majalahsora.com. Kota Bandung – Rachmat Makkasau, Presiden Direktur Amman Mineral memberi tips kepada ratusan mahasiswa Universitas Widyatama (UTama) dalam seminar sehari bertajuk kesiapan menghadapi dunia kerja.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT), sebelumnya bernama PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaan tambang di Indonesia yang mengoperasikan tambang Batu Hijau.
Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan merupakan aset berkelas dunia.
AMNT sendiri memiliki beberapa prospek lain yang sangat menjanjikan di area konsesi tembaga dan emas yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara.
Dalam seminar sehari itu Rachmat Makkasau di hadapan ratusan mahasiswa memberikan kiat-kiat dan tips, khususnya bagi mahasiswa yang akan lulus dan berniat masuk ke dunia kerja.
Seminar ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kampus UTama, Kamis (19/9/2019) pagi, Jalan Cikutra No. 204 A Bandung.
Prof Obi saat diwawancara awak media
“Persiapan adalah hal penting, khususnya bila kita akan masuk ke dunia kerja. Karena dunia ini jauh dari kondisi ideal seperti hanya ketika anda masih berkuliah,” ucap Rahmat diawal sesi.
Rahmat melanjutkan apa saja yang harus dipersiapkan dalam masa ini, yang pertama adalah buatlah rencana apa yang akan dituju oleh para mahasiswa.
“Tujuan akan membawa anda kearah di mana anda ingin berakhir seperti apa,” kata Rahmat.
Kedua, tetap belajar khususnya dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi, untuk bisa bergaul di semua kalangan.
Karena hal itu salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa UTama. Dengan kemampuan tersebut akan meningkatkan kepercayaan diri.
Ketiga, tetap berfikir positif, karena bisa mendorong ke arah yang benar.
Sementara itu Prof Obi sapaan akrab Obsatar Sinaga Rektor UTama mengatakan, bahwa kegiatan itu sebagai upaya mewujudkan kesiapan mahasiswa UTama dalam menyambut era revolusi industri 4.0.
Rachmat Makkasau, Presiden Direktur Amman Mineral, saat memberikan paparannya
Salah satunya dengan menggandeng PT Amman Mineral, perusahaan tambang terbesar nomor dua di Indonesia yang menangani banyak tambang-tambang besar.
“Kami melakukan kerjasama dengan mereka, hal ini merupakan upaya kolaborasi pihak kampus dengan dunia industri,” ucap Prof Obi.
UTama telah melakukan kerjasama dengan 41 industri termasuk PT Amman Mineral.
Dari perusahaan tadi terdapat delapan perusahaan yang setiap tahunnya meminta delapan orang lulusan terbaik dari kampus UTama.
“PT Amman adalah perusahaan tambang pertama yang bekerjasama dengan kami,” kata Prof Obi.
“Ini alasan kami bekerjasama dengan PT Amman Mineral, salah satu yang kami ajak menggandeng Widyatama untuk mempersiapkan era revolusi industri 4.0,” imbuhnya.
Untuk meningkatkan kompetensi lulusan, Universitas Widyatama telah memiliki ijin tujuh skema sertifikat profesi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementrian Tenaga Kerja.
Menurutnya syarat umum untuk memiliki sertifikat LSP adalah lulus secara komprehensif dari pelatihan selama dua bulan, kemudian diuji dan hasilnya akan diberi sertifikat LSP.
“Cara lain mendapatkan sertifikat LSP, tanpa pelatihan juga bisa, yaitu dengan cara memasukan materi pelatihan LSP dalam kurikulum dan ini yang kami lakukan di Widyatama,” terang Prof Obi.
Foto bersama Prof Obi beserta jajaran teras UTama, PT Amman Mineral dan para mahasiswa UTama
Mahasiswa UTama akan diberikan keahlian khusus di bidangnya di setiap semester.
“Contohnya mahasiswa mengambil jurusan sistem informasi, maka semester satu mereka akan memiliki kemampuan di bagian database, maka di semester ini akan mendapat sertifikat database,” jelas Prof Obi.
Lebih lanjut kata Prof Obi, di semester dua mahasisnya bisa menguasai programer sekaligus akan memiliki sertifikat programer.
“Umpamanya di semester dua masiswa kami tidak bisa melanjutkan dikarenakan sesuatu hal, mereka tetap bisa bekerja dikarenakan telah setaraf dengan diploma satu,” jelasnya.
Di semester tujuh mahasisnya akan mendapat sertifikat dari LSP dan bisa bekerja di perusahaan-perusahaan multi nasional.
“Kami menginginkan alumni Widyatama paling lama tiga bulan setelah lulus sudah dapat bekerja,” pungkasnya. [SR]***