majalahsora.com, Kota Bandung – Hak warga negara mendapatkan pendidikan yang layak menjadi tanggung jawab pemerintah.
Mereka bisa memperoleh pendidikan di sekolah milik pemerintah maupun swasta, terutama bagi masyarakat ekonomi lemah atau berkekurangan.
SMA Pasundan 4 Kota Bandung, salah satu sekolah swasta yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberlangsungan pendidikan masyarakat ekonomi lemah bisa melanjutkan pendidikannya.
Ali, S.Pd., M.Pd., Kepala SMA Pasundan 4 Kota Bandung, yang baru menjabat selama enam bulan menjelaskan bahwa jumlah siswanya ada 263 orang siswa.
“Umumnya siswa kami dari keluarga yang ekonomi kurang mampu. Kalau dipersentasekan sekitar 70 persen orangtuanya berpenghasilan di bawah Rp 2 juta setiap bulannya,” kata Ali kepada perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, di ruang kerjanya, Jalan Cijerah, Gg Pelita No 11, Kamis (4/1/2024).
Namun dari 70 persen siswa tersebut yang mendapatkan bantuan program dari pemerintah tidak banyak. Pasalnya kata Ali pemerintah memberikan bantuan berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial,(DTKS) yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial.
Sedangkan pembiayaan pendidikan di SMA Pasundan 4 diakui Ali termasuk yang sangat terjangkau, yakni DSP Rp 1,5 juta serta SPP sebesar Rp 150 rb per bulan.
Lebih lanjut bagi siswa RMP, khususnya warga Kota Bandung disokong oleh bantuan Program RPM yang digelontorkan setiap akhir tahun. Nilainya sama dengan bantuan BOS dari pemerintah pusat.
Pada tahun 2023, ada 52 siswa yang mendapatkan bantuan tersebut. Sedangkan di tahun 2024 nanti, sudah mengajukan untuk 121 siswa. Artinya siswa tidak mampu di SMA Pasundan 4 Kota Bandung menigkat drastis.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung atas program RMP, komitmen untuk menanggulangi siswa putus sekolah bagi warga Kota Bandung.
Selain bantuan dari pemerintah, Ali pun rajin mencari bantuan lainnya, dengan tujuan meringankan beban pendidikan bagi keluarga tidak mampu, seperti PIP dan dana CSR dari perusahaan.
Di samping siswa tidak mampu, seluruh siswa pun mendapatkan bantuan dari dari pemerintah pusat melalui BOS dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui BPMU.
Sadangkan untuk meningkatkan nama baik dan rasa percaya diri siswanya, terus melengkapi sarana prasarana sekolah agar mereka betah belajar sekaligus berkegiatan di sekolah.
“Mereka yang bersekolah di SMA Pasundan 4 Kota Bandung, tidak berkecil hati. Kami berikan sarana yang memadai. Kini sembilan ruang kelas yang ada akan di pasang kipas angin agar lebih nyaman,” kata Ali.
“Kursi meja pun sedang kami ganti menjadi yang modern minimalis. Kini sudah membeli untuk satu kelas. Tahun 2024 akan dilengkapi untuk dua kelas lagi,” ia menambahkan.
Hal penting lainnya yang terus dibangun, yakni jumlah lulusan yang melanjutkan perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Walaupun banyak siswa yang rawan melanjutkan pendidikan, pihaknya mendorong agar memiliki prestasi atau nilai akademik yang mumpuni.
“Pembiayaan kuliahnya bisa dibantu melalui program bidik misi dan KIP. Bisa kuliah di perguruan tinggi negeri maupun swasta,” dikatakan Ali.
Ia menambahkan bahwa saat ini jumlah siswa Kelas XII ada 75 orang. Berdasarkan kuota pendaftaran ke perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ada di angka 40 %.
“Kuota MIPA 10, IPS 21 orang siswa. Namun yang berminat ke perguruan tinggi baru ada 15 orang dan akan terus ditingkatkan,” pungkasnya. [SR]***