majalahsora.com, Kabupaten Purwakarta – SMAN 1 Bungursari, Kabupaten Purwakarta kini sudah bisa dikatakan menjadi sekolah buruan masyarakat, seperti pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.
Hal tersebut karena banyaknya prestasi dan keunggulan di SMAN 1 Bungursari.
H. Yayat Supriatna, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kesiswaan SMAN 1 Bungursari Purwakarta, juga ketua PPDB menjelaskan keunggulan-keunggulan SMA 1 Bungursari.
Kata Yayat siswa SMAN 1 Bungursari banyak yang meraih prestasi, paling hangat menjadi juara pertama Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang lomba Geografi tingkat Kabupaten Purwakarta dan akan maju ke tingkat Provinsi Jawa Barat.
Lalu meraih juara pertama atau emas Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang olahraga tolak peluru. Meraih dua emas dan perunggu dari cabang olahraga silat dan karate.
Pengawas Pembina SMAN 1 Bungursari, Drs. H. Mamat Mudia Permana, M.M.Pd
Sedangkan dalam bidang seni yakni Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) meraih juara kedua lomba film pendek.
“Dalam Popda tingkat Kabupaten Purwakarta juga, insya Allah akan masuk ke Popda tingkat provinsi,” kata Yayat, Rabu (21/6/2023).
Sementara itu dalam bidang ekstrakurikuler, PMR SMAN 1 Bungursari berhasil menjadi juara kesatu dan kedua, perlombaan tingkat Kabupaten Purwakarta.
Masih banyak lagi prestasi, seperti olahraga voli dan lainnya.
Keunggulan itu pun diketahui oleh masyarakat sekitar, termasuk dalam hal kebersihan lingkungan SMAN 1 Bungursari.
Pendaftar saat melakukan daftar ulang, Rabu 21 Juni 2023
“Nggak ada sampah dan sebagainya. Bapak Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV (Budi Hermawan, S.Pd., M.Phil., SNE) bangga melihat kebersihan SMAN 1 Bungursari. Sekolah-sekolah yang lain dari luar Purwakarta banyak yang berkunjung ke sini, misalkan dari SMAN 2 Cikampek berkunjung ke sini dalam rangka studi banding,” kata Yayat.
**
Terkait dengan pelaksanaan PPDB tahap satu, SMAN 1 Bungursari akan menerima siswa sebanyak 162 orang, dan sudah terpenuhi. Begitu juga di tahap kedua akan menerima siswa sebanyak 162 orang.
Yayat pun mengungkapkan bahwa untuk PPDB tahap satu, banyak pendaftar yang memilih SMAN 1 Bungursari sebagai pilihan pertama tergeser oleh siswa yang memilih SMAN 1 Bungursari sebagai pilihan kedua, dari sekolah-sekolah yang di sekitarnya.
“Sekitar 53 CPD (Calon Peserta Didik) yang masuk ke sini dari pilihan kedua,” kata Yayat.
Mereka yang diterima melakukan daftar ulang pada tanggal 21-23 Juni 2023.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kesiswaan, H. Yayat Supriatna, S.Pd
Yayat pun berpesan jangan sampai yang bersekolah di SMAN 1 Bungursari sebagai batu loncatan.
“Seakan-akan masuk ke sini kira-kira selama satu tahun pindah ke sekolah yang favorit yang besar, akhirnya merasa disayangkan,” kata Yayat.
“CPD yang daftar ke sini sebagai pilihan satu yang bener-bener ingin daftar, akhirnya tidak bisa diterima karena kalah di dalam nilai rapornya oleh pendaftar pilihan kedua dari sekolah yang lain.”
“Pesan saya kepada CPD yang belum diterima diharapkan Jangan berkecil hati, masih ada kesempatan pada periode berikutnya yaitu bisa mendaftar tahap dua,” imbuhnya.
Pendaftaran tahap dua akan dibuka untuk jalur zonasi, yang dibuka tanggal 26-27 Juni 2023 dan tanggal 3-4 Juli 2023.
Pelayanan optimal dari panitia PPDB SMAN 1 Bungursari
Dalam kesempatan yang sama Drs. H. Mamat Mugia Permana, M.M.Pd., Pengawas Pembina SMAN 1 Bungursari mengatakan, khususnya dalam pelaksanaan PPDB tahap satu ini dan menjelang PPDB tahap dua berjalan lancar.
“Alhamdulillah untuk pelaksanaan PPDB di SMA Bungursari dari tahun ke tahun pelaksanaannya, cukup tertib cukup aman,” kata Mamat.
“Panitia sangat kompak, sangat solid. Apalagi sekarang kepala sekolah sedang ke tanah suci, tapi PPDB berjalan dengan baik sesuai dengan SOP sesuai dengan ketentuan yang ada,” Mamat menjelaskan.
**
Banyaknya prestasi SMAN 1 Bungursari juga didukung dengan penerapan kurikulumnya.
Seperti pengimplementasian kurikulum merdeka belajar bagi kelas X. Namun di tahun ajaran 2023/2024 akan berganti masuk ke kurikulum merdeka berubah. Sisanya ada yang masih menggunakan kurikulum 2013 atau kurtilas.
Suasana kegiatan daftar ulang di SMAN 1 Bungursari, di Jalan Raya Bungursari Belakang 122
Wakasek Kurikulum, Yadi Rahadian, S.Pd., menjelaskan bahwa implementasi kurikulum ini tentunya ingin memberikan satu pengolahan-pengolahan yang bisa mempermudah untuk guru.
“Administrasi guru dengan kurikulum merdeka sudah cukup mudah. Dengan sistem aplikasi atau software pendukung, sehingga kinerja guru bisa fokus (mengajar) dan administrasi manjadi sederhana,” kata Yadi.
Di samping itu SMAN 1 Bungursari secara kewilayahan beririsan dengan kota industri, Bukit Indah City (BIC), banyak pabrik dari perusahaan Jepang ataupun Korea Selatan berdiri
“Kalau melihat dari konteks kurikulum merdeka, siswa juga harus berkembang di lingkungannya, dan kenyataannya di sini rata-rata siswa lulus banyak larinya malah ke industri,” kata Yadi
“Makanya suatu saat kami bermimpi ingin ada satu kerjasama memberikan ruang bagi siswa-siswa kami. Notabene memang itu harusnya ruang bagi anak-anak SMK. Tapi siswa-siswa kami nanti ada kesempatan pula untuk punya skill yang dibutuhkan oleh industri,” imbuhnya.
Wakasek Kurikulum, Yadi Rahadian, S.Pd
Pasalnya lulusan SMAN 1 Bungursari yang melanjutkan ke perguruan tinggi belum optimal (karena keadaan ekonomi), selama ini kalau di presentase baru sekitar 40 persen yang melanjutkan pendidikan, sisanya bekerja.
“Dari lulusan kami kemarin sebanyak 306 orang lulusan, hanya 40 persen yang terserap di perguruan tinggi negeri dan swasta,” Yadi menjelaskan.
“Jadi belum optimal, karena memang mindset warga di sini dekat industri, ya jadi larinya untuk melanjutkan itu agak kurang, mereka lebih memilih bekerja,” imbuhnya.
Pihaknya juga akan menindaklanjuti kerjasama dengan industri di BIC, bersama dengan kepala sekolah yang baru menjabat tiga bulan.
“Kepala sekolah yang lama pensiun, sehingga kami belum menyambungkan lagi dengan kepala sekolah yang baru. Mudah-mudahan bisa segera, pengelola BIC untuk menyambungkan kembali obrolan lama dengan kami,” kata Yadi. [SR]***