majalahsora.com, Kab Bandung – Kurang lebih ada sekitar 346 CPD (Calon Peserta Didik) tahun 2019-2020 yang diterima di sekolah berprestasi SMKN 5 Pangalengan Kabupaten Bandung.
Sesuai penuturan Dedi Juhana Wakasek Bidang Kesiswaan sekaligus Ketua Pelaksana PPDB tahun ajaran 2019-2020, saat ditemui majalahsora.com di SMKN 5 Pangalengan, Selasa (9/7/2019), Jalan Cinchona No 8 Sukamenak Pangalengan.
Menurut Dedi pelaksanaan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang berlangsung tanggal 17-22 Juni 2019 di sekolahnya secara umum berjalan lancar.
Dedi Juhana, Wakasek Kesiswaan SMKN 5 Pangalengan
Namun khusus tahun ini minat pendaftar ke SMKN 5 Pangalengan relatif menurun.
Dari kacamata Dedi hal itu dikarenakan adanya asumsi dan isu bahwa sekolah di SMK itu lebih mahal dibanding sekolah lainnya. Padahal nyatanya kurang tepat.
Untuk itu pihaknya berharap kepada pemerintah, agar ada program bantuan pendidikan yang lebih meningkat, khususnya bagi SMK. Sehingga minat masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya ke sekolah kejuruan naik lagi.
Suasana PPDB
SMKN 5 Pagalengan yang kini dipimpin oleh Asep Rukmana, tahun ini akan menerima CPD sebanyak 13 rombel (rombongan belajar).
Di antaranya 3 rombel untuk jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia, 3 rombel untuk jurusan Agribisnis Ternak Unggas, 3 rombel untuk jurusan Pemasaran, 2 rombel untuk jurusan Kesehatan Hewan, 1 rombel untuk jurusan Agribisnis Pengelolaan Pertanian dan 1 rombel untuk jurusan Karawitan.
“Dengan jumlah 13 rombel yang ada di SMKN 5 Pangalengan mewadahi 36 siswa per-rombelnya, maka idealnya terdapat 468 siswa, yang baru terpenuhi kuotanya itu baru jurusan pemasaran sedangkan jurusan lainnya belum maksimal,” jelasnya.
Tim kesenian SMKN 5 Pangalengan
Dedi menjelaskan lebih lanjut, pada PPDB SMK tidak diberlakukan sistem zonasi, kecuali jalur KETM (Keluarga Ekonomi Tidak Mampu).
“Kuotanya 20 persen dari pendaftar atau sekitar 93 orang. Alhamdullilah kuota jalur zonasi EKTM telah terpenuhi bahkan berlebih pendaftarnya,” kata Dedi.
Masih kata Wakasek Kesiswaan para pendaftar ke sekolahnya sebelumnya diperiksa fisiknya. Hal itu berkaitan dengan industri, kelak apabila lulus mereka langsung bekerja tidak tertolak di dunia kerja.
Saat dikunjungi oleh orang luar negeri
“Kami antisipasi dengan pemeriksaan fisik, karena takutnya mereka (CPD laki-laki) memiliki tato atau tindik. Hal ini sesuai dengan permintaan pasar industri yang mengharamkan hal tersebut. Pemeriksaan lainnya, yaitu tes buta warna,” kata Dedi.
Di dunia industri ketika mereka meminta siswa-siswi yang terpilih, sebelum mereka diterima di perusahaan maka akan ada tes seperti itu. Jadi hal ini mutlak menjadi salah satu prasyarat diterimanya CPD di SMKN 5 Pangalengan.
Panitia PPDB saat melayani pendaftar
“Alhamdullilah lulusan dari SMKN 5 Pangalengan, sebelum UN sekalipun sudah ada yang diterima oleh perusahaan dan ditempatkan kerja. Bahkan ada yang ke Jepang, di antaranya Zack, Medion perusahaan yang berkaitan dengan obat-obatan peternakan. Selain itu banyak yang terserap bekerja di perusahaan lokal di daerah kami,” kata Dedi
Di samping itu di jurusan pemasarannya memiliki kelas khusus yaitu kelas Alfa. Para siswanya sejak kelas X sampai kelas XII ditempatkan dan dipilih oleh manajemen Alfa pusat.
Peternakan sapi
“Ketika mereka telah lulus bisa langsung di tempatkan di bisnis retail milik Alfa sendiri,” terang Dedi.
Di samping memiliki lulusan yang membanggakan, SMKN 5 Pangalengan juga memiliki banyak prestasi akademis serta unggul pada prestasi lainnya.
Di antaranya pernah mengikuti O2SN (Olimpiade Olah Raga Nasional) tingkat nasional, di bidang seni.
“Kita telah memiliki grup dari siswa-siswi kami yang bersifat komersil. Sering kali kita tampil di pentas seni ketika ada pesta pernikahan ataupun event resmi di tingkat Kabupaten Bandung dan juga Nasioanal,” terangnya.
Raihan prestasi SMKN 5 Pangalengan
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan tahun ajaran 2019-2020, agenda selanjutnya di tanggal 16 -18 Juli 2019 akan diadakan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi siswa baru.
Setelah itu dilaksanakan kegiatan PBM (Proses Belajar Mengajar) yang dimulai pada tanggal 23 Juli 2019. [SR]***