majalahsora.com, Kota Bandung – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Indonesia merupakan pintu gerbang untuk warga negaranya, yang merupakan bagian kecil dari sebuah proses pendidikan di tanah air.
Hal tersebut diungkapkan Hatta Saputra, selaku Kepala SMAN 15 Kota Bandung, kepada majalahsora.com, saat berkunjung ke sekolah yang berada di Jalan Sarimanis I, Kel. Sarijadi, Kec. Sukasari.
Lebih lanjut Hatta mengatakan bahwa proses PPDB merupakan “entry point” atau titik masuk bagi para siswa agar harapan dan cita-cita calon siswa baru dapat tercapai.
Maka dari itu pihaknya pun berusaha melakukan proses PPDB seoptimal mungkin.
“Harus ada keseimbangan antara kegiatan mencari ilmu dengan mengembangkan prestasi non-akademik. Maka sukses PPDB adalah cerminan seorang siswa yang keluar dari sekolahnya,” kata Hatta dengan antusias, Selasa (30/6/2020) di ruang kerjanya.
Yanie Yuhaeni, S. Pd., Humas SMAN 15 Kota Bandung merangkap PPID PPDB 2020
PPDB tahun ajaran 2020-2021 untuk jenjang SMA negeri di Jabar sendiri, dilangsungkan secara daring atau dalam jaringan dan dua tahap. Tercatat ada sekitar 507 SMA negeri yang tersebar di 27 kabupaten/kota atau di XIII Cabang Dinas Pendidikan, Propinsi Jawa Barat.
PPDB tahap satu dihelat, tanggal 8-12 Juni 2020, dan hasilnya diumumkan tanggal 22 Juni 2020. Dibuka untuk jalur afirmasi, EKTM, tenaga kesehatan, perpindahan orangtua, anak guru, prestasi akademik dan non akademik.
Sedangkan untuk daftar ulang calon siswa baru yang diterima di sekolah pilihannya, dilaksanakan tanggal 23-24 Juni 2020.
Pada PPDB tahap pertama ada sekitar 514 orang yang mendaftar ke SMAN 15. Setelah semua sudah terverifikasi, kemudian diseleksi dan dilakukan rapat dewan guru, akhirnya ada 185 orang yang lolos dan ditetapkan menjadi calon siswa baru SMAN 15.
Secara terperinci untuk jalur EKTM ada 77 orang, pretasi kejuaraan 19 orang, perpindahan orangtua 5 orang, prestasi rapor 77 orang, dan anak guru 7 orang.
Salah satu kesibukan panitia PPDB SMAN 15 Kota Bandung
Yanie Yuhaeni, Wakasek Humas SMAN 15, menjelaskan salama pelaksanaan PPDB, pihaknya memaksimalkan berbagai aspek. Baik itu aspek teknis, termasuk komunikasi dengan calon siswa baru termasuk orangtuanya, karena PPDB tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya tanpa tatap muka langsung.
Karena dilangsungkan di tengah pandemi COVID-19. Pihaknya pun melaksanakan protokol kesehatan COVID-19. Setiap tamu yang datang diukur suhu tubuh, mencuci tangan, memakai masker dan lainnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pada tahap satu secara persentase pendaftar, hampir 99 persen mereka mendaftar secara mandiri ataupun melalui sekolah asalnya. Sisanya ada yang datang langsung dan difasiltasi oleh SMAN 15.
“Saat PPDB tahap satu ada beberapa pendaftar yang dibantu oleh panitia PPDB SMAN 15, khususnya dalam memperbaiki titik koordinat, karena salah. Bahkan titik koordinatnya ada yang di Amerika dan belahan dunia lainnya. Kalau yang datang langsung ke sekolah setiap harinya ada sekitar 15 sampai 20 orang,” kata Yanie.
Panitia PPDB SMAN 15 Kota Bandung, setiap harinya membuka pelayanan dari pukul 08.00 sampai pukul 12.00.
Saat pelaksanaan daftar ulang pihak SMAN 15 pun berusaha keras dan memastikan agar siswa yang diterima dijalur EKTM khususnya telah melakukan daftar ulang.
Suasana sekolah yang nyaman untuk proses pembelajaran
“Waktu pelaksanaan daftar ulang kami terus melakukan komunikasi dengan orangtuanya. Sampai mau habis pendaftaran ulang ada sekitar 6 orang yang dibujuk agar mau belajar di SMAN 15,” kata Yanie.
Menurutnya siswa tersebut malah ingin masuk ke sekolah swasta yang memang banyak teman-temannya sewaktu di SMP. Namun setelah dibujuk dan dijelaskan secara detail akhirnya mereka mau mendaftar ulang.
Di samping itu pihak SMAN 15 pun banyak menerima siswa tahfiz Al Qur’an, sebanyak 9 orang. Disaring melalui jalur prestasi non akademik. Menurut Yanie hal itu sebagai pemacu bagi siswa lainnya agar ke depan juga bisa menjadi tahfiz Al Qur’an dan menjadi pribadi yang sholeh.
Rencananya SMAN 15 Kota Bandung akan menerima siswa baru sebanyak 385 siswa yang diwadahi dalam 11 kelas.
Tidak berbeda jauh dengan tahap satu di tahap kedua untuk PPDB jalur zonasi, pihak SMAN 15 akan terus berupaya optimal memberikan pelayanan.
Pendaftarannya dibuka dari tanggal 25, 26, 29, 30 Juni sampai dengan 1 Juli 2020. Diumumkan tanggal 8 Juli 2020. Mereka yang diterima di tahap dua harus melakukan daftar ulang, tanggal 9 dan 10 Juli 2020.
Pada tahap dua para calon siswa diberikan dua pilihan sekolah negeri.
Dipenghujung wawancara Hatta mengatakan bahwa PPDB tahun ini, meskipun dilangsungkan di tengah keterbatasan dan pandemi COVID-19, secara umum bisa berjalan lancar. Pihaknya pun siap menyukseskan kegiatan tersebut demi mewujudkan pendidikan di Jabar lebih baik dan maju. [SR-Bije]***