majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – SMAN 1 Ngamprah, menggelar kegiatan peningkatan penumbuhan budi pekerti, di antaranya melalui kegiatan pesantren kilat (Sanlat) atau SmartTren Ramadhan 1443 H
Maart Arifin Jamhur, Kepala SMAN 1 Ngamprah, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut mengacu kepada surat edaran dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Diikuti oleh 729 orang, siswa kelas X dan XI.
Mengusung tema “Racik”, yakni “Ramadhan Cinta Kebaikan”. Dilaksanakan sekitar 3 pekan dari tanggal 5 April – 22 April 2022.
Bersama para Wakasek dan Guru SMAN 1 Ngamprah
“Pelaksanaannya dilakukan secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan), mulai hari Selasa tanggal 5 April 2022, mengikuti protokol kesehatan. Mengingat situasi pandemi COVID 19 dan masih masuk ke dalam zona 3,” kata Jamhur, di ruang kerjanya, Jalan Kenanga Raya PCI 2 RT 01 RW 18, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (5/4/2022).
“Kalau dilihat dari judulnya memang penumbuhan budi pekerti di saat Bulan Ramadhan, siswa kami kebetulan mayoritas muslim. Namun ada juga siswa non-muslim yang harus kami layani juga. Dimana Budi Pekertinya juga harus tetap ditumbuhkan. Kalau kita berpedoman pada Pancasila, pelajar Pancasila. Maka salah satunya adalah beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, sesuai dengan ajarannya. Jadi kita lakukan kegiatan ini bersama-sama namun dengan materi agama yang berbeda sesuai dengan agama masing-masing siswa,” imbuh Jamhur.
Dalam kagiatan SmartTren Ramadhan, Jamhur berharap siswa yang beragama muslim khususnya lebih rajin beribadah juga membaca Qur’an, termasuk peduli kepada orang lain dengan dasar beriman kepada Tuhan.
Panitia kegiatan SmartTren
Kegiatan tersebut juga, bertujuan untuk menumbuhkan sikap toleransi kebebasan beragama.
Intinya kata Jamhur, setelah mereka mengikuti semua rangkaian kegiatan SmartTren, diharapkan siswa muslim memiliki tingkat keimanan yang lebih tinggi dan lebih taat lagi dalam menjalankan agamanya.
Saat ditanya oleh majalahsora.com, mewakili Forum Wartawan Pendidikan, mengenai makna Ramadhan bagi dirinya, Jamhur mengemukakan bahwa bagi dirinya pribadi bulan Ramadhan merupakan bulan untuk introspeksi diri.
Peserta Muslim dan non Muslim
“Selama 11 bulan merenungi apa saja (yang sudah dilakukan) yang mungkin secara tidak langsug dilanggar, baik secara keagamaan/religius atau secara norma yang berlaku. Dan mudah-mudahan kita mendapatkan berkah yang lebih lagi di bulan Ramadhan ini dengan bisa beramal lebih banyak lagi. Yang paling penting siswa bisa lebih santun lagi ke depannya” tegas Jamhur.
Sementara itu Sella Rachmawati, S.Pd., Guru Pendidikan Agama Islam sekaligus Ketua Pelaksana kagiatan SmartTren Ramadhan, menambahkan bahwa kegiatan itu merupakan kegiatan rutin setiap Ramadhan tiba.
Bagi siswa yang beragama Islam kata Sella, ada beberapa kegiatan yang harus diikuti, pertama para peserta menonton Kisah (Kisah Islami Santuy Ala SMAN 1 Ngamprah) yakni video inspiratif dan Islami. Kedua ada “Nge Juz”, mereka mengaji satu juz setiap harinya.
Sella Rachmawati, S.Pd.
“Ketiga ada “Setar” atau setoran ayat pilihan Al-Qur’an. Keempat ada “BBQ” yakni berbagi berkah Ramadhan yang sudah berjalan dari tahun sebelumnya. Kelima ada lomba Islami dan keenam ada program dimana siswa yang mengajinya masih kurang lancar, akan dibimbing di program “Prodi A” (Program diajar Al Qur’an),” kata Sella, di sela-sela kegiatan.
Adapun lomba Islami yang dihelat terdiri dari, vlog Ramadhan, murotal, ranking 1, shalawat dan kaligrafi.
Sedangkan bagi siswa non-muslim, dibimbing oleh Anna selaku guru koordinator non-muslim dengan pemateri dari luar sekolah yaitu Atik dan Luki. Khusus pada luring untuk kegiatan non-muslim diadakan pada tanggal 18 April – 22 April 2022. Adapun peserta non muslim terdiri dari penganut Agama Katolik, Protestan dan Hindu.
Pembacaan ayat suci Al Qur’an
Dikarenakan kegiatan ini bertajuk Penumbuhan Budi Pekerti, semua siswa baik muslim maupun non-muslim diberikan kegiatan untuk pribadinya masing-masing.
Saat menjelaskan mengenai jadwal kegiatan, Sella mengatakan ditiga hari pertama kelas 10 mengikutinya secara luring. Sedangkan siswa kelas XI secara daring, berikutnya sama seperti kelas X.
Meskipun begitu tetap dibagi menjadi dua sesi, untuk sesi satu masuk pukul 07.30-10.00, sesi dua dari pukul 10.00 sampai pukul 12.30.
Siswa siswi SMAN 1 Ngamprah, yang turut serta dalam SmartTren
“Tahun kemarin pun kami sudah melaksanakan ini. Hanya saja jumlah siswa pada luring lebih sedikit. Jadi 1 hari hanya 2 kelas saja. Sedangkan pada tahun ini semua kelas dapat kegiatan namun di sesi dan setelah itu, ada kegiatan lomba serta bakti sosial” ujar Sella.
Sedangkan Tarisa Adlin, Wakil Ketua OSIS SMAN 1 Ngamprah, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang penting.
Menurutnya selain untuk penumbuhan budi pekerti, diajarkan juga cara membaca Al Qur’an bagi yang belum lancar membacanya.
Fikri dan Tarisa
Manfaat lainnya, kata Tarisa yaitu siswa dapat berkolaborasi dengan Rohis/Rohani Islam, dengan diberinya materi tentang mengenal lebih dalam tentang Islam dari para pemateri.
Senada dengan Tarisa, Fikri Firmanto Ketua OSIS SMAN 1 Ngamprah, menambahkan bahwa apa yang telah didapat oleh peserta selama mengikuti SmartTren, nantinya bisa diaplikasikan dalam keseharian.
Masih kata Fikri biasanya di luar bulan Ramadhan, siswa SMAN 1 Ngamprah shalat dhuha jika ada instruksi dari guru. Maka ditargetkan setelah kegiatan SmartTren sholat duha, tadarus, sholat wajib, dilakukan karena sudah menjadi kesadaran sendiri. [SR]***