majalahsora.com, Kota Bandung – Dosen Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik Universitas Widyatama (UTama), melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan memberikan sosialisasi serta membagi informasi mengenai pemanfaatan platform Moodle, untuk pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online, kepada puluhan guru SDN 190 Cisaranten, Kidul Kota Bandung.
Dihelat di aula SDN 190 Cisaranten Kidul, yang berada di Komplek Riung Bandung, Jalan Riung Bhakti nomor 1, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, pada Rabu (10/3/2021).
Rozahi Istambul, dosen juga Dekan Fakultas Teknik UTama yang turut hadir menjelaskan mengenai pembelajaran daring, menggunakan platform Moodle.
Hari Supriadi, S.T., M.Kom., dari Prodi Sistem Informasi, turut serta memberikan materi.
Sebelum adanya pandemi COVID-19 melanda tanah air, platform tersebut oleh dosen UTama telah diimplementasikan dalam perkuliahan daring kepada mahasiswanya.
Agar diketahui dari tahun 2010, UTama telah melakukan perkuliahan secara hybrid, yaitu dengan tatap muka langsung dan juga melalui daring menggunakan platform Moodle.
Tujuan kegiatan itu untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi guru SDN 190 Cisaranten Kidul, dalam meningkatkan kemampuan mereka memanfaatkan fasilitas e-leaning.
Kepsek SDN 190 Cisaranten Kidul, Hj. Eti Rohaeti, S.Pd
“Di sini kami juga memberikan fasilitas dari fakultas teknik dengan menyediakan website platform Moodle secara gratis untuk SDN Cisaranten Kidul, dalam upaya mendukung kegiatan pembelajaran secara daring,” kata Rozahi, di sela-sela kegiatan.
Moodle sendiri, kata Rozahi merupakan platform pembelajaran daring yang tidak berbeda jauh dengan pembelajaran tatap muka langsung.
Setelah mengikuti kegiatan itu, Guru SDN Cisaranten Kidul bisa memanfaatkan platform yang disediakan oleh pihak UTama selama satu tahun ke depan.
Digunakan untuk pembelajaran virtual/teleconverence, memberi materi pelajaran, memberikan tugas, mengadakan tes, administrasi, absen, mengontrol aktivitas siswa guru, penilaian dan lainnya.
“Para guru SDN 190 Cisaranten Kidul tinggal menggunakan saja,” kata Rozahi
Namun dirinya pun tidak memungkiri bahwa selama pandemi, banyak sekolah yang telah memanfaatkan platform lain, seperti google classroom, google meet dan lainnya.
“Dengan ini, para guru bisa mendapatkan pilihan untuk berinteraksi dengan siswanya,” kata Rozahi.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info penerimaan mahasiswa baru klik pmb.widyatama.ac.id)
Sementara itu Eti Rohaeti Kepala SDN 190 Cibeunying Kidul, mengapresiasi PkM Fakultas Teknik UTama di sekolah yang dipimpinnya.
“Saya menyambut baik kegiatan ini. Kepada seluruh jajaran Universitas Widyatama, khususnya Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik, saya haturkan terima kasih,” kata Eti.
Dengan kegiatan tersebut Eti juga berharap mindset para gurunya lebih terbuka dan meningkat. Termasuk informasi yang diterima oleh mereka akan berdampak bagi siswanya.
“Harapan kami setelah selesai kegiatan ini guru kami bisa mencerna apa yang telah dipaparkan oleh pemateri. Sehingga terbuka hati, pikiran dan matanya, karena dengan adanya kemajuan teknologi ternyata bisa diaplikasikan kepada para siswanya,” kata Eti.
Pesertanya diwakili oleh tiga orang guru dari setiap tingkat (guru kelas I-VI), ditambah guru mata pelajaran. Mereka yang menjadi peserta harus menginformasikan materi yang didapat ke guru lainnya.
“Harus diinformasikan ke rekan-rekannya. Operator kami ikut serta juga, karena bagian khusus yang menangani teknologi informasi di SDN 190 Cibeunying Kidul,” kata Eti.
Saat ditanya apakah ada kendala saat pembelajaran daring selama setahun terakhir ini, Eti tidak memungkiri bahwa hal itu ada. Seperti terkendala oleh orangtua yang tidak memiliki hp android serta kuota internetnya.
Ada juga yang tidak memiliki hp namun tidak memiliki kuota internet.
“Yang tidak memiliki hp biasanya ikut serta sama temannya atau dipanggil ke sekolah,” kata Eti.
“Untuk anak tidak mampu secara ekonomi di sekolah kami ada sekitar 120-an. Mereka diberi subsidi kuota internet, dananya dari BOS, sebesar Rp 25 ribu persiswa. Berjalan selama bulan Mei-Desember 2020,” paparnya.
Sedangkan untuk jumlah siswa keseluruhan, ada sekitar 1119 orang dengan jumlah guru 49 orang.
Dipenghujung wawancara Eti berharap agar PkM UTama, tidak terhenti pada kegiatan itu. Namun bisa berlanjut di kemudian hari.
“Kami menerima dengan senang hati atas diberikannya ilmu untuk meningkatkan SDM kami. Diharapkan ada lagi kegiatan PkM. Agar guru kami lebih terbuka lagi mindsetnya, lebih inovatif, kreatif, bisa menggali ilmu. Sehingga pembelajaran daring yang dilakukan akan lebih menyenangkan,” pungkasnya. [SR]***