majalahsora.com, Kota Bandung – Gelar Karya siswa SMKN 15 Kota Bandung, selalu digarap sacara optimal, sehingga menyajikan karya-karya apik yang menarik untuk dinikmati dan bisa dikatakan menjadi iconik sekolah yang berada di Jalan Gatot Subroto No 4.
Seperti pada Gelar Karya siswa semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 ini, mengusung tema “Kavyatirtha Nusantara”, yang dilaksanakan pada hari Rabu (20/12/2023).
Menampilkan kreasi ragam karya Nusantara siswa kelas X dan XI dari jurusan atau kompetensi Pekerjaan Sosial, Perhotelan, Kuliner dan Desain Komunikasi Visual.
Kiri ke kanan: Kepala SMKN 15 Kota Bandung, Dra. Lilis Yuyun, M.M.Pd, Kepala Cadisdik Wilayah VII, Dr. H. Ai Nurhasan AP., M.Si., dan perwakilan MKK SMK Kota Bandung Abdurahman, S.Pd
Memamerkan produk teaching factory, bazzar sekolah pencetak wirausaha (SPW), projeks IPAS, karya dan fashion show P5, kesenian Sunda, unjuk kabisa dan pameran karya lainnya.
Acaranya dibuka secara langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Dr. H. Ai Nurhasan, AP., M.Si.
Saat memberikan sambutan, Ai mengatakan bahwa kegiatan gelar karya siswa SMKN 15 Kota Bandung bisa dijadikan bekal bagi siswa.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Ambar Pangaribowo Sakti, M.Pd., bersama siswa SMKN 15, Marcelino dan Nisa
“Nanti bisa dikembangkan lagi, dan bermanfaat di masyarakat. Lulusan SMK itu disiapkan untuk bekerja, maka selain memiliki keahlian yang kompeten, paling penting dan banyak diminta oleh perusahaan, SDM saat ini harus memiliki attitude (adab dan akhlak) yang baik,” kata Ai saat memberikan sambutan.
Sedangkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Ambar Pangaribowo Sakti, M.Pd., menjelaskan bahwa gelar karya ini menjadi program unggulan. Hasil dari pembelajaran siswa selama semester ganjil.
Gelar karya ini yang ditonjolkan mengenai penampilan seni dan karya-karya dari Nusantara. Sedangkan Pada gelar karya sebelumnya, mengusung tema Kesundaan.
Foto bersama Kepala Cadisdik Wilayah VII, Kepala SMKN 15, Wakil Kepala Sekolah bidang Hubin Humas SMKN 15 Kota Bandung, Henri Gunawan, S.Pd,. (kanan) dengan mitra industri
“Gelar karya ini merupakan akhir dari pembelajaran semester ganjil. Dua minggu sebelumnya, mengadakan sumatif ganjil. Ini karya-karya terbaik dan ditampilkan dalam acara ini. Ada drama, fashion show, dan produk kreasi lainnya” kata Ambar.
Selain diapresiasi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, juga oleh orangtua siswa, mitra industri, mitra teaching factory, pengelola Jabar Masagi dan lain sebagainya, turut menyaksikan gelar karya ini.
Dengan memamerkan keunggulan masing-masing jurusan, dalam bentuk kreasi dan produk dari proses pembelajaran.
Pembelajaran di SMKN 15 sekolah Pusat Keunggulan sudah terimplementasi dengan baik didukung para guru yang handal
Marcelino Imana Saputra, kelas XI Perhotelan 3 dan Ainun Nisa Nuraini kelas X Perhotelan 1, turut serta dalam Gelar Karya ini. Mereka terpilih menjadi brand ambasador. Dalam kegiatan ini mereka berdua pun melakukan fashion show mengenakan pakaian khas “Pulau Dewata” Bali.
Sementara itu, Kepala SMKN 15 Kota Bandung, Dra. Lilis Yuyun, M.M.Pd., mengatakan bahwa Gelar Karya ini salah satu cara untuk menggali potensi dan kreatifitas siswa.
“Agar terarah makanya kami tentukan dengan tema kegiatan yakni Nusantara. Dengan harapan memupuk rasa toleransi, kebersamaan, kolaborasi, komunikasi. Apalagi semua pembelajaran di SMKN 15 Kota Bandung sudah dalam bentuk projek,” kata Lilis.
Pagelaran tarian saat menyambut Kepala Cadisdik Wilayah VII
“Jadi semua yang dilakukan benar-benar membutuhkan kebersamaan termasuk kemandirian,” imbuh Lilis.
Saat ditanya perbedaan gelar karya kali ini dengan gelar karya sebelumnya? kata Lilis setiap pagelaran pasti berbeda temannya.
“Tahun ini temanya Nusantara sehingga terimplementasi dalam bentuk tarian dari Sabang sampai Merauke. Setiap stan memamerkan produk kreasi sesuai dengan tema adat yang diusung oleh setiap kompetensi keahlian,” kata Lilis.
Tari Saman dari Aceh tersaji apik, memukau penonton dengan gerakan yang kompak dan sarat makna
Perbedaan lainnya, SMKN 15 sudah melakukan model pembelajaran teaching factory. “Alhamdulillah sudah berjalan dan sedang menuju ke sekolah BLUD (Badan Layanan Umum Daerah),” kata Lilis.
Di tahun ini juga SMKN 15 Kota Bandung sedang merintis kelas industri, bekerjasama dengan Haris Hotel untuk jurusan Perhotelan dan Kuliner.
“Tadi kami pun menampilkan potensi anak-anak, seperti making bed (jurusan perhotelan di atas panggung). Memang baru beberapa bulan berada di kelas industri. Dari kuliner memperagakan cara masak yang selama ini mereka dapatkan (di kelas industri) salain dari sekolah dan industri.”
Jurusan perhotelan sudah memiliki kelas industri kerja sama dengan Haris Hotel
“Kami tampilkan juga, yang pekerjaan sosial bagaimana pijat refleksi dan membuat krim pijatnya. Praktik baik anak-anak kami gelarkan,” imbuhnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa guru-guru SMKN 15 Kota Bandung juga mengikuti “upskilling” dan “reskilling”.
Lilis pun akan mengevaluasi, apa yang perlu ditingkatkan dalam inovasi dan karya siswa agar terus berkembang.
“Ke depan akan ada lagi gelar karya dengan tema yang berbeda. Doakan tahun depan kami sudah menjadi sekolah BLUD,” pungkasnya. [SR]***