majalahsora.com, Kota Bandung – Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si., secara resmi dilantik oleh Ketua Pengurus Yayasan UNINUS KH Hasan Nuri Hidayatullah atau akrab disapa Gus Hasan, menjadi Rektor Universitas Islam Nusantara (UNINUS) kampus ternama di Kota Kembang, pada hari Selasa (5/3/2024).
Pelantikannya bisa dikatakan out of the box, pasalnya dilantik di dalam Masjid kampus UNINUS Al Ikhlas, Jalan Soekarno Hatta No 530.
Sebelum pelantikan dilakukan do’a istigosah, lalu diakhiri dengan manaqib, menjelang bulan puasa Ramadhan 1445 H.
Ketua Pembina Yayasan UNINUS KH. Dr. M. Mujib Qulyubi, M.H., memiliki harapan dan do’a atas dilantiknya Prof Endang sebagai Rektor UNINUS, masa bakti tahun 2024-2028.
Prof Endang menggantikan Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si., Rektor terdahulu yang mengundurkan diri sekitar bulan Oktober 2023, karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
Ketua Pengurus Yayasan UNINUS KH Hasan Nuri Hidayatullah saat melantik Rektor UNINUS masa bakti tahun 2024-2028
“Karena sudah dikukuhkan rektor baru. Seluruh civitas academica punya semangat baru untuk memajukan UNINUS sebagai kampus unggul,” kata Kiai Mujib, akrab disapa.
Dirinya juga memiliki keyakinan bahwa UNINUS bisa menjadi kampus unggul di kemudian hari. Pasalnya ditopang oleh potensi yang dimiliki oleh UNINUS saat ini serta disokong dengan kekompakan seluruh elemen. Baik yayasan, rektorat dan seluruh civitas academica.
Di samping itu, Kiai Mujib memiliki keyakinan, di bawah kepemimpinan Prof Endang, yang memiliki segudang pengalaman, bisa membawa UNINUS meraih impian yang sedang dibangun.
“Dibilang baru tapi orang lama, saya kira cukup meyelami dan memahami (UNINUS), bagaimana irama dan gayanya beliau. Insya Allah saling memahami,” kata Kiai Mujib.
Ia juga berharap ke depannya roda manajemen UNINUS bisa berjalan lebih baik lagi dan meraih berbagai capaian, sesuai program yang telah dicanangkan.
Rektor UNINUS terpilih, saat melakukan tandatangan
“Kami juga mengucapkan terima kasih. Kami juga tidak menafikan kepada pejuang-pejuang UNINUS sebelumnya, tentu kita hargai dan kita apresiasi,” katanya.
Berkenaan dengan pelantikan di dalam masjid, Kiai Mujib menjelaskan bahwa UNINUS merupakan kampus yang berasaskan ahlus sunah wal jamaah.
“Jadi saya kira tidak terlalu formal yang penting actionnya. Dan paling penting semua yang dilakukan kita mendapatkan petunjuk dan ridho dari Allah SWT,” kata Kiai Mujib, usai pelantikan.
Tidak kalah penting meningkatkan nilai-nilai spiritualitas. “Kita tidak boleh sombong. Apalagi situasinya menjelang Ramadhan. Tentu semangat Ramadhan untuk meraih rahmat Allah ini, kita masukan kepada semangat rektor yang baru,” pungkas Kiai Mujib.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Pembina Yayasan, KH Aizuddin Abdurahman SH., menambahkan bahwa proses pemilihan Rektor UNINUS dilakukan cukup panjang, matang dan atas kebutuhan serta perjalanan UNINUS selama ini.
Kiri ke kanan: Masagus Royhan Arief, S.IP., Sekretaris Yayasan, H. Machrus Ali, M.T., Bendahara Yayasan., Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si., Rektor UNINUS, KH Hasan Nuri Hidayatullah, Ketua Pengurus Yayasan, KH. Dr. M. Mujib Qulyubi, M.H., Ketua Pembina Yayasan dan H. Aizuddin Abdurrahman S.H.., Wakil ketua Pembina Yayasan
Berharap dengan pengukuhan Rektor UNINUS, secara sederhana serta diniatkan hidmat.
“Secara tahapan pengukuhan, bagian dari menjalankan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, statuta dan ketentuan-ketentuan regulasi penyelenggara pendidikan tinggi,” kata Kiai Aizuddin.
“Kami harapkan ini bisa mewujudkan kampus UNINUS menuju unggul dan lebih baik.”
Dengan begitu harus meningkatkan kualitas pendidikan, menigkatkan sumber daya manusia. Termasuk memberikan pelayanan terbaik bagi para mahasiswa.
“Di UNINUS ada program S1, S2, dan S3, berharap ke depan di bawah kepemimpinan Prof Endang menjadi solid, untuk menyongsong perkembangan jaman, dan menjawab tantangan era disrupsi.”
Ketua Pembina Yayasan UNINUS KH. Dr. M. Mujib Qulyubi, M.H
“Makanya kualitas pendidikan di UNINUS mendapatkan dukungan penuh, baik dari guru besar, dosen, staf karyawan, dan mahasiswa yang ada,” pungkasnya.
Sementara itu Prof Endang Rektor UNINUS terpilih, siap menjawab tantangan yang diberikan kepada dirinya.
Kata Prof Endang di UNINUS ada 26 program studi dan tujuh fakultas. “Dari 26 itu ada satu unggul dan tiga sedang proses ISK, berarti baik sekali sudah 21. Insya Allah pada tahun ini kami akan mengajukan akreditasi unggul sesuai dengan tuntutan dari Permendikbud Nomor 53 tahun 2023, tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi,” kata Prof Endang, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor I merangkap Plt Rektor UNINUS.
Dengan Permendikbud ini, kata Prof Endang jenjang S1 bisa diselesaikan dalam waktu 3,5 tahun, S2 1,5 tahun dan S3 tiga tahun.
Lanjutnya akselarasi untuk percepatan studi bisa dilakukan. Kemudian tugas akhir mahasiswa S1 dan S2, tidak hanya skripsi atau tesis.
Rektor UNINUS bersama Kabiro Kominfo, Dr. Wahyu Satya Gumelar, M.Pd
“Kalau di Fakultas Hukum bisa dikonversi, yang disebut legal memorandum, ada prototipe, kemudian ada produk, serta jurnal. Kami dorong membuat jurnal internasional bereputasi.”
“Kenapa kami dorong kepada jurnal internasional bereputasi, karena alhamdulillah pada tahun 2024 ini UNINUS memperoleh klusterisasi utama. Kami satu step lagi ke mandiri, insya Allah,” ia menjelaskan.
Saat ditanya mengenai cara meningkatkan SDM yang ada? Dikatakan Prof Endang dari sekitar 114 dosen 65 persen sudah memiliki gelar doktor. Sisanya akan berupaya untuk akselarasi magister ke doktor yang sesuai dengan rumpun ilmunya.
“Kenapa harus sesuai dengan rumpun ilmunya, karena kebijakan di LLDIKTI IV untuk Lektor pun harus linear antara S1 dan S2 nya,” kata Prof Endang.
“Insya Allah, sisanya 35 persen kami akan dorong, untuk registrasi empat tahun ke depan, mereka sudah doktor semua.”
Istighosah dilanjutkan manaqib
Dirinya juga meyakini bahwa SDM di UNINUS bisa menopang capaian-capaian yang akan diraih. Apalagi beberapa rumpun ilmu di UNINUS menopang kemajuan dalam hal IPTEK.
“Salah satu pembelajaran kami masih bisa menggunakan blended learning, bisa luring maupun daring,” kata Prof Endang.
Berkenaan dengan dirinya dilantik di dalam masjid, ia pun membandingkan saat dilantik menjadi Ketua STKIP Pasundan masa bakti 2014-2018.
“Waktu itu dilantik di dalam gedung kampus, dihadiri oleh beberapa rektor, dihadiri oleh Kepala LLDIKTI IV. Tetapi di UNINUS unik,” kata Prof Endang.
“Tadi diawali istigosah, terus manaqib. Saya pun sempat meneteskan airmata. Ini mengulang cerita pada waktu di pesantren selama 13 tahun.”
“Pengalaman di UNINUS rasa-rasanya terulang kembali. Termasuk saat dilantik menjadi Rektor Universitas Islam Nusantara periode 2024-2028, dilakukan di masjid bada ashar,” kata Prof Endang. [SR]***