Drs. Arief Achmad, Msp., M.Pd., Kepala SMAN 19 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Hari pertama pendaftaran non akademik di SMAN 19 Kota Bandung, Senin (4/6/2018) didominasi oleh jalur KETM (Keluarga Ekonomi Tidak Mampu), hal itu dijelaskan oleh Susanto, Ketua Pelaksana PPDB SMAN 19.
Selain KETM, juga diminati oleh jalur WPS (Warga Penduduk Setempat). “Tahun sebelumnya tidak ada sama sekali, masyarakat yang mendaftar melalui jalur WPS, karena baru dibuka tahun ini. WPS ini erat dengan zonasi atau jarak, menjadi fenomena baru. Biasanya SMAN 19 terpusat di jalur KETM/masyarakat kurang mampu,” kata Susanto, Senin (4/6/2018) siang.
Masih kata Ketua Pelaksana PPDB, dengan adanya jalur WPS masyarakat secara ekonominya mampu dan dekat dengan sekolah menjadi terfasilitasi. “Dilihat dari jalur non akademik, seperti, KETM, WPS, PMG (Penghargaan Maslahat Guru & ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), serta prestasi, hari pertama PPDB di SMAN 19 didominasi oleh jalur KETM dan WPS,”terangnya.
Lebih lanjut, kata Susanto dari tahun ke tahun SMAN 19 selalu dijejali oleh pendaftar dari jalur KETM/masyarakat tidak mampu. Sampai pukul 11.55, tercatat jumlah KETM yang mendaftar sudah 20 orang diimbangi pendaftar jalur WPS sebanyak 24 orang. Untuk maslahat guru 1 orang serta prestasi 2 orang. “Animo masyarakat yang datang cukup banyak, cuma masih ada yang kembali ke rumahnya untuk melengkapi persyaratannya, karena ini baru hari pertama, fenomenanya selalu seperti itu,” tutur Susanto.
Secara umum animo PPDB hari petama jalur non akademik di SMAN 19, relatif hampir sama dengan tahun sebelumnya dan berjalan lancar. “Ya hampir sama dengan tahun lalu, keadaannya. Kami pun seoptimal mungkin memberi pelayanan, dengan 20 panitia yang ada, termasuk guru, tata usaha, dan karyawan lainnya,” imbuhnya
Pada kesempatan yang sama Arief Achmad, kepala sekolahnya menjelaskan bahwa PPDB non akademik di SMAN 19, berjalan lancar, aman terkendali, sesuai dengan jukla juknis (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) dari Disdik Jabar dan Permendikbud No 14 Tahun 2018.
Ia menambahkan bahwa panduan informasi mengenai tata cara PPDB kepada masyarakat sudah jauh-jauh hari telah tersampaikan. “Tidak dipungkiri dengan kemajuan teknologi informasi, jaman now, seperti media sosial, web Disdik Jabar dan lainnya, masyarakat bisa memantau dan mengetahui informasi mengenai PPDB lebih cepat,” kata Arief.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa masyarakat kini lebih mudah serta tidak mendapat kesulitan saat mendaftar dan datang langsung ke sekolah yang dituju, seperti SMAN 19 Kota Bandung. “Saat masyarakat mendaftar ke sekolah yang diinginkan, informasi yang didapat pun persis sama dengan yang di medsos,” ujarnya.
Tahun ini SMAN 19 Kota Bandung, yang berada di Jalan Dago Pojok, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, akan menerima siswa baru sebanyak 320 siswa, 10 rombel (rombongan belajar). “Kami sesuaikan dengan sarana prasaran, khususnya jumlah ruang kelas dan guru yang ada di sekolah kami,” kata Arief.
Tidak berbeda dengan Susanto, dirinya menjelaskan bahwa, saat PPDB non akademik di SMAN 19 Kota Bandung selalu diminati oleh pendaftar dari jalur KETM. “Di samping itu, tadi saya pantau, hanya jalur ABK (anak berkebutuhan khusus) yang belum ada pendaftaranya. Untuk jalur lainnya, seperti KETM, PMG serta prestasi sudah ada pendaftar. Malah untuk jalur KETM, antrian yang daftarnya masih banyak,” terang Arief.
Arief berharap PPDB tidak dipolitisi oleh berbagai kepentingan. [SR]***