majalahsora.com, Kota Bandung – Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA, SMK, SLB di Jawa Barat (Jabar) tahun ajaran 2024/2025 telah selesai.
Namun ada saja masyarakat yang memaksakan kehendak agar anaknya bisa diterima di sekolah yang dituju. Padahal pengumuman PPDB Jabar baik tahap satu maupun tahap dua telah rampung.
Seperti yang terjadi di SMAN 20 Kota Bandung, saat majalahsora.com, sengaja datang ke SMAN 20 Kota Bandung, Selasa (9/7/2024), ada segelintir orang yang “keukeuh” memaksakan anaknya agar bisa diterima di sekolah yang dipimpin oleh Aam Hamzah.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Euis Sopiah, mengatakan ada saja masyarakat yang kecewa karena anaknya tidak diterima.
“Pasti ada lah kekecewaan-kekecewaan masyarakat atau orangtua calon peserta didik yang anaknya tidak diterima di sekolah tujuannya,” kata Euis.
“Kami sudah sampaikan bahwa tahapan PPDB sudah selesai. Tidak ada tahap ketiga atau jalur apapun. Terus mereka sudah pahami. Sehingga mereka tidak berlarut-larut kecewa. Ada hikmahnya dan semua ada solusinya,” imbuh Euis.
Saat ditanya bagaimana cara dirinya memberikan solusi kepada orangtua calon peserta didik yang kecewa? Kata Euis secara sabar, dirinya berupaya memberikan pemahaman kepada orangtua yang anaknya tidak diterima.
“Kalau di SMA Negeri sudah tidak memungkinkan diterima, bisa mendaftar ke SMA Swasta karena sama saja,” kata Euis.
“Sekolah di mana pun yang penting anaknya memiliki keinginan kuat serta bisa menunjukkan potensi dirinya,” dia menambahkan.
Universitas Pasundan (UNPAS) Kampus unggul di Kota Bandung ayo daftar sekarang ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Uang Kuliah Bisa Dicicil
https://pmb.unpas.ac.id/
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan juga Ketua Pelaksana PPDB SMAN 20 Kota Bandung tahun 2024, Pipih Nurhidayanti, M.Pd
Dirinya pun memberikan tanggapan terkait PPDB Jabar kali ini yang lebih baik dan tertib. Hal tersebut dikarenakan persiapan yang matang, seperti pembentukan panitia, tugas pokok dan instruksi (tupoksi) masing-masing panitia yang sudah dikomunikasikan sejak awal, sesuai Pergub No 9 tahun 2024. Pada tahun ajaran 2024 SMAN 20 Kota Bandung menerima sebanyak 323 orang siswa.
“Kami juga setiap hari melakukan briefing sebelum pelaksanaan dan juga melakukan evaluasi. Ada hal-hal yang harus kami cari solusi dari masalah yang timbul, pada saat itu insya Allah bisa terpecahkan,” kata Euis.
Pihaknya menyambut baik PPDB tahun 2024, yang dilaksanakan secara bersih, tertib, akuntabel dan jujur.
“Cuma persoalannya kadangkala ada regulasi yang saat injury time ada perubahan, itu saja sih. Tapi kami bisa memahami PPDB yang seperti ini (jujur, bersih, objektif, akuntabel, transparan, tanpa titip menitip, dan pungli). Kalau tahun ini berhasil insya Allah ke depannya masyarakat akan terbiasa. Tahu jalur PPDB by sistem semuanya. Ini jadi barometer untuk PPDB ke depan,” tegas Euis.
Sementara itu Ketua PPDB SMAN 20 Kota Bandung, Pipih Nurhidayanti menjelaskan bahwa pelaksanaan PPDB tahap dua, dibuka selama lima hari tanggal 24-28 Juli 2024, sama seperti tahap satu tanggal 3-7 Juni 2024.
“Masa sanggah juga sama selama lima hari. Setelah itu calon peserta didik (CPD) yang diterima melakukan daftar ulang, dilakukan secara daring (online) dan luring (datang langsung ke sekolah),” kata Pipih.
Pada hari pertama daftar ulang PPDB tahap kedua tanggal 8 Juli 2024, dilaksanakan secara daring mengisi form bit.ly, melalui web SMAN 20, Instagram serta media sosial SMAN 20.
Kemudian secara luring, datang langsung ke sekolah yang berada di Jalan Citarum No 23, pada tanggal 9 Juli 2024.
Dijelaskan Pipih pada PPDB tahap dua dibuka pendaftaran untuk jalur prestasi raport dan prestasi kejuaraan dengan kuota masing-masing 12,5 persen (total 25 persen).
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana, Ai Sumiati, S.S., M.Pd., bagian tidak terpisahkan dalam kesuksesan PPDB SMAN 20 Kota Bandung
“Untuk pendaftar jalur raport ada 218 orang, kejuaraan 64, afirmasi-PDBK 19, perpindahan tugas orangtua dan anak guru 14 pendaftar. Total pendaftar ada 315 orang,” Pipih menjelaskan.
Sedangan pendaftar yang diterima, untuk jalur raport sejumlah 42 orang, kejuaraan 40, afirmasi-PDBK 16, perpindahan tugas orangtua dan anak guru ada 16 orang.
“Ada limpahan pilihan dua, untuk jalur perpindahan tugas orangtua dan anak guru,” kata Pipih.
Lanjutnya untuk nilai raport tertinggi skornya 486,72 dan batas passing grade dengan skor 474,03.
Sementara itu untuk pendaftar jalur prestasi kejuaraan, dilakukan tes atau uji kompetensi selama dua hari tanggal 1-2 Juli 2024. Dalam tes ini dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, seperti kelompok olahraga, seni, keagamaan bahkan ada kelompok sains.
“Setiap kelompok ada tiga pengujinya. Dan salama tahap dua berjalan lancar,” kata Pipih.
Wanita berkaca mata ini pun merinci jumlah pendaftar pada tahap satu, jalur afirmasi-KETM 81 orang sedangkan KETM ekstrim ada 4 orang. “Sebenarnya jatah KETM ekstrim ada lima orang, tetapi satu orang mengundurkan diri daftar ke SMK. Jadi untuk KETM ekstrim yang daftar ulang ada 4 orang, sedangkan yang KETM reguler ada 48,” ia menjelaskan.
Kemudian untuk pendaftar jalur zonasi ada 310 orang yang diterima 161 orang. “Semuanya sudah diverifikasi dan divisitasi langsung, karena ada beberapa anomali dari hasil pemeriksaan inspektorat. Tetapi setelah hasil visitasi dan verifikasi langsung (ke lapangan), memang real seusai dengan kondisi di lapangan,” ungkap Pipih.
“Jadi ada beberapa pendaftar yang jaraknya sama tetapi memang kartu keluarganya berbeda dan titiknya berbeda (menentukan titik koordinat). Jarak zonasi terdekat 132,663 meter, sedangkan terjauh 863,69 meter, pergeseran dari pilihan kedua. Semuanya pendaftar dari semua jalur pada PPDB tahap satu semuanya melakukan daftar ulang,” pungkas Pipih. [SR]***