majalahsora.com, Kota Bandung – Penguatan ekonomi Jawa Barat yang berimbas pada perkembangan kualitas hidup masyarakatnya, terus digenjot Pemerintah Provinsi Jabar melalui investasi, utamanya di bidang infrastruktur.
Meninginginkan pembangunan infrastruktur dan perkembangan ekonomi Jabar terus berlanjut, Sekda Jabar (Sekretaris Daerah Jawa Barat), Iwa Karniwa memperkenalkan proyek-proyek infrastruktur di Jabar yang sedang dan akan digarap.
“Ini terus saya sampaikan, terutama pada mahasiswa. Ini penting karena nanti kalian akan meneruskan saya,” ujar Iwa saat menjadi pemateri tunggal di acara Malam Keakraban Fakultas Ekonomi & Bisnis Unwim di Kampus FEB Unwim, Jalan Turangga Raya No. 25 Bandung, Sabtu (15/9/18).
“Arah kita ke depan untuk pertumbuhan ekonomi Jabar adalah melalui pembangunan infrastruktur. Pendekatan kita bisnis to bisnis, syaratnya trust (kepercayaan),” katanya.
Dirinya memaparkan beberapa proyek infrastruktur penting seperti pembangunan bendungan. Menurutnya, bendungan dibuat selain untuk cadangan air baku bagi generasi mendatang, juga untuk menjaga ketahanan pangan Jabar.
Selain itu Iwa juga memperkenalkan pembangunan jalan tol, salah satunya Tol Cisumdawu senilai Rp 10 miliar, yang merupakan investasi dari China. Tol ini memiliki terowongan terpanjang di Jabar. Karenanya, kata Sekda Jabar, demi kelancaran pembangunan proyek, jangan ada spekulasi dan provokator.
Paling menarik perhatian para mahasiswa, ialah pemaparan Iwa terkait proyek pembangunan High Speed Railway Jakarta-Bandung. Beberapa kali para mahasiswa bertepuk tangan, disela-sela penjelasan Iwa. Proyek investasi senilai 70 triliun rupiah dari China ini akan disambungkan dengan Lintas Rel Terpadu (LRT) di Bandung Raya. Proyek ini juga sekaligus akan membenahi angkutan kota (angkot) secara perlahan.
“Pekerja dan mahasiswa semakin enggan menggunakan angkot, karena tidak ada ketepatan waktu, banyak ngetem. Maka semua mulai beralih ke motor. Padahal motor adalah kendaraan termahal, karena hanya muat 1-2 orang saja. Nantinya, angkot akan dihibahkan ke desa-desa, sedangkan pemegang angkot akan menjadi pemegang saham shuttle bus,” papar Iwa disambut tepuk tangan para mahasiswa.
Iwa berpesan pada para mahasiswa, sebagai calon penerus stakeholder mendatang, agar terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bahasa asing, membangun organisasi pembelajaran melalui inovasi dan entrepreneur, serta membangun relasi dan menjaganya dengan silaturahim.
“Jika kita ingin maju, tingkatkan terus pengetahuan. Belajar, fokus, kerja keras. Jangan malas untuk belajar bahasa asing,” pesan Iwa.
“Bangunlah relasi, bersilaturahim, karena sepandai apapun seseorang, jika hubungannya buruk dengan lingkungan, bisa dipastikan dia akan gagal,” tegasnya menutup materi. [SR]***