majalahsora.com, Kota Bandung – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengungkapkan alasannya akan menghapus ujian nasional (UN). Menurutnya, ia menginginkan menghindari dampak negatif dari UN tersebut.
Mendikbud telah menyiapkan pengganti UN yang disebut dengan konsep Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Menurut Nadiem, konsep tersebut merupakan penyederhanaan dari ujian nasional yang begitu kompleks. Akan diaplikasikan di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK//MA.
Untuk jenjang SD/MI, penilaian asesmennya dilakukan di kelas IV, berikutnya tingkat SMP/MTs di kelas VIII dan jenjang SMA/SMK/MA di kelas XI.
Rencananya akan diberlakukan tahun ajaran 2021-2022.
Terkait hal tersebut Kepala SMKN 5 Bandung Rini Ambarwati mengungkapkan, bahwa pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) merupakan proses pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa.
“Ketika dia menyelesaikan pembelajaran di akhir dalam hal ini kelas XII, sebetulnya biasa-biasa saja, karena sudah menggunakan teknologi,” kata Rini, baru-baru ini.
Jika tahun depan UNBK ditiadakan, kata Rini tentu saja pemerintah sudah memiliki program-program tersendiri untuk penggantinya, karena UNBK bukan menjadi penentu kelulusan, tapi sebagai salah satu syarat kelulusan.
“Jadi saya mengatakan kepada anak-anak, bahwa tidak usah stres atau biasa-biasa aja UNBK mah. Ini merupakan proses belajar yang ujungnya adalah ujian,” tutur Rini.
UNBK SMK sendiri akan diselenggarakan selama empat hari, mulai tanggal 16-19 Maret 2020.
Mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, matematika, Bahasa Inggris dan teori kejuruan.
“Pembekalan siswa-siswi kami selain dengan pembelajaran seperti biasa juga ada pemantapan untuk mengingat kembali mata pelajaran kelas X dan XI. Kami menggunakan 200 komputer milik sendiri” imbuh Rini.
Dia berharap, semoga siswa-siswinya bisa mengikuti UNBK tanpa susulan dan bisa tepat waktu kemudian tidak ada yang terlambat sesuai pembentukan karakter yang mereka lakukan.
Sehingga mereka bisa memanfaatkan waktu dan menjaga kesehatannya supaya bisa mengikuti UNBK sesuai dengan jadwalnya.
“Harapan kami sih nilainya meningkat, karena salah satu capaian harus kita raih dan mudah-mudahan demikian,” tambah Rini.
Masih terkait persiapan UNBK pada tanggal 26-28 Februari 2020, 502 siswa kelas XII dari jurusan DPIB, KGSP, Geomatika, TKJ dan Analisis Kimia melakukan kegiatan try out UNBK.
Serentak diikuti oleh SMK se-Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah VII (Kota Bandung dan Kota Cimahi) yang dipimpin oleh Endang Susilastuti.
Mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, matematika dan Bahasa Inggris.
Dilangsungkan selama tiga sesi, menggunakan enam ruangan.
“Alhamdulillah kegiatannya berjalan lancar dan semua peserta bisa mengakses secara normal,” pungkasnya. [SR]***