Kepala Sekolah SMA 6 Cimahi Drs. A.H. Maman Jajat , M.Pd
majalahsora.com, Kota Cimahi – SMAN 6 Cimahi pada tahun 2017 mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Barat tentang SDM Sekolah Berbasis Lingkungan dan pada tahun yang sama juga mendapat penghargaan Adhiwiyata Nasional.
Karena prestasi itulah SMAN 6 Cimahi pada tanggal 8 Maret 2018 kemarin, mendapat kunjungan kehormatan aktivis lingkungan hidup dari negara India dan Philipina dalam rangkaian International Zero Waste Cities Conference (IZWCC) ditiga kota, (Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung)
“Kemarin pada pukul sepuluh pagi, saya dapat info dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Cimahi, bahwa SMA 6 Cimahi akan dikunjungi aktivis dari India dan Philipina. Di kota Cimahi hanya sekolah kami saja yang dikunjungi, dengan tujuan melihat kondisi kebersihan lingkungan sekolah. Ya tentu saja saya menyambut baik kegiatan ini, untuk memberikan motivasi, khususnya dalam pembentukan karakter peserta didik. Betapa pentingnya menjaga kebersihan, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Harapannya ke depan di sekolah itu tidak ada lagi sampah berserakan, harus dipilah yang organik dan anorganik, dipisah dan dimanfaatkan,” begitu kata Kepala Sekolah SMAN 6 Cimahi Drs. A.H. Maman Jajat , M.Pd. Beberapa waktu yang lalu.
Babhita P.S dan dr. Ashin Mohan, aktivis lingkungan dari komunitas Green Army
Menurut Maman, seterusnya pihaknya akan menjalin kerjasama dengan tim aktivis dari India tersebut (Green Army). “Mudah-mudahan berdampak positif, khususnya untuk SMAN 6 Cimahi, Kota Cimahi dan untuk Jabar. Insya Alloh untuk tahun 2019, sekolah kami sudah mempersiapkan diri untuk masuk ke Adhiwiyata Mandiri,” harapnya.
Kedatangan aktivis dari India dan Philipna saat itu disambut dengan tarian Sentra Raspati dan gamelan Sentra Majeng sebagai musik serta pengiring wayang Dalang Teten (kelas XI-IPS-2), Putu Ade Sunandar Sunarya. Semuanya di bawah bimbingan guru eskulnya, Dike. Para tamu pun berkenan berkeliling sekolah melihat program lingkungan hidup (Adhiwiyata) SMAN 6 Cimahi.
Di aula sekolah para siswa dan para tamu disuguhi pagelaran singkat wayang golek dari dalang Teten yang cukup menghibur, dengan banyol Si Cepot, Dawala dan Buta (raksasa). Apalagi ketika Si Cepot menyanyikan lagu India, dua aktivis dari Bollywood ikut tertawa terbahak-bahak.
Gamelan modern Sentra Majeng SMAN 6 Kota Cimahi
Babhita P.S dan dr. Ashin Mohan, aktivis lingkungan dari komunitas Green Army tersebut mengenalkan organisasinya dalam bentuk film pendek. Babitha menjelaskan sekolahnya di India, banyak sekali siswa yang melakukan aktivitas lingkungan hidup seperti di SMAN 6 Cimahi. Dia mengajak agar para siswa menjadi contoh untuk siswa lainnya.
Ashin Mohan berterima kasih kepada kepala sekolah yang sudah turut mendukung program lingkungan hidup, menjelaskan pada para hadirin bahwa di India kelompoknya punya 200 aktivis anak, dari 30 sekolah dalam kegiatan lingkungan hidup.
Kelompoknya sering mengadakan kemping yang diisi dengan konsep-konsep lingkungan hidup. Anak-anak sejak dini sudah diajari membiasakan memilah sampah dengan aksi langsung di lapangan. Hal tersebut atas nama komunitas. “Karena di India kalau program pribadi kurang didengar tidak seperti program komunitas,” katanya.
Mereka diajari untuk menghindari sampah-sampah plastik seperti botol, kantong kresek, dsb-nya. Kalau ada siswa yang membawa sampah plastik langsung sampahnya diambil oleh para aktivis, dan sampah di India pun bisa ditukar dengan uang (bank sampah). Mereka yang terlibat di komunitas wajib memberi tahu kepada masyarakat, untuk tidak menggunakan bahan dari plastik. Perusahaan pun dihimbau agar tidak memproduksi bahan dari plastik, apabila perusahaan tersebut memproduksi sesuatu maka sampahnya menjadi tanggung jawab perusahaan itu.
“Gerakan hidup bersih itu harus dimulai dari menjaga kebersihan di lingkungan sendiri, agar kita bisa sehat . Kita harus bertanggung jawab dengan sampah yang kita buat sendiri,” pungkas Babitha [SR- Asep GP]***