majalahsora.com, Kota Bandung – Kepala SMA Al Hadi Kota Bandung, Drs. Yadi Mulyadi banyak melakukan inovasi dan transformasi pendidikan di sekolah yang dipimpinnya dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.
Adapun strategi yang dilakukan Yadi, dengan cara memberikan pelayanan pembelajaran prima kepada siswa, serta meningkatkan mutu lulusan, banyak diterima di perguruan tinggi negeri (PTN).
Di samping itu meningkatkan fasilitas sekolah menuju “smart school” atau digitalisasi sekolah mengikuti perkembangan jaman.
“Contoh membuat pembelajaran digital di kelas menuju smart school. Rencana ke depan setiap kelas akan dilengkapi dengan smart board,” kata Yadi di ruang kerjanya, Senin (16/10/2023).
Saat ini di setiap kelas dilengkapi fasilitas projektor, internet melalui sambungan wifi yang bisa dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran.
“Kami akan terus tingkatkan fasilitas internet (wifi),” kata Yadi.
Sedangkan dari segi kurikulum SMA Al Hadi Kota Bandung, telah mengimplementasikan kurikulum merdeka untuk tahun kedua sebagai “Sekolah Penggerak”, program dari pemerintah dan mendapatkan BOS Kinerja.
Dra. Kokom Komariah, M.Si., dari BBGP Jawa Barat, kepanjangan tangan GTK Kemendikbudristek yang bertugas sebagai fasilitator Sekolah Penggerak (tengah)
Sementara itu dari sisi prestasi akademik, paling hangat, sembilan orang lulusan tahun 2023, diterima di perguruan tinggi negeri (PTN), melalui jalur prestasi rapor.
“Siswa yang mendaftar sebanyak 17 orang, sedangkan yang diterima sebanyak sembilan orang atau 55 persennya. Lulusan kami diterima di UNPAD, UPI, UIN Sunan Gunung Djati,” kata Yadi
Di samping itu ada dua orang lulusannya yang diterima di Politeknik Bandung.
“Alhamdulillah meningkat dari tahun lalu. Insya Allah tahun depan akan ditingkatkan lagi targetnya, 50 persen lulusan SMA Al Hadi diterima di PTN,” kata Yadi.
Di samping yang melanjutkan ke PTN, tidak sedikit yang berkuliah di PTS, seperti di Universitas Widyatama, Poltekes Cimahi dan UNPAS. Ada juga yang diterima di sekolah kedinasan PLN.
Saat ditanya jumlah siswa secara keseluruhan, dari keterangan Yadi ada sebanyak 320 orang untuk setiap tingkat.
“Alhamdulillah kepercayaan masyarakat meningkat signifikan. Kami pun kewalahan karena saat pelaksanaan PPDB 2023 sudah ditutup, masih ada yang memaksakan diri ingin diterima di SMA Al Hadi,” kata Yadi.
Pelayanan prima SMA Al Hadi
“Bukannya kami menolak, karena memang kekurangan ruang kelas. Kami juga mengutamakan kualitas lulusan dan mempertahankan sebagai sekolah unggulan, dengan akreditasi A,” kata Yadi.
Saat disinggung kenapa bisa seperti itu dan dukungan dari mana saja? Ia mengatakan tidak terlepas dari peran guru, juga tenaga kependidikan yang sangat kompeten di bidangnya.
“Pihak yayasan (Yayasan Pendidikan Haji Dull Hadi) juga mendukung program-program kami dalam meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan. Termasuk dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah,” pungkas Yadi.
Dalam kesempatan yang sama Dra. Kokom Komariah, M.Si., dari BBGP Jawa Barat, kepanjangan tangan dari GTK Kemendikbudristek yang ditugaskan sebagai fasilitator Sekolah Penggerak mengatakan, bahwa progres SMA Al Hadi sangat baik, berkaitan dengan implementasi kurikulum merdeka
“Icon SMA Al Hadi, digitalisasi teknologi, bagus banget. Saat kegiatan panen karya P5 pun anak-anak ada yang bikin poster, template, karya tulis. Guru hanya memfasilitasi, yang mengembangkan, mengeksplor, mencari inspirasi semua anak-anak” kata Kokom.
Masih dikatakan Kokom bahwa pembelajaran kurikulum merdeka di SMA Al Hadi, yakni yang dipusatkan kepada siswa sudah benar-benar dilaksanakan.
“Saya juga tanya ke anak-anak mengenai belajar di SMA Al Hadi, katanya mereka senang sekolah di SMA Al Hadi, sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka,” Kokom menjelaskan
“Contohnya, salah satu siswa yang memiliki minat dan bakat untuk menjadi seorang desainer bisa terwadahi, kepala sekolah memberi dukungan, dan guru-gurunya memfasilitasi,” pungkasnya. [SR]***