majalahsora.com, Kota Bandung – Keadaan lingkungan yang bersih, hijaunya tanaman yang berjajar di setiap sudut SMAN 18 Kota Bandung, menjadi pemandangan yang menyejukkan mata.
Oleh karena itu, sejak beberapa tahun ke belakang, SMAN 18 Kota Bandung, berhasil menyandang predikat menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Kota Bandung dan Propinsi Jawa Barat.
Kini semenjak dipimin oleh H. Sugiharto, M.M., statusnya ingin naik, menjadi sekolah Adiwiyata tingkat nasional.
Program Adiwiyata sendiri merupakan salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan keasadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghidarkan dampak lingkungan yang negatif.
Untuk meraih predikat tersebut Kamis sore (16/11/2017) ada penilaian dari tim Kementerian Hidup Nasional.
H. Sugiarto, M.M., (Toto) selaku Kepala SMAN 18 Kota Bandung, menuturkan bahwa sekolahnya berusaha untuk menjadi sekolah Adiwiyata Nasional. “Sekuat tenaga warga sekolah ihtiar agar bisa meraih Adiwiyata Nasional. Alhamdulillah kesadaran warga sekolah kami terhadap lingkungan cukup baik. Terbukti dengan telah diraihnya predikat sekolah Adiwiyata tingkat kota dan propinsi,” kata Toto, di ruang kerjanya Kamis sore (16/11/2017).
Lingkungan SMAN 18 Kota Bandung yang asri
Lanjutnya, dalam menghadapi penilaian Adiwiyata Nasional ada beberapa hal yang telah disiapkan sangkan (agar) SMAN 18 lolos menyandang predikat tersebut, dimulai dengan berbagai perencanaan administrasi, sosialisasi kepada siswa, guru, tata usaha, komite sekolah dan orang tua siswa.
Tanaman di setiap sudut SMAN 18 Kota Bandung
“Sebetulnya tujuan kami adalah untuk menciptakan dan meningkatkan kepedulian warga kami terhadap lingkungan. Masalah berhasil tidaknya saya sumerahkan (serahkan) pada Alloh SWT. Apabila bisa meraihnya itu merupakan anugerah dari-Nya,” sambung Toto, yang pernah menjadi Kepala SMAN 15 & 5 Kota Bandung.
Kesadaran warga sekolahnya menciptakan lingkungan yang bersih, begitupun dalam penggunaan pelastik sehingga mengurangi produksi sampah palstik
Dirinya berharap pembiasaan yang sudah ada menjadi lebih meningkat. Seperti perilaku ramah lingkungan, hemat energi listrik, air, menyayangi tanaman hias, buah, pelindung dan lain-lain.
Kolam ikan sebagai penampungan air hujan
Dalam hal sarana penunjang agar lestarinya lingkungan di sekolah, pihak sekolah telah menanam dan memelihara berbagai macam tanaman obat, menyimpan air secara alami melalui biopori, memiliki banyak sumur resapan, memanfaatkan keterbatasan lahan dengan menanam berbagai macam tanaman, pemanfaatan kolam ikan. “Semua fasilitas tersebut terasa manfaatnya dan juga dijadikan pembelajaran bagi siswa kami untuk laboratorium hidup,” imbuhnya.
Warga sekolahnya menjadi pioner darling (sadar lingkungan) yang bisa menyebar ke Kelurahan Kopo dan Kecamatan Bojongloa Kaler
Ke depannya, partisipasi aktif warga sekolah, dibantu oleh tim lingkungan hidup yang terdiri dari, KPH, OSIS, PK dan anggota ekskul melalui bimbingan Prima, salah satu gurunya, bisa menjadi pioneer untuk mengimbaskan kepedulian memelihara lingkungan ke warga sekitar SMAN 18 Kota Bandung, yang berada di Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler yang terkenal pada penduduknya. [SR]***