majalahsora.com, Kabupaten Cianjur – Kali kedua Cyber Hijrah Roadshow to Jabar digelar, kali ini diadakan di Kota “Tauco” Cianjur, Senin (16/4/2018). Berlangsung di Pesantren 04 Persis Cianjur. Salah satu acaranya di isi dengan Tabligh Akbar, yang disampaikan oleh Dr Roni Nugraha, M.Ag, tokoh akademisi, serta Dosen STAIPI Bandung, dengan tema “Berita Bohong di Mata Islam”.
Dalam materinya, Roni menyampaikan, bahwa timbulnya berita bohong itu karena sudah hilangnya rasa malu pada diri manusia. Masih kata Dosen STAIPI Bandung tersebut, hal itu dilatar belakangi oleh rasa malu yang didengar, dipikirkannya tidak terjaga.
“Manusia itu hanya 30 menit, daya tangkap penerimaan informasi melalui pendengarannya. Otomatis menyebabkan informasi yang didengar banyak yang tidak sempurna, bahkan keliru. Di sini kemudian akan muncul berita bohong. Selain itu penglihatan, kadang mata kita mempunyai pandangan yang terbatas. Apabila jarak pandang objek benda terlalu jauh, maka wujud benda aslinya susah terlihat, sebaliknya apabila terlalu dekat, maka pandangan kita akan kabur,” kata Dr Roni, M.Ag.
“Kurangnya jendela informasi, serta malasnya menekuni literasi, menjadi salah satu penyebab minimnya orang mencari tahu dan mengetahui mana informasi yang asli dan palsu, padahal karakter manusia itu tergantung apa yang dibacanya,” sambungnya saat tabligh akbar.
Selain Cianjur, acara tersebut sudah dilangsungkan di Kota Sukabumi, rencananya akan di gelar di lima kota/kabupaten, khususnya di pesantren-pesantren. Selanjutnya diselenggarakan di Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.
Bisa terlakasananya kegiatan tersebut, tidak terlepas dari kepedulian Yayasan Wiranatakusumah, yang memiliki andil dalam memberikan dukungan, terhadap kegiatan anti pemberitaan bohong, secara berkelanjutan. Ke depan akan diadakan di seluruh pesantren yang ada di Jawa Barat.
“Pesantren itu gudang penerus bangsa yang potensial. Kami mempunyai harapan terhadap pemuda pesantren, di Cianjur khususnya, untuk menjadi benteng serta filter atas penyebaran berita bohong atau ‘hoax’. Ya minimal di lingkungan terdekatnya. Cyber Hijrah pun sebagai wahana mencetak para contenpreneur muda. Apabila para pemuda sudah bisa membangun pribadinya sendiri, cerdas, dan fokus ke masa depannya, maka tidak akan ada penyebarkan berita bohong, fitnah serta adu domba. Karena hal itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak cerdas serta bodoh,” jelas Moeli, Wakil Ketua Yayasan Wiranata Kusumah.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Himpunan Mahasiswa Persis Jabar, Alam Permana, mengatakan gelaran Cyber Hijrah Roadshow to Jabar di Cianjur, mencakup pelatihan, diskusi publik, tabligh akbar dan kaderisasi Cyber Hijrah.
“Kami bersama Buana Indonesia Neetwork, Yayasan Wiranata Kusumah dan seluruh elemen pemuda Islam yang ada, sepakat bahwa kami harus kembali pada fitrah sebagai Muslim yang cerdas. Di samping itu tidak mudah terprovokasi, diadu domba, difirnah, serta menyebarkan berita bohong. Mereka yang menyebar hoax atau berita bohong bukan bagian dari generasi muda Islam sesungguhnya,” pungkasnya. [SR]***