majalahsora.com, Kabupaten Tasikmalaya – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 di Jawa Barat menjadi ajang pembuktian para kepala sekolah menghadirkan proses seleksi bersih dari praktik titip-menitip maupun gratifikasi. Terlebih setelah ada penandatangan pakta integritas dan komitmen bersama pejabat di lingkungan pendidikan untuk mewujudkan PPDB bebas intervensi hingga pungutan liar (pungli).
Bagi Kepala SMAN 1 Singaparna, Dede Iryanto, PPDB tahun ini adalah penyelenggaraan yang luar biasa dan membutuhkan energi besar. Semua pihak dituntut untuk tidak mentolerir berbagai upaya intervensi kepentingan maupun ekses, sehingga PPDB berjalan bersih, objektif, akuntabel dan transparan.
“Dengan komitmen itu artinya zero tolerance, zero money harus dilaksanakan di seluruh sekolah di Jawa Barat. Ini tanggung jawab bagi saya karena SMAN 1 Singaparna adalah sekolah favorit. Dengan adanya regulasi, surat edaran gubernur, menjadi penguat kepala sekolah menerapkan PPDB sesuai SOP. Yang berhak bisa masuk, yang tidak berhak tidak bisa masuk,” tegas Dede, Jum’at (28/6/2024).
Meski telah ada pakta integritas dan komitmen bersama untuk menghadirkan PPDB bersih, Dede mengakui masih ada segelintir pihak yang ingin memaksakan calon peserta didik (CPD) masuk ke SMAN 1 Singaparna. Akan tetapi, pihaknya masih menyikapi secara wajar lantaran tidak ada tekanan serius yang diterima.
PPDB Jabar: Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Asep Yadi Supriyadi, S.P.d., M.M
“Ketika orangtua menginginkan anaknya masuk, padahal dari sisi kompetensi dan lain-lain itu tidak berhak, saya sikapi dengan wajar karena masih dalam ranah kewajaran, tidak menjadi beban terlalu berat. Kalau dilihat dari frekuensi tekanan dari tahun ke tahun sama saja, tapi lebih nyaman tahun ini karena kami mempunyai payung hukum, surat edaran gubernur yang menjadi acuan menegakkan aturan atau SOP,” kata dia.
Di sisi lain, Dede berharap ke depannya perlindungan bagi pelaksana di lapangan semakin ditingkatkan untuk mengantisipasi ancaman bersifat personal. Meskipun, selama ini pihaknya selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Saber Pungli, Polri, dan TNI jika ada potensi intervensi.
Kami sebagai pelaksana di lapangan ingin ada kenyamanan jika ada ancaman bersifat personal. Kami berharap ini menjadi momentum tepat untuk menjadikan PPDB 2024 bersih yang akan menjadi tolok ukur ke depan bahwa PPDB kegiatan yang biasa-biasa saja,” tutup Dede.
Sementara Ketua PPDB SMAN 1 Singaparna, Asep Yadi Supriyadi menerangkan pelaksanaan PPDB tahap satu untuk jalur keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) dan jalur zonasi berjalan lancar. Melalui jalur KETM, pihaknya mencatat ada 133 pendaftar untuk kuota 15 persen atau 64 siswa.
Kemudian untuk KETM esktrem, SMAN 1 Singaparna mendapat limpahan sebanyak 35 CPD. Namun karena keterbatasan informasi, banyak orangtua siswa maupun pihak SMP/MTs bersangkutan yang tidak mengetahui anak atau peserta didiknya diterima di SMAN 1 Singaparna.
PPDB Jabar: Kepala SMAN 1 Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya saat diwawancara oleh perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar terkait pelaksanaan PPDB tahun 2024
“Dari 35 siswa KETM ekstrem untuk sekolah kami, hanya 3 yang daftar ulang. Jadi 32 orang itu mungkin karena informasi mendadak, kemudian kurang persiapan. Banyak juga yang jaraknya jauh-jauh. KETM reguler ditambah KETM ekstrem yang masuk 3, tinggal 61 orang lagi. Jadi lebih dari dua kali lipat kuota yang disediakan,” terang Asep.
Asep menyebut, pendaftar PPDB tahap satu melalui jalur KETM maupun zonasi tergolong tinggi bahkan di atas 200 persen dari kuota yang telah disediakan sekolah. Akan tetapi, pihaknya memastikan pelaksanaan PPDB tahap 1 di SMAN 1 Singaparna tetap berjalan baik, aman, dan lancar.
“Untuk jalur zonasi kuotanya 50 persen atau setara dengan 216 siswa dan pendaftar ada 488 siswa,” bebernya.
Sedangkan untuk PPDB tahap dua yang dilaksanakan tanggal 24-28 Juni 2024, SMAN 1 Singaparna membuka pendaftaran untuk jalur perpindahan orangtua/anak guru, jalur prestasi, dan jalur peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Adapun kuota yang disediakan, antara lain perpindahan tugas orangtua/anak guru 5 persen, prestasi akademik 17 persen, kejuaraan 8 persen, dan PDBK 5 persen.
“Kuota PDBK 15 persen atau 22 siswa, sampai kemarin telah ada 17 siswa (pendaftar). Kemudian untuk perpindahan tugas orangtua dan anak guru kuotanya sama dengan PDBK, itu pendaftar sudah ada di angka 45. Untuk jalur prestasi raport kami menyediakan kuota 17 persen atau 74 siswa, pendaftar sudah ada 220. Kemudian prestasi kejuaraan kami menyediakan kuota 8 persen atau 34 siswa, pendaftar 40an,” ungkap Asep.
PPDB Jabar: SMAN 1 Singaparna, berada di Jalan Pahlawan KH. Z. Musthafa, Kabupaten Tasikmalaya
Untuk prestasi kejuaraan, SMAN 1 Singaparna akan mulai melaksanakan uji kompetensi bagi para CPD yang telah mendaftar. Rencananya, uji kompetensi akan berlangsung pada 1 Juli 2024.
“Kami menyiapkan tim untuk masing-masing bidang. Untuk olahraga, seni, keagamaan, ekstrakulikuler, seperti paskibra, pramuka dan sebagainya,” tuturnya.
Selain mendaftar secara daring melalui aplikasi yang telah disediakan, kata Asep, SMAN 1 Singaparna juga membuka pendaftaran langsung bagi orangtua CPD jika memiliki kendala gawai atau keterbatasan jaringan internet. Mereka bisa datang ke sekolah untuk dilayani petugas.
“Sekolah menyediakan tempat untuk melayani orangtua yang ingin mendaftar secara luring. Kami menyediakan 6 operator jika ada orangtua yang kesulitan dalam mengakses internet,” pungkas Asep. [SR]***