majalahsora.com, Kota Bandung – Rona bahagia terpancar dari wajah sekitar 384 mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, yang diwisuda, pada kegiatan Sidang Senat Terbuka tahun akademik 2020-2021.
Mereka adalah mahasiswa dari jenjang diploma, sarjana dan magister. Garda terdepan dalam menjaga pemajuan budaya Indonesia, salah satunya seni budaya Sunda, sebagai identitas bangsa.
Dilangsungkan di Gedung Sunan Ambu, Jalan Buahbatu No 212, Sabtu (18/12/2021).
Sementara itu di hadapan wisudawan wisudawati, Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, M.Hum., Rektor ISBI Bandung, membakar api semangat mereka. Karena menurutnya di era globalisasi dan era disrupsi yang penuh persaingan, mereka harus berani dan pandai memanfaatkan teknologi, untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh selama berkuliah.
Prof. Dr. Arthur S Nalan, M.Hum., Warek I ISBI Bandung
“Ilmu yang saudara miliki harus dimanfaatkan, agar mampu bersaing di ranah industri kreatif,” kata Prof Een.
Dirinya pun memijam pepatah dari Soichiro Honda, yakni “angkat layar dengan tangan anda yang lebih kuat.”
“Artinya anda (para wisudawan wisudawati) harus mengejar peluang yang muncul dalam kehidupan dengan kemampuan yang paling dikuasai,” kata Prof Een.
Masih kata Prof Een, selama mengembangkan kreativitas dan inovatif, ia yakin para lulusannya dapat menghadapi dan menjalani masa depan dengan baik.
Rektor ISBI Bandung saat pidato
Terkait kegaiatan wisuda kali ini, Rektor ISBI Bandung menjelaskan, bahwa kagiatan wisuda tersebut dilaksanakan secara luar jaringan (luring). Dibagi menjadi dua sesi pagi dan siang hari.
Atas pelaksanaan itu, ia bersyukur para mahasiswa bisa hadir diwisuda menggunakan protokol kesehatan. Namun para orangtua wisudawan wisudawati, menghadirinya dalam jaringan (daring).
“Alhamdulillah, acara wisudanya, bisa dilaksanakan secara luring,” kata Prof Een, usai acara wisuda.
Menurutnya selama kurang lebih empat semester para mahasiswa yang diwisuda, berkuliah secara daring. Dirinya berharap agar mereka menjadi orang yang berguna bagi Nusa, bangsa dan agama. Terlebih hormat kepada orangtua seraya mampu mengabdikan diri kepada Allah SWT.
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UMKM, sambutan virtual
Prof Een pun memuji perwakilan wisudawan yang menyampaikan pidatonya, dimana para alumni ISBI Bandung harus bisa berinovasi, menjadi entrepreneurship, bisa menuangkan kemanapun atau keistimewaan mereka di kehidupan nyata, sehingga masyarakat tahu.
“Mudah-mudahan mereka juga paham betul dengan keadaan sekarang yang serba digital. Pemanfaatan teknologi harus digunakan untuk keilmuannya,” kata Prof Een.
Prof. Dr. Arthur S Nalan, M.Hum., Warek I ISBI menambahkan, bahwa pelaksanaan wisuda kali ini berbeda, karena masih dalam kondisi pandemi diatur sedemikian rupa. Dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang hari.
“Sebetulnya para mahasiswa menginginkan agar orangtuanya juga bisa hadir langsung di acara wisuda ini,” kata Prof Arthur.
Vocal grup ISBI Bandung
Mudah-mudahan kata Prof Arthur di tahun depan dan seterusnya pelaksanaan wisuda bisa dihadiri oleh orangtua wisudawan wisudawati.
Perbedaan lainnya, kata Prof Arthur wisudawan wisudawati ISBI Bandung ditantang memiliki tanggungjawab moral, salah satu tanggungjawabnya, yakni mempraktekkan keilmuan mereka di masyarakat.
“Pak Teten Masduki kita undang juga (memberikan sambutan virtual), Menteri Koperasi dan UMKM, menyatakan selama ini selalu dalam aktivitas dan programnya, melibatkan alumni alumni,” kata Prof Arthur di depan awak media.
Di samping itu juga keilmuan para wisudawan wisudawati ISBI Bandung, sudah dipraktekkan dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kegembiraan para wisudawan wisudawati
Perbedaan lainnya, kata Prof Arthur, di setiap kegiatan wisuda selalu menampilkan produk baru.
“Di acara wisuda juga selalu menampilkan seni pertunjukan tari. Kali ini pertunjukan tari karya Pak Edi (dosen tari ISBI Bandung) tang materinya banya dari tari Caruban, penarinya semua laki-laki,” pungkasnya.
Fakultas dan Prodi di ISBI Bandung
Fakultas Seni Pertujukan, terdiri dari Program Studi (Prodi) Seni Tari (S1), Seni Karawitan (S1) Seni Teater (S1), Seni Angklung dan Musik Bambu (D4), Seni Tari Sunda (D4).
Fakultas Seni Rupa dan Desain, terdiri dari Prodi Seni Murni (S1), Tata Rias dan Busana (D4) serta Kriya Seni (D3).
Fakultas Budaya dan Media, terdiri dari Prodi Antropologi Budaya (S1) serta Televisi dan Film (D4).
Program Pascasarjana, ProdiPenciptaan dan Pengkajian Seni (S2). [SR]***