majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SD, SMP sederajat se-Jawa Barat dan Banten tahun 2023, ditutup oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. H. E. Aminuddin Azis, M.A., Ph.D., di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Bandung, pada hari Rabu (15/11/2023).
FTBI ini dilaksanakan dari tanggal 13 November 2023. Mempertandingkan tujuh mata lomba untuk setiap jenjang putra dan putri, yakni Tembang Pupuh, Ngadogeng, Biantara, Maca Sajak, Ngarang Carita Pondok, Maca jeung Nulis Aksara Sunda, dan Borangan (stand up comedy).
Jumlah pesertanya ada 787 orang dari 27 kabupaten/kota serta dua kabupaten dari Banten, yaitu Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
Para juri lomba berfoto bersama
Pada jenjang SD, kontingen Ciamis keluar sebagai juara umum setelah maraih juara satu Biantara (putri), juara satu Maca Sajak (putra), juara tiga Maca jeung Nulis Aksara Sunda (putri), juara harapan satu Ngarang Carpon (putri), juara harapan satu Ngadogeng (putra), juara harapan dua Ngadogeng (putri) dan juara harapan ketiga Maca jeung Nulis Aksara Sunda (putra).
Sedangkan pada jenjang SMP, kontingen Kota Cimahi ke luar sebagai juaranya, setelah meraih juara satu Borangan (putri), juara satu Ngarang Carpon (putri), juara satu Maca Sajak (putra), juara dua Ngadogeng (putri), juara tiga Maca jeung Nulis Aksara Sunda (putri), juara harapan satu Ngadogeng (putra) dan juara harapan tiga (putri).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat (Jabar), Dr. Herawati S.S., M.A., mengatakan bahwa FTBI Jabar dan Banten ini secara umum terlaksana dengan baik.
Kontingen SMP Kota Cimahi, yang keluar sebagai juara umum FTBI Jabar dan Banten tahun 2023 jenjang SMP
Lanjutnya sejak FTBI dilaksanakan pada tahun 2021, dari tahun ke tahun jumlah pesertanya selalu bertambah.
Apalagi pada FTBI tahun 2023 ini ada penambahan dua kabupaten dari Provinsi Banten yang ikut berkompetisi mengirimkan peserta. Tahun-tahun sebelumnya tidak ada.
“Hadir juga guru pendamping, pengimbas, masyarakat juga semakin meningkat,” kata Herawati di hadapan awak media.
Godi Suwarna maca sajak Sunda
“Ini indikator positif, masyarakat menyadari bahwa penting dalam mengembangkan dan melestarikan bahasa dan sastra Sunda,” imbuhnya.
Saat ditanya mengenai konsep salah satu mata lomba yakni Borangan (ngabodor sorangan) “stand up comedy” versi bahasa Sunda, kata Herawati Borangan nantinya akan muncul jadi lomba tersendiri dan memiliki pakem tersendiri yang memiliki identitas bahasa dan budaya Sunda yang berbeda dengan bahasa serta budaya lain.
Herawati pun memiliki asa FTBI Jabar dan Banten tahun depan bisa lebih semarak serta lebih baik lagi.
Ida Rosida, seniman Sunda ternama putra Mang Koko menghibur penonton
Sementara itu Prof. H. E. Aminuddin Azis, M.A., Ph.D., menyampaikan bahwa FTBI tidak hanya dilaksanakan di Jawa Barat saja. Tahun 2023 ini FTBI juga dilaksanakan di di 25 provinsi, dengan 72 bahasa daerah termasuk Sunda.
“Perlu dipahami ini salah satu upaya Badan Bahasa dan Kemendikbudristek untuk merevitalisasi bahasa daerah, juga forum apresiasi bagi pegiat pecinta Bahasa ibu dimanapun adanya,” kata Prof Amin.
Di Tahun depan rencananya akan bertambah banyak menjadi 92 bahasa daerah.
Meskipun gagal mempertahankan sebagai juara umum, kontingen SMP Kota Bandung akan mengevaluasinya, untuk prestasi di tahun depan
Berkenaan dengan FTBI Jabar dan Banten 2023, kata dirinya dalam festival pasti ada yang jadi juara dan belum jadi juara. Namun Para peserta adalah orang-orang yang sudah menjadi juara, sebab tidak mungkin akan ada di sini kalau tidak juara di kabupaten kota masing-masing. Lanjutnya mereka pun kata sudah menjadi contoh dalam menggunakan bahasa daerah yang juga “keren” dan menunjukan kemampuannya.”
Masih dikatakan Prof Amin, 28 orang pemenang ini akan diundang pada acara puncak FTBI tingkat nasional tahun 2024 bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 Mei.
“Ini untuk memuliakan semua orang yang telah berpartisipasi sebagai pelopor memelihara bahasa daerah. Semua akomodasi gratis,” pungkasnya.
Sesepuh MGMP Bahasa Sunda Kabupaten Bogor, Drs. H. Deden (kiri), memuji kegiatan FTBI Jabar dan Banten 2023
Sementara itu salah satu perwakilan kontingen Kabupaten Bogor Drs. H. Deden, memberikan pendapatnya mengenai kegiatan FTBI ini, menurutnya pelakasanaan tahun ini ada peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (tahun 2021 dan 2022).
“Pesertanya lebih banyak, karena dari Jabar serta Banten. Dulu hanya 27 kabupaten kota sekarang menjadi 29,” kata Abah Garut, akrab disapa, yang juga sesepuh MGMP Bahasa Sunda Kabupaten Bogor.
Dirinya berharap sesuai progam Balai Bahasa Provinsi Jabar dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, FTBI ini berimbas pada penggunaan bahasa daerah (Sunda) lebih meningkat pada tahun-tahun yang akan datang.
“Dari tujuh mata lomba sudah diserap di tiap kecamatan. Kalau dulu hanya di tingkat kabupaten dan provinsi, sekarang FTBI dilaksanakan di tiap kecamatan,” pungkasnya. [SR]***