Puji Nirmo, Wakasek Humas SMAN 1 Kota Cirebon
majalahsora.com, Kota Cirebon – SMAN 1 Kota Cirebon, merupakan salah satu sekolah favorit di Kota Cirebon, Jawa Barat. Dari tahun 2015 dipimpin oleh Dr Nendi.
Sejak SMA/SMK alih kelola dari 27 kabupaten/kota ke propinsi melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat, maka ada beberapa perubahan yang dirasakan di sertiap daerahnya. Begitu pun yang dialami di Kota Cirebon.
Para Wakasek SMAN 1 Kota Cirebon
Menurut Puji Nirmo, Humas SMAN 1 Cirebon, secara umum perubahannya belum terasa. “Selama setahun SMA/SMK dikelola oleh propinsi, belum terasa signifikan perubahannya. Contohnya saja untuk kesejahteraan guru malah lebih menurun, dulu sewaktu dikelola oleh Pemkot Cirebon kami mendapat tunjangan Rp 1.3 juta sekarang jadi Rp 1.1 juta, dan uang makan Rp 500 ribu. Di samping itu juga mengenai administrasi menjadi lebih rumit, mungkin mereka (Disdik Jabar) masih terus melakukan perbaikan,” katanya.
Masih menurut Puji, selama dikelola oleh Disdik Jabar, SMAN 1 Kota Cirebon pun belum pernah mendapatkan bantuan sarana prasarana atau pun pembangunan secara langsung. Namun dari pemerintah pusat sudah beberapa kali mendapat bantuan untuk pembangunan sekolah.
“Dalam hal sarana prasarana dan pembangunan, sekolah kami belum mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat,” sambung Puji.
Puji menjelaskan, untuk memenuhi dan meningkatkan sarana prasarana dan pembangunan di SMAN 1 Kota Cirebon, masih mengandalkan pada sumbangan bulanan dari siswa, uang bangunan dan bantuan dari komite sekolah serta alumninya.
“Alhamdulillah alumni kami sangat aktif membantu kemajuan sekolah. Masjid SMAN 1 Kota Cirebon, salah satu pembangunan yang dibantu oleh alumni. Selain itu ada satu mobil operasional sekolah yang disumbang oleh alumni kami,” ujar Puji.
Masjid 3 lantai, sebagian dana pembangunannya merupakan sumbangan dari alumninya
Puji berharap, secepatnya Disdik Jabar memperbaiki sistem administrasinya, agar kenaikan golongan para guru menjadi lancar dan tidak terhambat. “Mudah-mudahan tidak lama lagi Disdik Jabar bisa memperbaiki sistemnya. Kesejahteraan guru yang dijanjikan oleh Pemerintah Prop Jabar pun secepatnya bisa direalisasikan dan lebih baik lagi, seperti tunjangan guru di Jawa Tengah yang besarnya Rp 2 jutaan dan DKI Jakarta Rp 8 jutaan,” tegas Puji. [SR]***