majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – Program Umroh Gratis di SMAN 2 Lembang, Kabupaten Bandung Barat, istiqomah tidak pernah terputus. Setiap tahunnya memberangkatkan satu orang guru dan tiga orang siswa ke “Tanah Suci” Mekah.
Lina kepala SMAN 2 Lembang menjelaskan bahwa Umroh Gratis sudah menjadi program sekolah. Tahun ini memasuki tahun keempat.
Intinya kata Lina, setiap kepala SMAN 2 Lembang yang menjabat, harus menjalankan program itu.
Saat ditanya dananya dari mana, Lina menjelaskan bahwa mereka diberangkatkan melalui uang sedekah yang terkumpul. Setiap hari siswa SMAN 2 Lembang bersedekah sebesar seribu rupiah.
“Biayanya dari uang yang terkumpul gerakan sedekah seribu. Setiap hari, siswa SMAN 2 bersedekah. Orangtua mereka juga mendukung, bahkan ada yang seminggu atau sebulan sekali sengaja datang ke sekolah, menyetorkannya,” tutur Lina.
Mereka yang berangkat Umroh tidak diberangkatkan begitu saja, namun diseleksi terlebih dahulu.
Siswa yang akan mengikuti seleksi Umroh
Biasanya setiap kelas mengirimkan perwakilan siswa yang Tahfiz Al Qur’an untuk mengikuti seleksi.
“Ada yang Tahfiz satu atau dua juz, lalu dinilai bacaannya oleh Guru PAI. Untuk yang tahun 2022 ada enam siswa yang akan diseleksi, pada hari Rabu ini (23/3/2022) di sekolah. Tahun lalu seleksinya secara online karena pandemi,” kata Lina.
“Meskipun terkendala pandemi, alhamdulillah guru dan siswa yang tahun lalu tidak jadi berangkat, tidak hangus, tetap menjadi haknya, dan kelak akan diberangkatkan umroh,” kata Lina.
Sebagai kepala sekolah, Lina pun terus mengontrol, mengkoordinasi supaya hal yang baik ini terus dibudayakan, karena siswa belajar berinfaq untuk kebaikan, walaupun nantinya bukan mereka yang berangkat Umroh.
Di samping itu, kata Lina program tersebut melatih para siswa agar bisa menyisihkan rezekinya untuk berinfak setiap hari.
“Uang yang terkumpul, selalu dikontrol oleh saya begitu juga dengan pengelolaannya di bagian kesiswaan,” tuturnya.
Capaian Lina Selama Memimpin SMAN 2 Lembang
Selama memimpin hampir dua tahun lamanya, Lina ingin memajukan dan mensejahterakan warga SMAN 1 Lembang.
Di antaranya melengkapi sarana prasarana yang ada, karena SMAN 2 Lembang merupakan unit sekolah baru.
“Saya datang ke sini baru ada lima kelas dan saat itu mau proses pembangunan DAK tahun 2020. Kini sudah ada 28 rombongan belajar (rombel) namun jumlah kelasnya masih 12,” kata Lina.
Lanjutnya, karena masih kekurangan ruang kelas untuk persiapan belajar reguler (tatap muka), nantinya akan dibagi menjadi dua shift.
Namun di saat pandemi, kekurangan kelas ini, memanfaatkan teknologi dan terbantu dengan pembelajaran secara online.
“Jadi masih ada yang harus disyukuri dari kondisi pada hari ini. Yang bisa kami lakukan untuk pembelajaran di SMA Negeri 2 ini ada beberapa inovasi. Salah satunya dari segi proses pembelajaran. Sejak tahun 2020 melakukan program kolaborasi dua atau tiga mata pelajaran digabung,” terang Lina.
“Jadi anak-anak kami bisa langsung mempelajari beberapa konsep yang berhubungan dengan beberapa mata pelajaran dengan satu tema. Dan itu bisa melatih anak untuk bisa berpikir komprehensif untuk melihat sesuatu hal yang ada di kehidupan mereka,” imbuhya.
SMAN 2 Lembang masih memerlukan ruang kelas baru
Terobosan lainnya adanya program guru kunjung dengan membuat beberapa titik pertemuan dengan siswa dengan jumlah terbatas.
Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan di semester satu tahun 2020. Dari hasil survei, ternyata selama pembelajaran dalam jaringan (daring) siswanya mengalami kejenuhan.
“Sehingga kita membuat solusi untuk bisa membangkitkan motivasi anak-anak untuk bisa belajar dan bertemu dengan gurunya, dengan jumlah terbatas dan di titik-titik tertentu,” kata Lina.
Lebih lanjut kata Lina yang pernah menjadi Wakasek sarana prasarana SMAN 1 Cisarua, mengatakan, para orangtua sangat mengapresiasi, guru-guru yang datang memberikan pembelajaran tatap muka ke rumah mereka, di masjid ataupun di madrasah. Berlangsung selama satu bulan, setelah itu kembali melakukan pembelajaran daring.
“Intinya saat itu walaupun belum ada model kurikulum Merdeka Belajar kita sudah menerapkannya, berdasarkan kebutuhan siswa yang harus kita layani. Bagaimanapun saya selalu memberikan arahan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi siswa dan orangtua siswa,” kata Lina.
Lina pun bersyukur memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang relatif masih sangat muda, berusia kisaran 20 sampai 30 tahunan, dan itu menjadi suatu kelebihan.
“Mereka masih bisa dan mudah dibawa berlari untuk bisa mengikuti perkembangan dan tuntutan,” kata Lina.
Di samping Umroh Gratis, Lina juga berhasil membawa sekolahnya menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Bandung Barat, tahun 2022.
“Pialanya diserahkan bulan Januari 2022. Kami akan lanjutkan ke Adiwiyata tingkat Jabar,” kata Lina.
Dari pantauan majalahsora.com, keadaan di SMAN 2 Lembang, memang relatif lebih bersih dan asri. Ditambah udara Lembang yang sejuk.
Penta-helix SMAN 2 Lembang dengan majalahsora.com
Awak media majalahsora.com pun melihat kedisplinan akan perilaku warga sekolahnya dalam menjaga kebersihan, di antaranya siswa tidak memakai sepatu ke dalam kelas.
Menurut penuturan Lina di SMAN 2 Lembang, mengutamakan pemeliharaan kebersihan, untuk kenyamanan bagi seluruh warga sekolah. Selain itu agar siswa dan warga sekolah cinta lingkungan. Selain itu memiliki program sekolah ramah anak.
“Ada beberapa fasilitas yang harus kita lengkapi salah satunya pengamanan terhadap anak. Misalnya selokan-selokan ditutup dengan tralis besi, sehingga kalau bergurau tidak khawatir mereka jatuh ke selokan,” kata Lina.
Di samping itu ada imbauan di dalam spanduk mengenai anti perundungan. Termasuk membangun budaya 5S senyum, salam, sapa, sopan dan santun.
Dengan pelayanan terbaik, ia pun berharap bisa membuat warga sekolah berperilaku baik, baik terhadap tamu ataupun terhadap sesama warga sekolah.
Capaian lainnya yakni prestasi yang diraih oleh SMAN 2 Lembang, bisa melahirkan siswa-siswi yang bisa berbicara di setiap ajang lomba.
“Meskipun sekolah baru, di SMA Negeri 2 Lembang ini potensinya sangat besar. Di bidang seni maupun di bidang akademik. Pada ajang FLS2N tingkat provinsi SMA Negeri 2 Lembang berhasil menjadi juara ke-2 monolog dan juara ke-3 baca puisi,” kata Lina.
SMAN 2 Lembang yang berada di Jalan Maribaya
Menilik hal itu kata Lina SMAN 2 Lembang sangat bisa diandalkan untuk bisa bersaing di tingkat provinsi.
“Saya lihat potensi-potensi itu. Sebagai kepala sekolah men-support siswa dan guru untuk bisa beraktualisasi supaya bisa berkompetisi. Walaupun tidak semua lomba mereka mendapatkan juara, bisa latihan untuk bisa berlatih yang namanya mental juara,” papar Lina.
Program lainnya yakni menyiapkan siswa kelas XII, menyongsong kelulusan. Mereka disiapkan untuk bekerja melanjutkan dan berwirausaha disingkat BMW.
“Saya meminjam istilah SMK yakni BMW. Karena tidak semua lulusan kelas XII melanjutkan makanya kami juga siapkan untuk bisa bekerja atau berwirausaha,” kata Lina.
Secara persentase sekitar 50 persen melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sisanya ada yang bekerja atau membantu usaha orangtuanya di bidang pertanian.
“Untuk yang melanjutkan kami fokus untuk pelatihan mereka menyelesaikan soal UTBK, ini dipimpin oleh guru bidang studi masing-masing kelompoknya kelompok sain dan kelompok sosial. Terus sama satu laginya kami bikin kelompok untuk wirausaha dan bekerja,” terang Lina.
“Yang kelompok wirausaha dan bekerja, kami bekali dengan kemampuan teknologi, salah satunya kamampuan membuat PowerPoint, Excel, agar memiliki nilai lebih dibanding lulusan yang lain. Kalau yang di bidang wirausaha tadi kita kembangkan teknik hidroponik. Di samping itu dibekali ilmu pemasaran, pengemasan dan lainnya,” paparnya.
Di penghujung wawancara Lina mengungkapkan bahwa semua program yang dijalankan sesuai visi, sekolah mewujudkan insan akademik yang religius unggul kompetitif dan berbudaya lingkungan. [SR]***