majalahsora.com, Kota Bandung – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB), menyambut baik Kuliah Kerja Nyata (KKN) 314 mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang dilaksanakan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Saguling, Cipatat, Padalarang dan Ngamprah.
Mahasiswa ISBI Bandung ini dari Program Studi (Prodi) Tari, Karawitan, Seni Murni, Antropologi dan Teater, tersebar di 26 Desa di empat kecamatan, yang ada di KBB.
Camat Ngamprah KBB Agnes Virganty, S.H., S.STP., M.Hum., mewakili Pemkab Bandung Barat mengapresiasi dan menyambut baik KKN ISBI Bandung, dengan harapan kolaborasi pentahelix dengan berbagai pihak, dapat memajukan kebudayaan dan seni di Bandung Barat, umumnya Jawa Barat dalam hal pemberdayaan masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Rektor ISBI yang telah menerjunkan mahasiswa ISBI Bandung dari lima Prodi melakukan KKN di Bandung Barat, dan momentumnya tepat menjelang 17 Agustus. Bisa berkolaborasi dengan karang taruna untuk melatih dan sharing ilmu yang dapat mewarnai kebudayaan. Di Ngamprah ada seni “Nyalin Pare” dan pencak silat yang dapat diaplikasikan dan di teliti lebih dalam lagi oleh ISBI,” kata Agnes saat pelepasan KKN, di kampus ISBI Bandung, Kamis (18/7/2024).
Lebih lanjut kata Agnes, pihaknya telah melakukan perencanaan kegiatan Desa di empat kecamatan untuk bersama sama dilaksanakan dengan mahasiswa KKN, seperti program stunting, penanggulangan kemiskinan ekstrim, juga penelitian kebudayaan.
“Semua Prodi ingin berkolaborasi termasuk budaya lebih diprioritaskan. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini,” imbuhnya.
Perihal rencana kehadiran kampus II ISBI Bandung di wilayah Cikamuning, jelas Agnes, menyambut baik dan berharap dapat segera terlaksana.
“Kami sangat mendukung kampus 2 berdiri di Bandung Barat, karena dapat mewadahi warga berkuliah tidak harus ke Bandung. Terlebih ada korelasinya dengan misi Pemkab Bandung Barat mengembangkan wisata budaya,” beber Agnes.
Sementara Fenny Puspadewi Hermawan, S.Pd., M.A.P., Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparbud KBB menyatakan sudah memiliki 11 objek kemajuan kebudayaan, yang mengharapkan Bandung Barat ada icon untuk wisata budaya dan dieksplor oleh mahasiswa ISBI Bandung yang melaksanakan KKN.
“Di beberapa daerah sudah memiliki beberapa ritual khusus (ritus) ke dalam objek kemajuan kebudayaan yang sudah masuk dalam warisan budaya tak benda. Disparbud mempunyai indikator utama meningkatkan kunjungan wisatawan, salah satunya atraksi budaya,” kata Fenny.
Pada semester kedua KKN diharapkan, mahasiswa ISBI dapat mengajukan icon budaya yang diajukan kepada Pemkab Bandung Barat.
“Agar berkelanjutan, kami ada MoU dengan ISBI Bandung perihal kemajuan kebudayan sehingga tidak hanya KKN saja,” jelasnya.
Perihal kampus II ISBI Bandung yang akan hadir di wilayah Cikamuning Kabupaten Bandung Barat, kata Fenny, sangat mengapresiasi dan berharap secepatnya hadir.
“Menyambut baik, pasalnya kami sudah ada data kemajuan kebudayaan yang dapat menjadi acuan program study ISBI Bandung, terlebih kehadiran kampus di sini,” imbuhnya.
Tidak kalah penting hadirnya ISBI Bandung di Cikamuning, bisa mendukung peningkatan indeks pembangunan warga KBB. [SR]***