majalahsora.com, Kota Bandung – Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di Indonesia setiap tahunnya (dari tahun 2018, 2019 dan 2020) baru 1,5 % dari total penduduk Indonesia sebanyak 272 juta orang atau sekitar 3,06 juta orang.
Apalagi saat ini pertumbuhan industri diberbagai bidang, seperti otomotif, makanan dan minuman, pusat data, minyak gas, kimia, logistik, elektronik, medis, dan lainnya kurang begitu baik. Hal itu menilik kepada data dari Kementerian Perindustrian Indonesia (tahun 2020-2021).
Berdampak pada ketimpangan antara jumlah ketersediaan lapangan kerja di perusahaan atau industri dengan ketersediaan penduduk usia kerja.
Secara tidak langsung menyebabkan persaingan yang ketat di antara para pencari kerja di Indonesia untuk lebih kompetitif.
“Kalau melihat data tentu total populasi tidak sebanding ,” kata Prof Obi, sapaan akrabnya, saat menjadi pembicara UTama, pada kegiatan web seminar (Webinar) Kick Start Your Soft Skill, Pusat Karir UTama, Kamis (1/4/2021).
“Untuk menjawab tantangan di bidang industri harus memiliki kemampuan interpersonal soft skill yang wajib dimiliki, dengan komunikasi verbal dan non verbal, pada pekerjaan yang dibutuhkan,” kata Prof Obi.
Menurutnya, hal sederhana yang harus dimiliki yaitu kecakapan untuk membuka suatu obrolan (komunikasi verbal) dengan hal-hal ringan.
Ia pun mencontohkan, kawan yang hobi batu akik. Gara-gara obrolan ringan mengenai batu akik pancawarna, Garut, kawan itu, kata dirinya mendapatkan pekerjaan dan posisi yang bagus. Hanya karena obrolan santai dengan seorang pemilik perusahaan yang sangat antusias dan tertarik terhadap batu akik tersebut.
Di samping itu sesuai dengan tema Webinar Pusat Karir UTama, Prof Obi menjelaskan, 10 soft skill yang harus dimiliki oleh para mahasiswa atau individu, untuk bisa lebih kompetitif dan profesional.
Menurutnya kemampuan soft skill untuk membentuk pribadi profesional mesti diasah, seperti mengelola waktu yang efektif, mampu bekerja di bawah tekanan, dapat diandalkan, berpikir kreatif dan inovatif, menyuarakan pendapat sebagai umpan balik yang baik, mampu memecahkan masalah, mampu memberikan pembinaan dan pendampingan, mampu mengambil inisiatif, berfikir fokus dan fleksibel serta mengembangkan proses pekerjaan terbarukan.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info penerimaan mahasiswa baru klik pmb.widyatama.ac.id)
Dirinya menjelaskan poin-poin itu dengan berbagai contoh yang jelas, agar mudah dipahami oleh para peserta Webinar Kick Start Your Soft Skill, Pusat Karir UTama.
Yelli Eka Sumadhinata, SE., M.M., Kepala Biro Pusat Karir/Career Center, Universitas Widyatama
Kemudian Prof Obi menjelaskan pentingnya menghargai waktu yang dilakukan orang Jepang. Menurutnya dalam berjalan saja, orang Jepang melangkah dengan cepat, menggambarkan pentingnya waktu.
“Termasuk harus selalu konsisten. Jangan hanya menjadi amatiran, konsisten dengan apa yang sedang kita kerjakan,” pesan Prof Obi.
Sementara itu Siti Sarah, psikolog yang menjadi pemateri Webinar Kick Start Your Soft Skill, Pusat Karir UTama, memaparkan untuk bisa bertahan di era 4.0 dan 5.0, paling utama memiliki kecapakan soft skill bukan hanya hard skill.
“Minimal yang harus dimiliki yaitu 4 C, critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreatif), collaboration (kolaborasi) dan communication (komunikasi),” kata Siti Sarah, usai menjadi pemateri, di acara itu, Kamis (1/4/2021).
Karena keempat hal itu menurut Siti yang membedakan manusia dengan mesin nantinya.
“Justru kita yang menguasai teknologi. Ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh mesin dan tetap dikerjakan oleh manusia. Berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi,” kata Siti Sarah.
Kemudian dia menjelaskan bahwa kecapakan soft skill sendiri, harus dipersiapkan sejak dini dan tidak instan.
Minimal dipersiapkan saat menjadi mahasiswa, sebelum memasuki dunia kerja.
Ia pun menjelaskan bahwa menyiapkan soft skill 4 C bagi mahasiswa, sudah banyak dilakukan oleh kampus, seperti menggelar workshop, magang dan lainnya.
“Itu cara terbaik dan efektif untuk meningkatkan soft skill. Intinya mereka bisa lebih beradaptasi dengan era industri, sebagai cara kita untuk bisa bertahan hidup,” pungkasnya.
Siti Sarah, M.Psi., Psikolog, pemateri Webinar (kedua dari kanan) bersama pihak Harmoni TV
Pada kesempatan yang sama Yelli Eka Sumadhinata, Kepala Biro Pusat Karir/Career Center, Universitas Widyatama, mengatakan, bahwa kegiatan webinar itu merupakan salah satu bentuk pelatihan bagi mahasiswa UTama, terutama untuk meningkatkan soft skill nya.
“Biasanya dari perusahaan, peningkatan soft skill di masa pandemi berubah. Kita harus menyesuaikan. Harus tahu kebutuhan soft skill di era sekarang, memasuki masa adaptasi kebiasaan Baru,” kata Yelli.
“Karena soft skill itu tidak hanya komunikasi saja. Tetapi juga harus cakap dengan IT literasi yang kebutuhannya semakin meningkat. Contohnya apabila ada rapat atau pertemuan, sekarang bisa dengan zoom, memanfaatkan teknologi. Jadi yang selama ini dari jurusan manajemen nggak perlu paham teknologi, sekarang mau tidak mau semua jurusan harus paham teknologi,” kata Yelli.
Kegiatan Webinar Kick Start Your Soft Skill, Pusat Karir UTama ini bisa dibilang sukses karena pesertanya melampaui target sebanyak 765 orang dari 500 peserta.
“Kegiatan Webinar ini yang kedua. Namun kali ini berbeda, kolaborasi dengan Harmoni tv. Prinsip saya “Collaboration Create Synergy”. Kita bersinergi untuk meningkatkan nilai lebih. Agar bisa memberikan manfaat tidak hanya untuk mahasiswa Universitas Widyatama dan alumninya tetapi juga bagi masyarakat,” kata Yelli.
“Peminatnya ternyata banyak. Target kita sebenarnya 500 orang. Dari 765 peserta, banyak juga mahasiswa di luar mahasiswa Universitas Widyatama, ada juga dosen,” imbuhnya.
Hal tersebut menurut Yelli sesuai dengan semboyan Pusat Karir UTama, “We Care, We Love, We Share”.
Lebih lanjut kata Yelli, Pusat Karir UTama, memiliki banyak program, tidak hanya membuka lowongan kerja bagi para lulusan UTama, tetapi juga membantu mahasiswa aktif meningkatkan keterampilannya.
“Mahasiswa yang sedang kuliah pun kita bantu dengan workshop, pelatihan, Webinar seperti ini dan akan berkelanjutan. Ada sekitar lima atau enam kegiatan lagi. Nanti juga ada kegiatan succses story, mengundang alumni-alumni Universitas Widyatama yang sudah sukses,” kata Yelli.
“Mereka akan berbagi kisah sukses dibidang karir pekerjaan ataupun entrepreneurship. Berbagi pengalaman dari pengusaha. Paling dekat kisah sukses dari pengusaha dorokdok (alumni UTama) yang mendapat penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo, sebagai pengusaha online termuda,” pungkasnya. [SR]***