Ade Suryaman, S.Pd., M.M., Kepala SMAN 10 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Gebyar Sekolah Rujukan SMAN 10 Kota Bandung, dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-89, Sabtu 28 Oktober 2017. Pada kegiatan yang diadakan di Sekolah yang dipimin oleh Ade Suryaman, S.Pd., M.M., tersebut, menampilkan program-program unggulannya seperti paduan suara, pencak silat dan program kewirausahaan.
Drs. H. Bambang Haryono, Ketua komite SMAN 10 Kota Bandung
Acaranya dihadiri ketua komite sekolah, guru, orang tua siswa kelas X sampai dengan kelas XII, dari jurusan IPA, IPS dan bahasa.
Siti Kurniasih, S.Pd., M.M., Wakasek Humas SMAN 10 Kota Bandung (kedua dari kanan) berpoto dengan kepala sekolah dan panitia kegiatan
“Ini merupakan program dari Kemendikbud, Alhamdulillah kami terpilih untuk menjadi sekolah rujukan. Salah satu penilaian menjadi sekolah rujukan yaitu telah memenuhi delapan standar isi. Pada kesempatan ini sekaligus kami dadarkan (jelaskan) di hadapan orang tua siswa mengenai program sekolah kami,” ungkap Ade Suryaman, Kepala SMAN 10 Bandung, Sabtu (28/10/2017) pagi.
Ade sedang memaparkan program sekolah rujukan SMAN 10 Kota Bandung
Ade menambahkan bahwa program sekolah rujukan di SMAN 10 Kota Bandung tahun 2017, seperti; pengembangan RPP berbasis keterampilan 4 C (abad 21), pengembangan penilaian berbasis TIK (e- raport), pengembangan pembelajaran dan penilaian HOTS, penyusunan naskah dan aplikasi e-modul serta pemantapan literasi SMA dengan program unggulan pencak silat dan vocal grup.
Antusias orang tua siswa dalam menghadiri dan mendukung program-program SMAN 10 Kota Bandung
“Pada tahun 2016 kemarin, kami juga terpilih untuk menjadi sekolah rujukan, yaitu program tinju, lingkung seni Sunda sareng (dengan) voli,” lanjutnya.
Salian ti éta (selain itu) menurut Ade pada kegiatan Gebyar Sekolah Rujukan tahun 2017, ada bazzar program sekolah rujukan SMAN 10, yaitu adanya kegiatan kewirausahaan. Di mana para siswa mengolah berbagai macam makanan. Untuk kelas XI mengolah makanan dari budidaya ikan nila dan bagi kelas XI dari tanaman hortikultura. Tidak ketinggalan siswa kelas XII-nya membuat kerajinan yang ada sangkut pautnya dengan kelistrikan.
Pencak silat program unggulan SMAN 10 Kota Bandung
Siti selaku Wakasek Humas SMAN 10 Kota Bandung, menjelaskan bahwa kegiatan kewirausahaan yang dikembangkan di sekolahnya merupakan aplikasi dari program unggulan kewirausahaan yang telah diajarkan pada semester ini. Sengaja sekolah tersebut memilih olahan ikan nila dan hasil hortikultura, karena sudah memiliki kolam budidaya ikan begitu pun dengan tempat hidroponik tanaman hortikulturanya. “Siswa kami sebelumnya sudah diajarkan cara pembibitan hingga panen, baik itu ikan nila maupun tanaman hortikultura,” katanya.
Aplikasi pembelajaran kewirausahaan
Lanjut Siti, untuk kegiatan bazzar, setiap kelas telah diberi modal Rp. 500 ribu rupiah. Dengan modal tersebut para siswa ditantang untuk merencanakan, membelanjakan, mengolah dan menjual kepada konsumen.
“Kami adakan stand bazzar kewirausahaan, di situ siswa kami diasah jiwa entrepreneurnya. Mereka menjual macam-macam olahan ikan nila, ada yang dipais (dipepes), digoreng bumbu asam manis, digoreng krispi, dll. Begitu pula dengan tanaman hortikultura, ada yang menjual rujak, lotek, kentang goreng, dan masih banyak lagi. Selain itu ada olahan tambahan seperti menjual rupa-rupa minuman segar. Mereka harus berani menjual serta menawarkan produk kepada konsumen. Selain itu ada penilaiannya karena dilombakan. Yang dinilainya mengenai rasa serta estetikanya,” tutur Wakasek Humas SMAN 10 Bandung.
Poto bersama kepala sekolah, panitia, guru dan OSIS pada acara Gebyar Sekolah Rujukan SMAN 10 Kota Bandung
Salah satu siswa yang mengikuti kegiatan bazzar kewirausahaan, Raisa kelas XI-bahasa, merasa senang dengan adanya kegiatan yang tepat diadakan pada Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun. Di kesempatan itu, ia dan teman-temannya membuat olahan pais (pepes) ikan nila. “Alhamdulillah laku semua, kami membuat 26 buah. Pembelinya ada orang tua siswa dan guru. Kami jual dengan harga Rp. 15 ribu. Pokonya kami pede manawarkan kepada konsumen. Ternyata belajar usaha itu menyenangkan, apalagi kalau produk kita disukai konsumen dan terjual habis,” ujarnya, disela-sela keramaian bazzar kewirausahaan.
Maria Mujiwati, S.Pd., sedang menilai sajian olahan ikan nila dan sayuran dari siswa kelas X dan XI
Dengan adanya kegiatan sekolah rujukan di sekolahnya, Ade berharap siswa-siswinya bisa menjadi pribadi yang unggul dan memiliki jiwa yang mandiri. “Mudah-mudahan ini menjadi bekal buat mereka kelak. Karena dengan diasahnya jiwa kewirausahaan mereka, akan muncul pribadi-pribadi yang mandiri. Kami pun haturkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada kami. Dana senilai Rp. 133 juta yang dititipkan, sudah kami kembailkan kepada siswa untuk kepentingan pembelajaran di SMAN 10 Kota Bandung, Wilujeng Sumpah Pemuda ke-89, semoga dengan program-program unggulan akan lahir generasi muda yang ‘Berilmu, Berahlak dan Bebudaya’,” pungkas Ade.
Poto kegiatan: