan karakter kurikulum 2013 kepada para siswa didiknya, SMAN 23 Kota Bandung mengadakan kegiatan perkemahan pramuka, selama tiga hari dua malam, mulai hari Jumat sampai Minggu,12-15 Januari 2018. Kegiatannya dilaksanakan di Kampoeng Bamboo, Jalan Padasuka, Cimenyan, Bandung.
Diikuti oleh siswa kelas X, yang berjumlah 301 orang dari 9 rombongan belajar. Demi kelancaran acara itu, pihak SMAN 23 membentuk kepanitiaan yang terdiri dari guru (wakasek kesiswaan dan wali kelas), OSIS serta gabungan dari anggota ektrakurikuler sekolah tersebut.
Heru Ekowati, secara simboles menyerahkan siswa SMAN 23 Kota Bandung untuk dilatih dan dibina oleh tim kepramukaan & outbound
Heru Ekowati, S.Pd., M. Pd., Kepala Sekolah sekaligus Mabigus SMAN 23 Kota Bandung menuturkan, bahwa kegiatan perkemahan yang dilaksanakan setiap tahunnya, sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014, Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai ‘Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib’ pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Diikuti oleh 301 siswa SMAN 23, kelas X
Eko pun menambahkan bahwa kegiatannya menggunakan sistem blok, yaitu pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran baru. Berlaku bagi seluruh peserta didik, terjadwal, dan diberikan penilaian umum. Dilaksanakan selama 36 Jam.
Saat upacara pembukaan kegiatan
Untuk pemateri kepramukaannya, pihak 23 bekerjasama dengan Kwarcab Kota Bandung, sedangkan untuk melatih kerjasama tim di alam luar, ditangani oleh tim outbound Kampoeng Bamboo. “Sengaja kami pilih di Kampoeng Bamboo, karena tempatnya tidak terlalu jauh dari sekolah, jadi kalau ada sesuatu hal mudah aksesnya. Tempatnya juga representatif untuk perkemahan. Dilihat dari harga tidak terlalu mahal,” kata Heru.
Ia pun menjelaskan, bahwa kegiatannya sendiri gratis, ditanggung seluruhnya oleh sekolah. “Ini merupakan salah satu pelayanan SMAN 23 kepada siswanya. Tidak dipungut biaya sama sekali. Asal mereka mau. Fasiltas pun sudah disediakan, ada tenda, per tenda untuk 5 orang, sleeping bag untuk setiap siswa, makan satu kali, dan lainnya. Sisanya mereka sediakan dan bawa sendiri,” sambung kepala sekolah, yang pernah berkeliling Indonesia, sebagai Instruktur Nasional.
Heru menjelaskan, pada kegiatan perkemahan ini, siswanya dilatih kemandirian, tanggung jawab, gotong royong dan disiplin. Karena banyak materi kepramukaan yang menerapkan hal tersebut, seperti dilatih PBB, sholat wajib lima waktu, sholat tahajud, outbound yang mengedepankan kerjasama tim, cara menangkap ikan, mengenal serangga dan tumbuhan, apresiasi seni, serta materi keislaman lainnya.
“Kebanyakan siswa kami itu, di rumahnya suka dikawulaan (dilayani) oleh orangtua atau pembantunya. Baik itu masalah makan, nyuci baju, menyetrika dan lainnya. Sekarang mereka harus mandiri, tong ogoan (jangan manja). Salah satunya belajar memasak. Mereka belajar menanak nasi, menggoreng telor, dan lauk lainnya, pokoknya harus merasakan dan bisa memecahkan masalah,” imbuhnya.
Dengan begitu, masih kata Heru, ke depan akan tumbuh kedewasaannya, dan bisa dibawa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah untuk kemajuan pribadi siswa SMAN 23 khususnya.
Kemping kepramukaan salah satu pendidikan karakter di SMAN 23 Kota Bandung
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini anak-anak kami menjadi pribadi yang lebih disiplin lagi, bertanggungjawab, khususnya buat dirinya, menjadi anak yang sholeh, sholehah, menjadi pribadi yang dapat bersaing, memiliki mental baja, sebagai penerus bangsa yang memiliki karakter dan budi pekerti yang luhur. Mudah-mudahan lancar sampai hari terakhir. Terima kasih untuk seluruh panitia, baik guru, siswa, serta pembimbing dari Kwarcab, dan lainnya,” pungkas Heru. [SR]***