majalahsora.com, Kota Bandung – Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si., Rektor Universitas Widyatama, Kota Bandung, Senin (23/8/2021) memberikan bantuan uang tunai, infak pribadi sebesar Rp 105 juta, untuk menutupi kekurangan biaya keseluruhan renovasi Masjid Miftahus Sa’adah yang berada di Jalan Holis Gg. Cibuntu Barat, Kota Bandung.
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada H. Agus Gunawan, S.E, M.M, Ketua Panitia Renovasi Masjid Miftahus Sa’adah, disaksikan oleh Prof. Dr. Hj. Nina Herlina Lubis, M.S., Penasihat Renovasi Masjid Miftahus Sa’adah, di Lantai II, Ruang Rapat Rektorat UTama, Jalan Cikutra No 204-A, Kelurahan Sukapada, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.
Kata Prof. Nina, biaya keseluruhan renovasi masjid itu memerlukan dana sekitar Rp 400 jutaan. Sebelumnya sudah terkumpul sekitar Rp 164.650.000 dari para donator Program Bekal Akhirat 2021 dan Rp 130.000.000, dari Ketua Yayasan Riyaadlul Jannah.
Dengan tertutupnya biaya renovasi Masjid Miftahus Sa’adah dari Prof Obi, Rektor UTama biasa disapa, maka renovasi masjid tersebut yang dimulai pada tanggal 16 Agustus 2021, diharapkan selesai pada bulan Oktober 2021.
“Prof Obi sudah beberapa tahun menjadi donatur Yayasan Riyaadlul Jannah yang kami pimpin. Prof Obi seorang dermawan yang luar biasa,” kata Prof Nina, Senin (23/8/2021).
(Universitas Widyatama, Perguruan Tinggi Swasta No 1 di Kota Bandung. Info Penerimaan Mahasiswa Baru, klik https://pmb.widyatama.ac.id/)
“Beliau selalu menjadi donatur yang paling awal. Berinfaq dalam jumlah tidak sedikit, Kesholehan sosialnya patut diteladani oleh kaum intelektual sekelas Guru Besar,” imbuhnya.
Lebih lanjut kata Prof Nina, ukuran masjidnya seluas 10 x 10 meter persegi. Selama ini kapasitasnya hanya bisa menampung jamaah sebanyak 100 orang. Padahal setiap pelaksanaan sholat Jumat menampung sekitar 150 sampai dengan 170 orang.
“Maka masjid direnovasi dengan membuat mezzanine. Supaya bisa menampung jamaah lebih banyak dari kapasitas semula,” kata Prof Nina.
Di samping itu di Masjid Miftahus Sa’adah akan didirikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Islam tidak berbayar, karena banyak anak kecil di sekitar masjid yang berasal dari kalangan masyarakat kurang mampu. Termasuk akan diadakan pembinaan remaja masjid
“Selain itu, Majelis Taklim untuk ibu-ibu yang sudah lama ada, akan lebih diberdayakan,” kata Prof Nina yang juga Kepala Departemen Sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Unpad sekaligus Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad.
“Semoga Prof Obi dan keluarga diberi kebahagiaan kesejahteraan di dunia dan di akhirat, aamiin Ya Robbal’alamiin,” Prof Nina, mendo’akan.
Diketahui Yayasan Riyaadlul Jannah selain membawahi majelis taklim, panti asuhan di Jatinangor, juga setiap tahun mengadakan kegiatan bedah rumah dhuafa, bedah masjid, musholla serta madrasah. [SR]***