majalahsora.com, Kota Tasikmalaya – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Kota Tasikmalaya berjalan aman dan lancar. Tidak ada tekanan dari pihak-pihak tertentu yang ingin memaksakan anaknya masuk sekolah yang dipimpin oleh Dr. H. Yonandi, S.Si., M.T.
Pada PPDB tahun ini, SMAN 1 Kota Tasikmalaya menyediakan kuota untuk 432 peserta didik atau 12 rombongan belajar (rombel). Dari jumlah tersebut, sebanyak 216 kursi telah terisi calon peserta didik (CPD) dari jalur zonasi, dan 65 kuota jalur keluarga ekonomi tidak mampu (KETM).
“Jalur zonasi ada 368 orang (pendaftar), yang diterima 216 atau 50 persen dari total kuota sebanyak 432. Untuk jalur KETM kuotanya 65, dan yang daftar 79,” ungkap Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMAN 1 Kota Tasikmalaya, Drs. Akuh, S.Pd., M.Pd., Kamis (27/6/2024).
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMAN 1 Kota Tasikmalaya, Drs. Akuh, S.Pd., M.Pd
“Zonasi paling dekat 35,7 meter dan terjauh 818,7 meter. Ini jaraknya makin jauh karena tahun kemarin yang paling jauh hanya 563 meter,” tambahnya.
Sedangkan untuk jalur KETM ekstrim, Akuh menyebut, SMAN 1 Kota Tasikmalaya sebenarnya sudah menerima sebanyak 24 CPD. Namun hanya 4 CPD yang melakukan daftar ulang untuk menjadi peserta didik di SMAN 1 Kota Tasikmalaya.
Menurut Akuh, pihaknya sudah berusaha membujuk para CPD lainnya untuk bisa bersekolah di SMAN 1 Kota Tasikmalaya.
PPDB Jabar: SMAN 1 Tasikmalaya Jalan Rumah Sakit Umum No 28, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang
Sayangnya, mereka bersikukuh untuk tidak melanjutkan pendaftaran dengan berbagai pertimbangan dan alasan.
“Kami sudah menunggu bahkan menjemput ke rumahnya, mereka memang tidak siap sekolah di SMAN 1. Ada yang alasannya jauh ke sekolah, bingung nggak ada kendaraan. Ada juga yang beranggapan SMAN 1 harus punya laptop segala macam, glamor, padahal nggak demikian,” ujar Akuh.
Berdasarkan hasil tinjauan petugas PPDB SMAN 1 Kota Tasikmalaya ke rumah CPD tersebut, Akuh mengungkap, mereka memang berasal dari keluarga miskin, bahkan termasuk kategori yang betul-betul ekstrim.
PPDB Jabar: Para Wakil Kepala Sekolah di SMAN 1 Kota Tasikmalaya
“Yang KETM ekstrem itu memang betul-betul ekstrem. Ada satu rumah kecil, dihuni 10 orang, terus bapaknya sakit. Ada juga yang pulang sekolah si anak tersebur disuruh jualan, bantu orangtua,” bebernya.
Sementara untuk PPDB tahap dua, yang dibuka tanggal 24-28 Juni 2024, SMAN 1 Kota Tasikmalaya membuka pendaftaran untuk jalur prestasi, baik akademik dan nonakademik. Rianciannya, prestasi akademik untuk 64 orang dan nonakademik 43 peserta didik.
“Ada juga afirmasi PDBK sebanyak 22 orang. Itu tidak hanya disabilitas yang boleh daftar, tapi juga yang cerdas istimewa yang IQ-nya 130 atau lebih. Selanjutnya jalur perpindahan orangtua dan anak guru, 22 orang. Total kuotanya 151 orang,” terang Akuh.
PPDB Jabar: Panitia PPDB SMAN 1 Kota Tasikmalaya, dengan sigap memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada semua lapisan masyarakat
Selama proses PPDB tahap pertama hingga kini memasuki tahap dua, Akuh memastikan pihaknya tidak menerima tekanan dari pihak manapun. Sebab jauh sebelum pelaksanaan PPDB, pihaknya telah menyosialisasikan kepada masyarakat terkait adanya pakta integritas PPDB.
“Tidak ada tekanan atau intimidasi tapi kalau surat cinta permohanan biasa itu mah. Pak tolong (titip), tapi maaf nggak bisa. Silahkan ikut testing, saya do’akan lulus, saya gitukan semua. Ikuti aturan,” pungkasnya.
Saat berita ini naik ke ruang redaksi, jumlah pendaftar pada PPDB tahap dua ke SMAN 1 Kota Tasikmalaya sudah 195 pendaftar dengan rincian, jalur rapor 68, kejuaraan 78, perpindahan tugas orangtua dan anak guru 33 serta afirmasi-PDBK 16 orang. [SR]***