majalahsora.com, Kota Bandung – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah lV Jabar dan Banten, menggagas program katalisator berupa program hibah penelitian bagi para dosen Perguruan Tinggi di Wilayah Jabar dan Banten, sebagai langkah untuk mengakselerasi program Kementerian.
Kepala LLDIKTI Wilayah lV Jabar dan Banten M Samsuri menjelaskan, gagasan program hibah tersebut, bertujuan untuk layanan dan aspek “delivery” program.
“Program hibah penelitian ini merupakan stimulus dari Kementerian, program ini dibagi menjadi empat, yaitu, program penelitian baru, program penelitian lanjut, program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dan program maching fun,” kata Samsuri, di kantor LLDIKTI Wilayah lV, Jalan PHH Mustoppa, Kota Bandung, Kamis (28/7/2022).
Lanjutnya, untuk program maching fun mempunyai potensi anggaran cukup besar, dan untuk program tersebut sudah ada 12 Perguruan Tinggi yang diproses.
“Untuk penelitian reguler atau penelitian kompetitif fun sudah ada 447 Perguruan Tinggi dan 80 lanjutan, kemudian PKM ada 50 Perguruan Tinggi. Jadi yang sudah ditetapkan ada 140 Perguruan Tinggi program penelitian dan PKM, dengan rincian, 137 Perguruan Tinggi untuk program penelitian dan 32 untuk program PKM. Ada Perguruan Tinggi yang masuk ke 2 program itu,” jelas Samsuri.
Terkait proses pengajuan proposal program hibah penelitian tersebut, kata Samsuri, bulan April batas akhir pengajuan proposal dan bulan Mei-Juni merupakan proses seleksi dan dua minggu selanjutnya pada proses kontrak dengan Kementrian.
“Waktu yang diberikan kepada dosen untuk melakukan penelitian melalui program ini, adalah hingga bulan November 2022. Tetapi beberapa perguruan tinggi sudah memulai lebih awal, karena mereka tetap dituntut melakukan penelitian sebagai tuntutan Tridharma,” katanya.
Disamping itu, kata dia, LLDIKTI juga menggulirkan program penulisan proposal, sebagai stimulus awal. Harapannya, anggaran dari Kementerian stabil.
“Kita akan terus sosialisasikan dan mendorong perguruan tinggi mengikuti program ini, untuk mendongkrak kualitasnya,” imbuhnya.
Harapan program LLDIKTI Wilayah IV tersebut, hasil penelitian para dosen dapat diterapkan di masyarakat, dan bagi pemula targetnya sebagai jurnal internasional yang dapat dipublikasikan, sehingga dapat menjadi indikator peningkatan kualitas perguruan tinggi dan jenjang karir dosen tersebut.
“Diharapkan program hibah penelitian ini, akan terjalin kerjasama riset antar dosen. Kemudian diusahakan penelitiannya melibatkan mahasiswa, agar mahasiswa memiliki iklim riset yang bisa dikonversi ke dalam SKS mahasiswa,” tegas Samsuri.
“Kami mengadakan hibah penelitian dan gebyar LLDIKTI ini dasarnya ingin kampus ini bergerak, yang selama 2 tahun pandemi, supaya recycle nya hidup lagi,” tandasnya. [SR]***