Poto istimewa – Prof H. Obi, Calon Rektor Unpad Periode 2019-2024
majalahsora.com, Kota Bandung – Prof H Obsatar Sinaga (Prof Obi) calon Rektor Universitas Padjadjaran periode 2019-2024, mendapat penilaian positif dari Prof Mohd Haizam Mohd Saudi. Prof Haizam begitu sapaannya merupakan salah satu profesor ternama dari Internasional University of Malaya-Wales (IUMW) Malaysia, yang mengajar di Universitas Widyatama Bandung.
Menurutnya apabila Unpad dipimpin oleh Prof Obi, diyakini bisa membawa Unpad ke tahap yang lebih tinggi. Bisa menggapai “World Class University”, dan mendapat tempat di mata dunia bukan saja di Indonesia.
Ada beberapa alasan mendasar yang menjadikan Prof Haizam berpandangan seperti di atas. Ia memaparkan bahwa Prof Obi, memiliki penulisan jurnal yang berkualitas tinggi serta memiliki banyak pengalaman internasional dan nasional. Begitu pun mengenai pengalaman mengajar di Unpad.
Di mata Prof Haizam sendiri, Unpad merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Dari informasi yang dihimpun oleh majalahsora.com, pengalaman Prof Obi yaitu: pernah menjadi Wakil MWA (Majelis Wali Amanat) Unpad, guru besar Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik (FISIP) Universitas Padjajaran, Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Widyatama Bandung, Komisioner KPI Pusat, Ketua Komite SMAN 3 Kota Bandung, mengajar di MIT Boston, Amerika Serikat, mengajar di University of Malaya, Malaysia, mengajar di Internasional University of Malaya-Wales, Malaysia, dan lainnya.
Di samping itu ada beberapa publikasi ilmiah serta makalahnya yang mendapatkan apresiasi luas, di antaranya: The Secret Policy of Genocide untuk Menghapuskan Eksistensi Bangsa Palestina, disampaikan pada seminar Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ( ICMI ), di Aula Bumi Madani ICMI Jabar, 23 Juli 2011; Penanggulangan Kejahatan Internasional Cyber Crime di Indonesia, disampaikan pada Diskusi seminar Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), di Aula ICC IPB Bogor, 5 Desember 2010; Konspirasi Transnasional dalam Kajian Korupsi di Indonesia, disampaikan dalam seminar Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia ( ICMI ), Batam, 23 Oktober 2010; Jurnal internasional World Applied Science Journal (WASJ) dengan judul “Epistemic Community and the Role of Second Track Diplomacy in East Asia Economic Cooperation” , 2013; Menulis Jurnal di “International Jurnal of Advance and Applied Sciences ( IJAAS ), dengan judul The Effect of BSC and Organization Culture Forward Employees, Attitude in Malaysian Private Service Organization, 2017; Menulis Jurnal Internasional dengan judul : Capital Structure Speed of Adjusment and Shariah Compliance : Empirical Evidence From Malaysia, 2017, dan lain-lain.
Selain aktif di Unpad Prof Obi pun mengajar di Internasional University of Malaya-Wales. Di Malaysia ia menjadi dosen mahasiswa S-2 serta S-3. Tercatat sudah dua tahun dirinya menjadi dosen di sana.
“Dipilihnya Prof Obi menjadi pengajar di kami karena memiliki kualitas keilmuan yang tinggi. Kami (IUMW) tidak akan memilih dosen yang biasa saja. Kampus kami memiliki kualifikasi standar pengajar yang tinggi. Di samping itu secara kualitas keilmuannya sudah teruji,” ujar Prof Haizam melalui sambungan telepon, beberapa waktu yang lalu.
Di IUMW Prof Obi mengajar bidang metodologi dan manajemen. Mengajarnya Prof Obi di salah satu kampus ternama di ‘Negeri Jiran’ tesebut, tidak terlepas dari pogram kerja sama internasional antara Universitas Widyatama dengan University Malaya Wales.
“Kampus kami memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, makanya kami memilih Prof Obi menjadi dosen di University of Malaya-Wales. Beliau memiliki kredibilitas profesor yang baik. Begitu pun dengan penulisan jurnal serta pengalaman mengajarnya di Unpad,” kata Prof Haizam.
Di Malaysia Prof Obi mengajar setiap hari Sabtu, karena perkuliahan mahasiswa S-2 dan S-3 nya diadakan di setiap akhir pekan (full day).
Saat majalahsora.com menanyakan mengenai kepribadian Prof Obi, Prof Haizam memaparkan bahwa rekannya merupakan pribadi yang sangat hangat, baik, disiplin, mengutamakan kualitas dalam menerapkan ilmu pendidikannya.
“Prof Obi selalu mementingan pendidikan dan tidak menganggap enteng,” terangnya.
Masih menurut Prof Mohd Haizam Mohd Saudi, di setiap mengajar Prof Obi selalu mengutamakan kualitas.
“Karena kualitas, maka banyak yang membutuhkannya. Selama ini kita lihat banyak profesor yang tidak tahu akan kualitas keilmuannya. Nah kalau Prof Obi berbeda, tahu akan kualitas keilmuannya. Itu yang dibutuhkan di Indonesia dan Malaysia (dunia pendidikan),” pungkasnya. [SR]***