majalahsora.com, Kota Bandung – Kolaborasi 25 orang Guru dan 25 siswa SMPN 28 Kota Bandung, bermain angklung pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H, sekaligus pre-event wisuda STIKES Dharma Husada Bandung, di Convention Center Harris Hotel, Rabu (20/10/2021).
Mereka bermain secara kompak, menghasilkan alunan suara musik bambu khas yang apik untuk didengarkan.
Kepala SMPN 28 Bandung, Tini Hastini menuturkan, grup angklung yang beranggotakan guru dan siswa SMPN 28, pada acara itu membawakan dua lagu religi yakni “Asmaul Husna” dan “Ya Maulana” bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Yusuf Haryasa, S.Pd., M.M., Pengawas Pembina SMPN 28 Kota Bandung
Di samping itu membawakan lagu “Permission To Dance” dari BTS, Boy Band asal Korea Selatan, yang syarat makna memberi semangat.
Tini pun bangga atas apa yang ditampilkan oleh para guru yang turut serta. Mereka bisa mengimbangi para siswa yang memang sudah terbiasa bermain angklung.
“Notabanenya usia guru sudah tidak muda lagi. Namun, mereka masih semangat dan kompak dalam memainkan angklung. Dalam rangka Wisuda STIKES Dharma Husada, kami tampil di acara ini. Kami latihannya hanya satu hari, tapi menjadi luar biasa hasilnya, apalagi usia guru sudah tidak muda lagi tetapi masih bersemangat, kompak, dan anak anak bisa menyesuaikan,” kata Tini.
Dra. Hj. Tini Hastini, M.M., Kepala SMPN 28 Kota Bandung yang juga turut bermain angklung
“Kebetulan pengawas kami adalah salah satu anggota aktif ESQ STIKES. Jadi beliau ingin menampilkan angklung sekolah kami. Ada tiga lagu yang kami bawakan, dua bertema religi,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Yusuf Haryasa Pengawas Pembina SMPN 28 Bandung yang juga Ketua Pembina Yayasan STIKES Dharma Husada, sengaja mengundang angklung SMPN 28, bersama dengan tim ESQ.
“Musik angklung mengandung filosofi kerjasama dalam menghasilkan satu kesatuan, seperti yang ditampilan guru dan murid SMPN 28 Bandung,” kata Yusuf.
“Angklung mengandung filosofi kerjasama, saya berharap alumni STIKES Dharma Husada dapat bekerjasama di masyarakat,” imbuhnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa alat musik angklung, ukurannya ada yang kecil, sedang dan besar, terkadang dibunyikan secara bersamaan, ataupun berbeda. Hal tersebut diibaratkan seperti kehidupan. Karena para alumni kelak akan terjun langsung di masyarakat dengan ragam perbedaan, dan harus siap.
“Ada saatnya mereka menjadi pemimpin, ada saatnya mereka dipimpin, dan akan hebat mana kala melakukannya secara bersama-sama,” kata Yusuf.
Disambut antusias oleh audiens
Yusuf pun bangga terhadap tim angklung SMPN 28 Kota Bandung, yang bermain secara optimal. Terlebih tim angklung siswa SMPN 28 Kota Bandung, sudah sering menjuarai ajang kompetisi, baik tingkat kota, provinsi dan nasional. Termasuk sudah bermain di mancanegara, Malaysia dan Singapura.
Masih kata Yusuf, di era kepemimpinan Tini Hastini, guru pun bisa kolaborasi dengan siswa bermain angklung, terlebih pada kondisi pandemi.
Terkait dengan kegiatan wisuda STIKES Dharma Husada, sekitar 370 wisudawan, dari berbagai kejuruan. Di antaranya, D3 perawat, S1 perawat, profesi perawat, D3 bidan, S2 kebidanan, S1 kesehatan masyarakat dan D3 refraksi optisi, dilangsungkan, Kamis (21/10/2021) di tempat yang sama. [SR]***