majalahsora.com, Kota Bandung – Keterlibatan pemilih pemula pada pemilihan presiden dan legislatif atau Pemilu tahun 2024, merupakan salah satu unsur penting dalam menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan.
Umumnya pemilih pemula merupakan pelajar SMA sederajat, yang sudah berusia 17 tahun ke atas.
Berkaitan dengan pemilih pemula, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SMAN 19 Kota Bandung, Rosa Rosmadewi, S.Pd., M.M., menjelaskan bahwa sejauh ini SMAN 19 sudah melakukan pendataan. Hal ini berdasarkan informasi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung.
“Sejauh ini sudah mengisi perekaman e-KTP melalui link yang disediakan oleh Disdukcapil. Jumlah siswa yang mengikuti perekaman ada 142 siswa,” kata Rosa di SMAN 19 Kota Bandung, Jalan Ir H Juanda, Dagopojok No 38, Senin (12/2/2024).
“Yang sudah terekam 103 siswa. Sisanya 39 siswa, hari ini diizinkan melakukan perekaman data ke kecamatan setempat dan gerai yang disediakan oleh Disdukcapil, sesuai tempat tinggal siswa,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini awak media majalahsora.com pun berhasil mewawancarai siswa yang sudah memiliki e-KTP dan terdata sebagai pemilih pemula untuk dimintai pendapatnya.
Deni Hidayat, siswa kelas XII C, yang tinggal di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, mengatakan bahwa dirinya merasa degdegan untuk memberikan hak suaranya pada pemilu perdana yang ia ikuti.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Rosa Rosmadewi, S.Pd., M.M
“Degdegan takut salah memilih, karena menentukan masa depan. Kalau dilihat dari sosok presiden, ingin yang bisa menstabilkan ekonomi. Apapun berkaca dari ekonomi, kalau stabil rakyat makmur,” kata Deni.
Masih dari keterangan Deni, dirinya sudah memahami cara mencoblos, “Tahu di ke RW an,” katanya.
Maghali M Reyhan, kelas XII C, tinggal di Kecamatan Coblong, Kelurahan Dago, Kota Bandung, dari penuturannya, Maghali sudah melakukan perekaman e-KTP. Senada dengan Deni, dirinya akan memilih calon presiden yang bisa meningkatkan ekonomi.
Dirinya juga sudah tahu akan memilih calon legislatif, “Bukan yang hanya janji manis, tetapi juga terasa manfaatnya bagi wilayah saya (konstituen),” kata Maghali yang akan menjadi saksi Pemilu 2024 di daerah tempat tinggalnya.
Sedangkan Najwa Az Zahra, kelas XII C, yang tinggal di Kecamatan Coblong, Kelurahan Cipaganti, mengatakan bahwa Pemilu itu penting.
“Soalnya ingin ada perubahan, dari pemerintah sebelumnya agar lebih baik lagi,” kata Najwa yang sudah tahu cara mencoblos dari internet.
“Harapan ke depan perubahan untuk pemerataan bidang pendidikan,” imbuhnya.
Sementara itu Refa Aulia, kelas XII C dari Kecamatan Coblong, Kelurahan Sekeloa, mengajak kepada pemilih pemula atau pelajar agar nggak golput, untuk kemajuan masa depan bangsa.
Deni, Refa, Najwa dan Maghali
Di tempat yang sama, Kepala SMAN 19 Kota Bandung, Imam Lubisasono, S.Pd.I., M.Pd., mengatakan bahwa pihaknya terus berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dalam hal ini Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII dan Disdukcapil melakukan kordinasi agar seluruh siswa yang berusia 17 tahun melakukan perekaman e-KTP dan bisa memilih pada tanggal 14 Februari.
“Beberapa rangkaian sudah kami laksanakan, di antaranya, satu kami mengikuti arahan Disdukcapil. Yang kedua perekaman e-KTP di sekolah, Disdukcapil datang ke sekolah sudah dua kali,” kata Imam.
Pihaknya juga aktif berkordinasi menuntaskan perekaman e-KTP, dengan cara mengantarkan siswa ke kantor kecamatan, gerai perekaman e-KTP yang disediakan oleh Disdukcapil, untuk memastikan siswa melakukan perekaman e-KTP dan mendapatkan hak pilihnya.
Saat ditanya sepenting apa, pelajar yang telah memiliki hak suara pada Pemilu ini? Kata Imam, sebelumnya perlu sosialisasi mengenai hak-hak mereka.
“Kami juga mendatangkan pihak Bawaslu untuk memberikan pencerahan, termasuk pada kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), di sekolah kami yang mengambil tema suara demokrasi, memberikan pendidikan politik dengan narasumber dari Bawaslu juga,” kata Imam.
Intinya pihak sekolah mensosialisasikan hak politik mereka, untuk menyalurkan hak pilihnya sesuai dengan pilihan mereka.
“Sekolah sangat mendukung dan mendorong hak politiknya sesuai dengan pilihannya. Jangan golput,” tegasnya. [SR]***