majalahsora.com, Kota Bandung – Kepala Badan Bahasa Kemendikbud, Prof. H. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D., saat membuka kegiatan Anugerah Kawistara 2022, mengatakan bahwa Anugerah Kawistara Balai Bahasa Jabar ke depan harus konsisten diadakan.
Anugerah Kawistara diadakan sejak tahun 2014 sampai 2017. Sempat terhenti di tahun 2016, 2018, 2019, 2020 dan 2021.
Dalam kegiatan Anugerah Kawistara 2022 Balai Bahasa Jabar, ada tiga kategori yang diberikan kepada pemenang, yakni Anugerah Kawistara untuk Kategori Bahasa di Bidang Pemerintah Daerah diraih oleh Kabupaten Pangandaran, Kategori Bahasa Media Massa Daring diraih oleh PikiranRakyat.com dan Kategori Sastra untuk Buku Kumpulan Puisi dengan judul “Di Tepi Rawi” karya Lutfi Mardiansyah.
Sedangkan penghargaan lainnya yang diberikan oleh Balai Bahasa Jabar untuk Pengutamaan Bahasa di Ruang Publik diberikan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Cirebon, Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Pangandaran serta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.
Di samping itu ada juga penghargaan Pemartabatan Bahasa Negara dalam Ranah Hukum kepada Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota dan Kejaksaan Negeri Kota Cirebon.
Sehubungan dengan itu Prof Amin pun memiliki komitmen untuk mendukungnya. Terlebih sejak dirinya menjadi Kepala Badan Bahasa, pada pertengahan tahun 2020.
Hal tersebut ia ungkapkan saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Anugerah Kawistara 2022 di Krakatau Ballroom Hotel Horison, Kota Bandung, Senin (17/10/2022).
“Ketika membuka dokumen saya tanya kepada teman-teman apa saja anugerah yang sudah diberikan kepada pegiat bahasa dan sastra baik itu lembaga, komunitas ataupun perorangan ternyata belum merata,” kata Prof Amin, dalam sambutannya.
“Hanya UPT dibeberapa lingkungan Badan Bahasa yang secara rutin memberikan anugerah itu, contohnya Balai Bahasa Jawa Timur yang telah secara rutin selama 14 tahun secara berturut-turut tanpa jeda memberikan Anugerah Sutasoma,” imbuhnya.
Lanjutnya kata Amin ketika perencanaan anggaran sudah mapan, maka mau tidak mau harus memberikan anugerah tersebut.
“Karena saya baru masuk dipertengahan tahun 2020 maka saya tidak bisa mengubah RKAKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga) untuk tahun 2021, maka untuk tahun 2022 ini merupakan awal dari program-program yang bisa kami lakukan untuk pemberian penghargaan,” kata Prof Amin.
Dirinya juga mendorong upaya penambahan kategori Anugerah Kawistara dari Balai Bahasa Jabar di tahun-tahun berikutnya, baik untuk perorangan, komunitas maupun lembaga pemerintah dan swasta.
Di samping itu harus menyisir karya-karya yang diterbitkan dalam bahasa dan sastra Sunda.
“Ini menjadi tantangan tersendiri karena sekaitan dengan program kita Badan Bahasa, yaitu revitalisasi bahasa daerah yang mulai digencarkan di tahun 2021 ini di 3 provinsi dan ditingkatkan di tahun 2022 di 13 provinsi. Melibatkan 39 bahasa daerah, ini sesuatu yang harus kita apresiasi,” kata Prof Amin.
Lanjutnya apabila inisiatif memberikan apresiasi yang baik, maka meminta pemerintah daerah komunitas juga meminta perorangan untuk ikut ambil bagian dalam program Badan Bahasa, maka ujungnya harus memberikan apresiasi atas kerjasama tersebut.
“Anugerah Kawistara harus menjadi salah satu upaya kita memberikan apresiasi itu, mungkin apresiasinya tidak seberapa. Tetapi tentu saja tidak bisa dilihat dari nilai nominal. Jauh lebih penting kehadiran negara dalam memberikan apresiasi kepada warganya,” tegas Prof Amin.
Lanjutnya Badan bahasa sebagai salah satu instansi pemerintah yang bertugas secara khusus dalam penguatan bahasa dan sastra Indonesia, tidak terkecuali memfasilitasi bahasa daerah.
Oleh sebab itu pihaknya dengan UPT yang ada di 30 provinsi, mengajak pemerintah kabupaten kota dan provinsi secara bersama-sama wajib memberikan apresiasi ini.
Masih kata Prof Amin pihaknya juga mulai tahun depan akan memberikan fasilitas dan juga bantuan bagi komunitas bahasa dan sastra di seluruh Indonesia, sebagai upaya pemartabatan bahasa Indonesia dan daerah, meskipun nilainya tidak begitu besar. [SR]***