majalahsora.com, Kota Bandung – Perguruan tinggi seni ternama di Jawa Barat Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI Bandung mewisuda 259 orang lulusan, pada kegiatan wisuda Gelombang I, Rabu (23/10/2023) di Gedung Kesenian Sunan Ambu No 212, Kota Bandung.
Para wisudawan tersebut terdiri dari 47 lulusan dari Jurusan/Prodi Seni Tari (37 Seni tari – S1 dan 10 Tari Sunda DIV), 65 dari Jurusan Karawitan (S1), 28 dari Jurusan Seni Teater (S1), 10 lulusan dari Jurusan Angklung dan Musik Bambu (DIV), 21 dari Jurusan Seni Rupa Murni (S1), 14 dari Jurusan Tata Rias dan Busana (DIV), 9 dari Jurusan Kriya Seni (DIII), 24 dari Jurusan Antropologi Budaya dan 37 dari jurusan Televisi dan Film (DIV) serta 4 lulusan dari Jurusan Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2).
Apabila dilihat dari raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) banyak wisudawan ISBI Bandung yang meraih predikat “Pujian” dengan jumlah total 185 orang (71,4%), sedangkan predikat “Sangat Memuaskan” berjumlah 72 orang (27,8%), dan predikat “Memuaskan” berjumlah 2 orang (0,8%).
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum
Dari seluruh Wisudawan Gelombang I ISBI Bandung Tahun 2023, ada 3 (tiga) wisudawan yang berhasil lulus dengan prestasi Terbaik yaitu: Melati Sri Ari Lestari, dari Jurusan Seni Tari – Fakultas Seni Pertunjukan (IPK= 3.99), Khaeratunisa Putri Amalia, Tata Rias Dan Busana – Fakultas Seni Rupa Dan Desain (IPK= 3.86), dan Widya Zahra, Antropologi Budaya – Fakultas Budaya Dan Media (IPK= 3.97). Sedangkan untuk Program Magister, Penciptaan dan Pengkajian Seni diraih Budi, dengan IPK= 3.89.
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen.,M.Hum, dalam sambutannya mengatakan, para wisuda merupakan sebuah prosesi atas keberhasilan para mahasiswa, setelah melaksanakan pendidikan di ISBI Bandung, dan apa yang diberikan kampus hanya sedikit.
“Karena ilmu yang sebenarnya terdapat dalam kehidupan ini. Tapi semoga langkah, metode yang diajarkan di ISBI Bandung dapat menjadi pisau bedah dalam melakukan aktivitas maslahat bagi masyarakat,” kata Retno.
Jajaran Ketua Program Studi ISBI Bandung
Retno menyakini para wisudawan telah paham cara berkesenian dan berkebudayaan di kampus tercinta ISBI Bandung.
“Hari ini kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat, bangsa dan negara bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan negara ini,” kata Retno.
“Kita memiliki payung hukum Undang undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana saudara dapat menjadi kontributor di dalamnya. Kita memiliki bidang Ekonomi kreatif sebagai penghasil devisa terbesar negara dengan 17 sub sektor di dalamnya.”
Wisudawan ISBI Bandung harus menjadi agen perubahan
“Peningkatan sektor Pariwisata pun menjadi canangan pemerintah. Dan semua itu adalah lahan pekerjaan bagi teman teman,“ imbuh Rektor ISBI Bandung.
Ia juga mengingatkan, dunia sekarang jauh lebih terbuka dengan berbagai pekerjaan sesuai perkembangan zaman, tinggal kita ambil peran aktif saja di dalamnya.
Semua memiliki banyak aktivitas dan konten yang dapat bersinergi dengan perubahan zaman di era digital.
Tampilan tari dari mahasiswi ISBI Bandung
Pasalnya generasi sekarang adalah generasi melek digital dan kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. Tumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita mampu dan dapat berdaya saing dalam menghadapi perubahan zaman.
“Indonesia adalah negara Adibudaya, hanya dengan seni budaya kita memiliki kekuatan berdaya saing di kancah internasional. Lakukan perubahan untuk pemajuan kebudayaan karena anda lah agent of change dalam pemajuan kebudayaan. Mulailah dari diri sendiri, sebarkan pada khalayak, agar maslahat bagi masyarakat.”
“Anakking, Bral geura miang ngajomantara. Jung ngapung nu luhur. Ayeuna dunya geus kabuka. Ukur ku budaya, urang digjaya! (Anak-anakku, sudah saatnya kalian meraih angkasa. Terbanglah setinggi-tingginya. Sekarang dunia sudah terbuka. Hanya dengan budaya, kita berjaya),” pungkas Rektor ISBI Bandung. [SR]***