majalahsora.com, Kota Bandung – Awal masuk kerja tahun 2023, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat (Jabar) dan Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., MT., langsung tancap gas, melangsungkan penandatanganan komitmen dengan Koordinator Fungsi dan Stafnya, di Auditorium LLDIKTI Wilayah IV, Jalan PHH. Mustoppa No.38, Kota Bandung, Senin (2/1/2023).
Hal tersebut dilakukan dalam kegiatan apel pagi sebagai bentuk komitmen, sekaligus upaya peningkatan capaian kinerja dan prestasi LLDIKTI IV pada tahun 2023. Termasuk memaparkan capaian-capaian prestasi di tahun 2022.
Adapun capaian prestasi prestisius LLDIKTI IV, di antaranya menjadi juara umum Anugerah Diktiristek tahun 2022, meraih empat medali emas dan empat medali perak, yakni gold winner kategori pengelolaan sosial media; Gold winner kategori majalah instansi; Gold winner kategori penguatan fasilitas kerjasama, terbaik ke-1 kategori kelembagaan; Silver winner kategori layanan unit terpadu; Silver winner kategori insan humas terpopuler; Silver winner kategori video profil; dan Silver winner kategori Lapor.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.Si., saat memaparkan capaian prestasi lembaga yang dipimpinnya
Dalam kesempatan itu Samsuri mengatakan berkat kerja keras dan kerjasama semua unsur, LLDIKTI IV sebagai institusi, sudah banyak capaian dan prestasi yang diraih di tahun 2022.
“Perguruan tinggi kami yang terakreditasi unggul sudah meningkat dari 5 menjadi 7, kami targetkan tahun ini (2023) bisa nambah satu,” kata Samsuri yang diangkat menjadi Kepala LLDIKTI IV sejak Januari 2022.
“Untuk institusi itu sangat sulit, kalau untuk program studi dari 168 yang terakreditasi A sudah jadi 174, artinya cukup banyak peningkatan yah,” imbuhnya.
Para Koordinator Fungsi dan Staf yang hadir di Auditorium LLDIKTI Wilayah IV
Adapun raihan prestasi lainnya, yakni Persentase pelaporan PDDIKTI PTS naik 4,9% dari 94% menjadi 98,9%; Jumlah guru besar bertambah sebanyak 22 orang, dari 115 menjadi 137 orang; Jabatan Akademik online sudah bisa diakses oleh masing-masing dosen dan persuratan menggunakan tandatangan elektronik; Indeks kepuasan masyarakat naik sejak Januari sampai Oktober 2022 dari 81,57% menjadi 82,61%; Satu-satunya LLDIKTI yang menjadi mitra magang MSIB Batch 3; serta Bentuk kepedulian LLDIKTI IV terhadap korban gempa Cianjur (#sabilulungan Cianjur).
Lanjutnya di tahun 2023, LLDIKTI IV di bawah kepemimpinannya ingin terus meningkat, karena menurut Samsuri LLDIKTI esensinya melaksanakan Permendikbudristek.
“LLDIKTI itu fokus utamanya adalah untuk memfasilitasi penguatan mutu perguruan tinggi, dan itu yang ingin terus didorong oleh lembaganya,” kata Samsuri.
KaSubag Umum LLDIKTI Wilayah IV Dr. Agus Supriatna, S.Sos., M.Si.
“Kemudian merger perguruan tinggi, perguruan tinggi yang mungkin kecil-kecil, cost operasionalnya kan jadi tinggi. Apalagi mereka satu badan penyelenggara, itu akan kami dorong untuk melakukan merger,” imbuhnya.
Saat disinggung tips untuk merger bagi perguruan tinggi tersebut, kata Samsuri, mereka harus disadarkan.
“Misalnya ada tiga perguruan tinggi tiga (dalam satu yayasan) bayar rektornya 3 dan seterusnya. Saya ingin meyakinkan mereka target kami itu bukan banyaknya perguruan tinggi tapi kualitas,” kata Samsuri.
Koordinator Fungsi Humas, Tata Usaha dan Kerjasama, Hevy Pratiwi, S.I.Kom., M.M
Berikutnya terkait dengan pangkalan data (PD) pendidikan tinggi menjadi nomor satu.
“PD DIKTI nya harus rapih, kalau itu banyak carut marut itu tanda-tanda. Pelaporan sudah baik pun itu sekarang kami sudah masuk ada anomali tidak. Misalnya mahasiswa yang diluluskan ternyata kekurangan SKS, itu kami bisa cek melalui penomoran ijazah secara nasional. Ini untuk kepentingan lulusan beberapa tahun kemudian bisa dicek, dan tidak ada yang bodong,” kata Samsuri.
“Kami tidak mau ada (ijazah) yang bodong, orang yang tidak pernah kuliah tiba-tiba dapat ijazah itu tidak boleh. Sebelumnya penomoran ijazah itu awal 2021 dipertegas lagi dengan Permendikbudristek Nomor 6 tahun 2022 dengan sistem yang terus diperbaiki.”
Poto bersama jajaran pimpinan, staf karyawan LLDIKTI Wilayah IV
“Tapi problemnya, masih banyak perguruan tinggi yang maunya pakai penomoran ijazah secara internal. ini yang kami sekarang gaspol (dorong) harus nomor ijazah nasional. Karena dengan nomor ijazah nasional akan terdeteksi mahasiswa itu kurang SKS tidak, kekurangan semester tidak, itu ada di PD Dikti. Kalau pakai nomor sendiri-sendiri itu tidak akan ketahuan,” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai perguruan tinggi yang dicabut izinnya, menurutnya ada satu di daerah Tasikmalaya, pada bulan Desember akhir 2022.
Sedangkan perguruan tinggi yang akan dicabut ijin operasional di tahun 2023 ada tiga yakni, Akademi Komunitas dan Politeknik di daerah Bekasi.
Pada tahun 2023 LLDIKTI IV juga mengejar target, agar bisa meraih nominasi zona integritas wilayah bebas korupsi. [SR]***