majalahsora.com, Kota Bandung – Penyerahan piala juara 1, 2 dan 3, Festival Literasi, Lomba Menulis Esai antar pelajar SMA SMK dan MA se-Jabar dilaksanakan di Ruang Multimedia SMAN 8 Kota Bandung, Jalan Solontongan, Sabtu (16/4/2022) bertepatan dengan 14 Ramadhan 1443 H.
Juara ke-I, berhasil diraih oleh Meiliza Ananta Dhira, dari SMA Citra Nusa, Cibinong, Kabupaten Bogor dengan esai berjudul “Analisis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Bunga Matahari”.
Juara ke-2, diraih oleh Celinia Ronauli Agustina Lumban Gaol dari SMA Negeri 8 Kota Bandung dengan judul esai “Pemaknaan Transformasi Pendidikan Di Indonesia Degradasi Atau Akselerasi”.
Sedangkan juara ke-3, didapat oleh Reffanditya Aski Putra, dari SMA Al Kenzie Kota Bandung, mengusung judul “Supremasi Sekolah Daring Survey Preferensi, Persepsi Dan Manfaat Sekolah Daring”.
Pemenang tersebut, sebelumnya telah diumumkan, pada tanggal 6 April 2022, melalui Instragram.
Meiliza, berfoto dengan orangtua dan guru pembimbing
Mereka telah memenuhi kriteria penilaian juri yang mengacu kepada aspek orisinalitas, solusi, gagasan dan sumber bacaan.
Ahmad Mualif, Ketua Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jabar, menyerahkan piala berikut hadiah kepada para pemenang.
Dalam kesempatan itu Dedi Mulyawan, S.Pd., Kepala SMAN 8 Kota Bandung, beserta jajarannya hadir secara langsung.
“Alhamdulillah, selamat untuk para pemenang yang telah bersaing dengan 352 peserta se-Jabar,” kata Ahmad.
Abdul Latief, M.Pd., Wakasek Kesiswaan SMAN 8 Kota Bandung, mewakili Celinia Ronauli Agustina Lumban Gaol
Dirinya pun menghaturkan terimakasih atas dukungan dari Dedi Supandi, Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dari Wilayah I-XIII, para Kepala SMA, SMK dan MA negeri swasta yang ada di Jabar dan pihak lainnya.
Di samping itu dirinya juga sangat mengapresiasi rekan-rekannya di FWP yang gencar mensosialisasikan kegiatan kepada khalayak, di antaranya Rengga dari RRI Bandung (Wakil Ketua FWP) dan Dwi dari SinarPagi (Sekretaris FWP), termasuk Sendi Ketua Pelaksana Kegiatan.
“Saya juga haturkan terimakasih banyak untuk Bapak Dedi Mulyawan yang telah memberikan ruang dan tempat kepada kami untuk penyerahan piala dan hadiah, di SMAN 8 Kota Bandung, sekolah kebanggaan warga Jawa Barat, yang syarat dengan prestasi,” kata Ahmad.
Sementara itu Dedi Mulyawan, sebagai tuan rumah juga bangga bisa menjadi tempat penyerahan piala dan hadiah lomba. Terlebih ada siswanya yang berhasil meraih juara kedua.
Reffanditya Aski Putra, dari SMA Al Kenzie Kota Bandung, bersama guru pembimbingnya
“Alhamdulillah, kebetulan siswa kami juga berhasil menjadi juara kedua lomba menulis esai. Saya juga sebagai kepala sekolah, sangat mendukung kegiatan seperti ini. Apalagi di bidang menulis yang melatih siswa untuk menuangkan ide, gagasan dan solusi,” kata Dedi.
Sementara itu Meiliza Ananta Dhira, dari SMA Citra Nusa, Kabupaten Bogor, sengaja datang langsung ke Bandung menerima piala, didampingi guru dan orangtuanya.
Dirinya sangat terkejut bisa memenangkan lomba menulis esai ini. Apalagi ini ajang pertama yang ia ikuti dan langsung jadi juara.
Lanjutnya, dirinya juga memang senang menulis dan melakukan penelitian dan menulis karya tulis ilmiah (KTI).
Di kesempatan yang sama Mia Westina, Guru Pembina dari Meiliza mengatakan, bahwa di sekolahnya siswa dipacu dan dipaksa untuk bisa menulis dalam program karya tulis ilmiah.
Mia Westina, S.Pd, Guru Pembina dari Meiliza, SMA Citra Nusa, Cibinong, Kabupaten Bogor
“Mau nggak mau, suka nggak suka, mereka mengikuti lomba karya tulis ilmiah, mencari anak yang menulis yang bagus. Dan dalam lomba ini kami kirim yang terbaik,” kata Mia.
Dirinya juga tidak menyangka dan di luar ekspektasi, siswanya bisa jadi juara pertama.
“Karena saat itu saya tekankan untuk punya pengalaman, anak-anak punya piagam. Tapi hasil keputusan menjadi juara, suatu kebanggaan. Kata Humas kami ada kabar baik ketika lagi sahur,” kata Mia seraya tersenyum.
Mia pun mengutarakan bahwa lomba menulis esai yang diadakan oleh FWP Jabar dan BEO, sangat baik dan bagus.
“Harus dipertahankan. Anak-anak usia SMA sudah pandai menulis dan bagus-bagus. Lombanya mudah-mudahan berkembang dan lebih baik. Apalagi budaya literasi lagi turun, dengan adanya lomba menggugah (siswa) untuk menulis dan membaca,” kata Mia. [SR]***