majalahsora.com, Kota Bandung – Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama memberikan pelatihan mengoperasikan perangkat IoT, sebagai awal kebangkitan ekonomi masyarakat.
Dilaksanakan di DKM Masjid Darul Ihsan, yang berada di Perumahan Griya Mandala Permai RW 13, Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, pada tanggal 1 April 2024, lalu.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat (PkM), yang disponsori oleh LP2M Universitas Widyatama.
Berkenaan dengan kegiatan ini, Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat Sukenda, S.T., M.T., menjelaskan, bahwa pada era revolusi industri 4.0 ini pemanfaatan teknologi dilakukan dalam berbagai bidang. Salah satunya di bidang sosial kemasyarakatan, khususnya ekonomi.
“Saat ini, teknologi telah menjadi bagian dari aktivitas kita sehari-hari, seperti di rumah, kantor dan tempat umum,” kata Sukenda, Senin (19/8/2024).
Lanjutnya di era ini mulai dari memesan makanan, jual beli barang, delivery service, memesan tiket dan sebagainya sudah dilakukan dalam jaringan (daring) atau online.
Dengan begitu masyarakat secara umum sudah familiar dengan teknologi. Akan tetapi masih sedikit masyarakat yang tertarik dengan bidang teknologi yang berhubungan dengan remote control atau alat pengendali jarak jauh.
Sukenda mengatakan bahwa kemudahan itu bisa dilakukan untuk penghematan energi listrik. Pasalnya saat ini kebiasaan penggunaan listrik, tidak disadari oleh masyarakat bisa menjadi sia-sia bahkan pemborosan.
“Masyarakat masih sering menyalakan lampu di dalam rumah, namun lupa mematikannya, terlebih saat keluar rumah atau melakukan perjalanan bisnis, karena jauh dari rumah. Sehingga tidak sempat mematikan lampu secara langsung lewat saklar karena jarak yang jauh,” kata Sukenda.
“Kebiasaan lainnya yaitu merasa malas mematikan saklar lampu. Dengan demikian, lampu akan menyala terus, lupa mematikannya,” imbuh dia.
Dalam PkM ini Dosen Prodi Informatika memberikan solusi cara menghemat listrik, yakni hanya dengan menggunakan lampu di rumah pada saat dibutuhkan.
Lanjutnya masalah ini bisa diatasi dengan remote control, baik untuk menyalakan lampu maupun sebaliknya, jika lupa serta terhalang oleh jarak yang jauh.
Dalam pelatihan ini juga, memperkenalkan pemanfaatan teknologi IoT yang menerapkan konsep kendali jarak jauh pada sistem pengendali lampu.
“Dengan memanfaatkan komponen mikrokontroler Node MCU ESP8266 yang juga merupakan sebuah module wifi serta penggunaan komponen relay sebagai pengganti saklar,” kata Sukenda.
Pengendalian untuk sistem ini dapat dilakukan melalui smartphone atau telepon pintar, memanfaatkan penggunaan media sosial telegram, untuk mengendalikan lampu listrik secara jarak jauh dengan baik.
Masih dijelaskan Sukenda, PkM ini dilakukan secara berkala oleh Dosen Prodi Informatika dan bukanlah semata-mata untuk memenuhi kewajiban sebagai sebuah institusi pendidikan, melainkan juga merupakan sebuah media promosi serta media untuk berinteraksi dengan masyarakat.
Terutama sebagai bentuk tanggung jawab perguruan tinggi hadir di tengah masyarakat, dalam memecahkan sebuah masalah dan memberikan manfaat.
Di samping itu sebagai bentuk kepedulian Prodi Informatika terhadap masyarakat dan tidak hanya berorientasi pada kegiatan internal.
Sukenda pun menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dan industri memberikan kesempatan bagi perusahaan di Indonesia untuk lebih berkembang.
Masih berkaitan dengan PkM, dijelaskan dia, setiap desa dianugerahi potensi yang beraneka ragam yang dapat dijadikan sebagai modal dalam melaksanakan pembangunan, demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya.
Potensi tersebut bisa berupa sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya.
Hal ini sejalan dengan penjelasan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa, dimana pemerintah desa dan masyarakat desa, bersama-sama melaksanakan pendekatan untuk membangun desa dan desa membangun dengan semangat gotong royong. Selain itu memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam desa yang ada. Demi tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia.
Kemudian sebagai cara penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Pada tahapan ini, PkM akan dititikberatkan pada penerapan teknologi informasi yang berbasis IoT, sebagai pelatihan kepada masyarakat yang menerapkan penghematan terhadap pengeluaran. Khususnya pada penghematan dalam membayar listrik. Pasalnya pemakaian listrik yang terus meningkat akan berdampak pada pembayaran listrik yang besar.
Dengan pembayaran listrik yang tidak terkontrol akan berdampak pada ekonomi masyarakat sebagai penggunanya. “Sehingga perlu penggunaan atau pemakaian listrik yang tertib dan terkontrol dengan baik, maka perlu suatu terobosan untuk mengelola data pemakaian listrik, sehingga tidak membebani masyarakat pengguna,” pungkas Sukenda. [SR]***