majalahsora.com. Kab. Bandung – Pelaksanaan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ajaran 2019-2020 di SMA Telkom berjalan dengan lancar.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakasek Bidang Kesiswaan, Tedi Sugiarto, sekaligus sebagai Ketua Pelaksana PPDB, di ruang Kepala Sekolah, Kamis (11/7/2019) Jalan Radio Palasari Kabupaten Bandung.
“Proses PPDB kami laksanakan dari awal, mulai dari sosialisasi SMA Telkom Bandung kepada masyarakat kemudian penjaringan siswa baru melalui seleksi yang kami lakukan di Gelombang 1,2 dan 3 dilanjutkan ke MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah),” ujar Tedi.
Wakasek Bidang Kesiswaan, Tedi Sugiarto, S.Pd
Menilik berdirinya SMA Telkom, hadir sejak tahun 1990, tepatnya bulan Januari. Beberapa orang Guru dan Karyawan SMP Sandhy Putra (SMP Telkom Bandung) salah satu sekolah di bawah naungan Yayasan Sandhykara Putra Telkom (Yayasan Pendidikan Telkom) berinisiatif untuk mendirikan SMA Sandhy Putra (kini SMA Telkom Bandung).
Perjuangan mereka membuahkan hasil, karena pada bulan Maret 1990, SMA Telkom Bandung resmi berdiri berdasarkan surat ijin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan status terdaftar.
Waktu itu gedungnya masih menumpang di SMP Telkom Bandung. Baru pada awal tahun pelajaran 1991/1992 menempati lokasi baru sampai dengan sekarang.
Sedangkan tenaga pengajarnya adalah Bapak/Ibu Guru yang mengajar di SMP Telkom Bandung.
Tedi menjelaskan lebih lanjut bahwa di SMA Telkom Bandung tahun ini siap menerima 8 rombel atau sebanyak 288 siswa dari 530 orang pendaftar yang terdata kemarin.
“Alhamdullilah atas kepercayaan masyarakat kepada SMA telkom Bandung untuk mempercayakan putra-putrinya kepada kami. Bertekat untuk menjadikan sekolah kita lebih berkualitas,” kata Tedi.
Untuk menunjang hal berbagai infrastruktur telah dipersiapkan oleh pihak SMA Telkom, seperti fasilitas sarana dan prasarana pendidikan.
Mulai dari ruang kelas, laboratorium dan berbagai fasilitas penunjang sebagai upaya SMA Telkom sejajar dengan standar pendidikan internasional.
Siswa SMA Telkom mendapat predikat terbaik dari Dr. Ir. Hj. Dewi Sartika Kadisdik Jabar
Selain dari fasilitas tadi, SMA Telkom pun memupuk prestasi serta potensi siswa didiknya, untuk dikembangkan, baik itu prestasi akademik maupun non akademik.
Menurut Tedi dari berbagai event perlombaan, siswanya selalu diikut sertakan.
“Alhamdullilah banyak penghargaan yang dapat diraih baik dari level kabupaten, provinsi bahkan di level nasional sekalipun,” kata Tedi.
Dari sisi prestasi akademik SMA Telkom banyak meraih catatan manis, di antaranya pada ajang OSN, mereka berhasil meloloskan 3 orang siswanya untuk di level kabupaten.
“Khususnya kemarin (tahun 2019) diikutsertakan berjuang di level provinsi,” terang Tedi.
Sementara itu untuk lulusan SMA Telkom Bandung yang diterima di PTN (Perguruan Tnggi Negeri) ada peningkatan.
“Yang lolos ke PTN tanpa tes atau SNMPTN sebanyak 13 orang. Kemudian 10 siswa terbaik kami diterima di Tekom University dan yang diterima di PTN melalui jalur tes atau SBMPTN sebanyak 10 siswa dan harapannya bisa lebih banyak lagi,” kata Tedi.
SMA Telkom sendiri memiliki visi BIRU merupakan singkatan dari Berdisiplin, Integritas Tinggi, Religius dan Unggul.
“Jadi kami berkeinginan untuk menjadikan anak-anak kami memiliki SDM yang siap diterjunkan ke masyarakat dengan cara memupuk kedisiplinan mereka, integritas tinggi ini adalah bagian yang tidak terpisahkan bahwa kejujuran adalah pondasi kesuksesan itu sendiri,” papar Tedi.
“Religius, walaupun SMA Telkom Bandung adalah sekolah yang ICT Base (berdasarkan Information, Communicatin dan Technology) yang di ungulkan tetapi juga tidak meninggalkan nilai-nilai keagamaan dan hal ini justru menjadi salah satu keunggulan sekolah,” imbuhnya.
Unggul dan religius
Para siswa SMA Telkom selain mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) secara formal juga kelas khusus di hari Jumat untuk mempelajari keagamaan yang lebih mendalam, seperti membaca Al Quran.
“Pengajarnya kami datangkan ustad dari pesantren yang rutin khusus untuk membimbing anak-anak kami di sekolah. Kita juga mengarahkan mereka untuk menjadi para tahfidz, di kelas khusus Tafidz,” ungap Tedi.
“Setelah ketiga aspek tadi dapat dilaksanakan maka ‘Insya Alloh’ bisa menciptakan anak-anak kami menjadi manusia yang unggul,” imbuhnya.
Perlu diketahui di SMA Telkom Bandung dalam KBM sudah tidak hanya mengunakan program pengajar yang bersifat manual saja, tetapi mencoba mengimbangi perkembangan teknologi pembelajarannya.
“Kami mencoba menggunakan aplikasi-aplikasi yang memang secara umum pun tersedia, misalkannya kami memanfaatkan aplikasi cave google learn to education yang oleh kami sediakan kelas khususnya sendiri. Dalam prakteknya siswa siswi di sekolah ini tidak hanya tergantung oleh buku semata tetapi juga ‘source’ dari internet pun sangat bisa kita manfaatkan,” papar Tedi
Di setiap kelas telah disediakan fasilitas internet, didukung dengan internet berkecepatan tinggi.
Suasana pembelajaran
Pada kesempatan yang sama, Tatang Taryana Kepala SMA Telkom Bandung menambahkan, bahwa pihaknya berkeingginan semua insan di SMA Telkom Bandung, mulai dari kepala sekolah sampai siswa, bisa mewujudkan konsep BIRU.
Yakni menerapkan visi berdisiplin, berintegritas tinggi, religius dan unggul. Hal itu harus bisa diwujudkan oleh semua pihak.
Dari penerapan itu Drs. Tatang Taryana ditahun 2016 mendapatkan predikat terbaik sebagai Kepala Sekolah Berprestasi tingkat nasional.
Dirinya mewakili Provinsi Jawa Barat dan mendapatkan predikat bergensi di ajang LPPKS oleh Kemdikbud.
Selain itu belum lama ini, SMA Telkom mendapatkan undangan khusus dari Dewi Sartika Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Diliput langsung oleh PRTV karena siswa SMA Telkom Bandung berhasil meraih juara pertama untuk kreatifitas siswanya, dalam pembuatan video profil sekolah.
Tatang pun menambahkan bahwa SMA Telkom sangat mengacu kepada prestasi, bukan hanya terhadap siswa semata tetapi juga bagi seluruh insan di SMA Telkom Bandung.
“Kami berharap ke depan SMA Telkom Bandung ini dari segi ‘Brand’ dapat meningkat sebab salah satu aspek keberhasilan kami khususnya dalam hal PPDB ini adalah kami mengutamakan brand kepercayaan dari masyarakat,” pungkas Tatang. [SR]***