majalahsora.com, Kota Bandung – Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, terpilih menjadi Rektor Institut Seni Budaya (ISBI) Bandung untuk periode 2022-2026, menggantikan Rektor ISBI sebelumnya Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sn., M.Hum., yang menjabat selama dua periode (2014-2018 dan 2018-2022).
Saat pemilihan rektor, Retno memperoleh 20 suara dari total suara sah sebanyak 28 suara.
Dirinya bersaing dengan Dr. Sri Rustiyanti, S.Sen., M.Sn., yang memperoleh 5 suara dan Dr. Lilis Sumiati, S.Sen., M.Sn., mendapatkan 3 suara.
Retno pun dilantik dan disumpah, secara langsung oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. di Ruang Graha Utama, Gedung A Lantai 3, Kemendikbudristek, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Selang satu hari ISBI Bandung pun menggelar jumpa media dengan belasan awak media, di Gedung Sunan Ambu, Jalan Buahbatu, No 212, Kota Bandung, Jum’at (9/9/2022).
Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sn., M.Hum., yang menjabat selama dua periode 2014-2018 dan 2018-2022 (kiri)
Dihadiri Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sn., M.Hum., Prof. Dr. Endang Caturwati, (Rektor ASTI nama ISBI Bandung kala itu, periode 2013-2014), Dr. Suhendi Afryanto, S.Kar., M.M., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Kerjasama ISBI Bandung serta jajaran lainnya.
Di hadapan awak media Rektor ISBI yang baru memaparkan rencana dan program kerja strategis ke depan.
Di antaranya melanjutkan program rektor terdahulu, yakni rencana strategi (Renstra) ke-2, seperti mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), penambahan dan pembukaan program studi baru (pendidikan seni, pariwisata dan manajemen seni), serta peningkatan tata kelola menuju Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Layanan Usaha (BLU).
“Misi saya, melanjutkan Renstra kedua yang dibuat oleh era Prof Een sebagai pijakan untuk melangkah ke depan. Melanjutkan apa yang dibuat pejabat sebelumnya,” kata Retno, saat jumpa media.
Sedangkan visi Retno yaitu, ISBI Bandung berperan aktif dalam pemajuan kebudayaan melalui tridharma perguruan tinggi.
Tampilan monolog mahasiswa teater ISBI Bandung
Masih dalam rencana strategis, Retno fokus melanjutkan Renstra 2019-2024, yakni tahun 2020 menjadi pusat kreativitas berbasis transformasi; tahun 2021, sebagai pusat kreativitas berbasis manajemen dan jejaring, tahun 2022; pusat kreativitas berbasis zona budaya, tahun 2023, pusat kreativitas berbasis zona budaya pemberdayaan; dan tahun 2024 menjadi pusat rekayasa budaya.
Di samping itu, ada program tridharma perguruan tinggi berbasis kreatifitas dan rekayasa budaya.
“Untuk memujudkan itu, semua elemen harus kerja ansamble (secara bersama-sama) atau kolaboratif menuju ISBI unggul dalam pemajuan kebudayaan,” kata Retno yang sebelumnya menjabat Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISBI Bandung.
“Pemajuan kebudayaan sangat penting. ISBI Bandung sudah punya dengan konsep atau pilar ISBI Bandung,” imbuhnya.
Lanjutnya di tahun ini ISBI membuat wilayah binaan tentang pemajuan kebudayaan, yang tersebar di daerah Garut, Sukabumi, Pangandaran, Depok, Cirebon dan lainnya.
Hikmaningtias Maharani, S.T., M.Kom., saat menjadi pembawa acara (kanan)
Termasuk membuat wilayah binaan pemajuan kebudayaan untuk tahun 2023, mencakup daerah Priangan (Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Banjar, Sumedang, Cimahi, Bandung, Cianjur dan Sukabumi), Pakaleran (Karawang, Subang), Melayu (Depok, Bekasi, sebagian Kabupaten Bogor), Pakidulan (mulai dari Pangandaran, Ciletuh, Ujung Genteng) juga daerah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).
Masih sehubungan dengan program kerja, saat ditanya proses ISBI Bandung yang kini masih berstatus PTN Satuan Kerja Kementerian (Satker) dan akan berubah menjadi PTN Badan Layanan Usaha (BLU), menurutnya secara bertahap sedang menuju ke arah itu.
Perubahan itu tidak lain agar pengelolaan keuangan ISBI Bandung ke depan bisa lebih fleksibel untuk mengelola organisasi, anggaran dan keuangan.
“Ada 11 standar menuju PTN BLU. Di tahun kedua ini sedang persiapan menjadi PTN BLU, karena standar sudah dipenuhi oleh ISBI Bandung,” kata Retno.
Menurut keterangan Retno saat ini seluruh pendapatan ISBI, termasuk sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) mahasiswa harus dilaporkan atau masuk ke rekening negara terlebih dahulu sebelum digunakan.
Karangan bunga dari civitas academica ISBI Bandung
Retno pun akan memegang teguh amanah sebagai rektor untuk menjadikan ISBI Bandung kampus terdepan dalam membentengi dan memajukan budaya Jawa Barat khususnya.
Lanjutnya Retno pun meminta dukungan semua pihak tidak terkecuali media massa.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua, Prof Een, Prof Edang, rekan sejawat, rekan-rekan di ISBI atas dukungan dan ucapan karangan bunga yang diberikan,” tandasnya.
Pesan Rektor Terdahulu, Pembangunan Kampus dua ISBI Bandung di Cikamuning Kabupaten Bandung Barat Menjadi Prioritas
Program lain yang tidak kalah penting yakni tindak lanjut pembangunan kampus dua di Cikamuning, Kabupaten Bandung Barat.
Karangan bunga ucapan dari rekanan ISBI Bandung
Prof Een dan Prof Endang mengucapakan selamat atas terpilihnya Retno menjadi Rektor ISBI Bandung.
Mereka berdua memberikan pesan penting, yakni tindak lanjut pembangunan kampus dua, karena peminat masyarakat berkuliah di ISBI Bandung semakin tinggi.
“Sudah sangat urgent untuk (pembangunan) kampus dua,” kata Prof Een.
Adapun kendala yang dihadapi selama ini, yakni mengenai sertifikat yang prosesnya agak lama.
“Karena pemilik tanahnya orang perorang. Ada berapa puluh tanahnya milik masyarakat. Itu agak lama prosesnya. Terlebih dua tahun pandemi. Satu tahap lagi untuk serifikat nya sudah ok, sekitar sembilan hektar lebih luasnya,” kata Prof Een yang kini kembali menjadi Dosen Pascasarjana ISBI Bandung dan fokus melakukan riset.
Senada dengan Prof Een, Prof Endang, juga berharap kampus dua ISBI Bandung di Cikamuning bisa segera dibangun, karena peminat dan mahasiswa semakin banyak, tidak bisa ditampung di kampus satu yang sekarang ada di Jalan Buahbatu, Kota Bandung. [SR]***