majalahsora.com, Kota Bandung – Kontingen Jawa Barat berhasil meraih lima medali pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa (FLS2N) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tingkat Nasional Tahun 2020 .
Kelima medali tersebut diraih oleh Mochammad Syahrul dari SLB BC Purnama Kabupaten Cianjur yang menjadi juara I kategori Melukis SMPLB dan SMALB, Fanza Fauzan Rivaldi/SLB BC Purnama Kabupaten Cianjur (juara I kategori MTQ SMPLB dan SMALB), Muhammad Ardi Subagja/SLBN Ciamis (harapan I kategori Pantomin SMPLB dan SMALB), Andhisty Naifah Laksono/SLBN Bekasi Jaya (harapan I kategori Melukis SDLB), dan Nadya Amalya Yahya/SLBN Cicendo Kota Bandung (harapan I kategori Cipta Komik Strip SMPLB dan SMALB).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, FLS2N tahun ini digelar secara daring.
Wahyu Mijaya Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Jabar, sangat mengapresiasi prestasi yang telah diraih oleh para siswa ABK. Tidak terkecuali memberi pujian atas kinerja para guru pembimbing yang telah menemani, sekaligus mengembangkan bakat siswanya.
Ia berharap, prestasi tersebut menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berkarya.
Atas capaian itu Wahyu mendorong agar para siswa untuk terus menggali potensi serta memotivasi diri untuk proses aktualisasi diri.
“FLS2N ini juga dapat menumbuhkan cinta dan melestarikan kekayaan seni di Indonesia,” tuturnya di Hotel Four Point by Sheraton, Jalan Ir. H. Juanda No. 46, Kota Bandung, Rabu (30/9/2020).
Dirinya pun mengajak kepada para siswa yang belum berhasil menjadi juara untuk tidak berkecil hati malah sebaliknya, termotivasi.
“Karena yakinlah, matahari yang bersinar duluan di Papua, pada waktunya akan bersinar juga di Sulawesi, Sumatera, dan semuanya. Jika belum berkesempatan mendapatkan sinar itu, insya Allah ke depan akan menjadi milik kalian semua,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Samto menyatakan, siswa ABK memiliki potensi yang luar biasa.
“Kekurangan mereka sama sekali tidak menghalangi prestasi. Justru, seniman yang luar biasa datang dari anak-anak berkebutuhan khusus karena memiliki fokus dan intens dalam belajar,” ungkapnya.
Samto menegaskan, pihaknya akan terus membina serta mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki para siswa. “Hingga mereka menjadi pribadi yang istimewa dan luar biasa,” katanya. [SR-Disdik Jabar]***