Ade Suryaman, M.M., (kiri) Kepala SMAN 10 Kota Bandung beserta siswa dan Ruci Guru Basa Sunda SMAN 10 Bandung, memegang Anugerah Rekor Muri Gebyar Puisi Basa Sunda se-Jabar, dari komunitas Sabumi (Sariksa Budaya Pribumi)
majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 10 Kota Bandung yang dipimpin oleh Ade Suryaman mendapat penghargaan Anugerah Rekor Muri Gebyar Puisi Basa Sunda se-Jabar, dari komunitas Sabumi (Sariksa Budaya Pribumi) yang diketuai oleh Eulis Saputra.
Penyerahan penghargaannya sendiri dilakukan oleh Wahyu Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata Prop Jabar kepada Ade Suryaman Kepala SMAN 10 Kota Bandung. Berlangsung di Aula Dewi Sartika Disdik Jabar Jalan Dr Radjiman, Sabtu (1/12/2018) pagi di sela-sela acara pasanggiri final Maca Puisi Basa Sunda.
SMAN 10 Kota Bandung berhak menerima penghargaan tersebut setelah mengirimkan ratusan siswanya, pada kegiatan yang digagas Sabumi. Yaitu saat pemecahan Rekor MURI ‘Gebyar Puisi Basa Sunda’. Dihelat di halaman depan Gedung Sate Bandung, Sabtu (20/10/2018) lalu. Waktu itu hadir Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
“Alhamdulillah SMAN 10 Bandung termasuk dalam bagian kegiatan tersebut. Selain itu kami sangat mendukung nanjeurna Basa Sunda di Jawa Barat. Salah satunya dengan kegiatan ini. Di SMAN 10 Bandung pun kami melaksanakan pembelajaran Basa Sunda di setiap tingkat. Gurunya tidak hanya satu tetapi tiga orang,” ujar Ade, Sabtu (1/12/2018) siang.
Menurutnya tidak semua SMA/SMK mengajarkan pelajaran Basa Sunda di setiap jenjangnya. Berbeda dengan sekolah yang dipimpinnya yang mengajarkan Basa Sunda di setiap tingkat, di masukan ke dalam kurikulum sekolahnya.
Ia pun menuturkan bahwa penghargaan yang diterima oleh SMAN 10 dari Sabumi merupakan hasil dari semua proses pembelanjaran kesundaan di kampusnya.
Ade berharap dengan kegiatan yang dilakukan oleh Sabumi, bisa mengangkat harkat dan martabat penggunaan Basa Sunda lebih meningkat.
“Mudah-mudahan ke depan lebih gebyar. Acaranya disatukan antara acara sastra dan kesenian yang menggunakan Basa Sunda,” imbuh Ade.
Di akhir wawancara Ade memiliki harapan agar semua kegiatan yang tujuannya mekarkeun dan memelihara Basa Sunda harus didukung penuh oleh pemerintah.
“Sarana prasarana seperti alat gamelan kacapi dan lainnya mudah-mudah bisa dibantu oleh pemerintah untuk sekolah-sekolah yang eksis nanjeurkeun kasundaan. Umpanya bantuan dari Dinas Pariwisata dan lembaga terkait lainnya,” pungkas Ade kepada majalahsora.com. [SR]***