majalahsora.com, Tasikmalaya – Dalam rangka percepatan pelaksanaan program listrik pedesaan di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ketenaga listrikan.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) mengatakan, pemasangan sambungan tenaga listrik melalui PLN dinilai merupakan pola yang cukup signifikan untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi.
“Hal ini dilakukan untuk pemerataan pembangunan, yang berujung pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkap Demiz pada kegiatan Peresmian Jaringan Listrik Pedesaan dalam rangka peringatan Hari Listrik Nasional ke-72 tahun 2017, di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (02/11/2017).
Adapun rasio elektrifikasi yang bersumber dari tenaga listrik jaringan PLN di Jawa Barat pada saat ini hingga September 2017 sudah mencapai 98,5% . Dengan demikian, masih terdapat masyarakat di Jawa Barat yang belum memiliki sambungan tenaga listrik PLN secara langsung.
“Pada kenyataannya jumlah 1,5% tersebut merupakan wilayah-wilayah yang sulit diakses dikarenakan faktor geografis, ataupun ketentuan masyarakat adat setempat,” sambungnya.
Namun demikian, Demiz mengaku pihaknya akan terus berupaya untuk mewujudkan ‘Jabar Caang 2018’, yakni tercapainya rasio elektrifikasi di Provinsi Jawa Barat 100 % pada tahun 2018.
Menyambut momentum Hari Listrik Nasional ke-72 tahun 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat meresmikan penyalaan jaringan listrik pedesaan yang tersebar untuk 233 dusun dan 156 desa di seluruh wilayah Jawa Barat.
“Saat ini ada 233 dusun dialiri listrik, dengan sepanjang 170 kilometer jaringan, sehingga bisa dirasakan sampai ke pelosok-pelosok desa. Dari sisa 851 dusun yang belum teraliri listrik, dikurang 233 dusun saat ini, jadi tinggal 658 dusun di Jawa Barat, mudah-mudahan bisa diselesaikan 2018, ingat, dusun ya bukan desa,” katanya.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero) Amir Rosidin menambahkan, bahwa melalui semangat dan momentum Hari Listrik Nasional ke-72 ini, PLN ingin terus meningkatkan keterjangkauan listrik diseluruh wilayah Indonesia. Sejalan dengan Demiz, ia berharap jumlah desa yang berlistrik supaya ditingkatkan dengan optimal, karena ia percaya bahwa listrik dapat terus membawa pergerakan perekonomian masyarakat.
“Kami terus berupaya mengakseleraasi tercapainya Program ‘Jabar Caang 2018’ yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan pemerintah yang membantu kami mengimplementasikan pengembangan jaringan listrik di pedesaan.” Ujarnya.
Kepala Desa Tanjung Karang Lalan Jaelani mengungkapkan rasa terima kasihnya atas hadirnya pembangunan jaringan listrik desa tersebut.
“Kami sangat bersyukur saat ini desa kami sudah teraliri listrik, banyak perubahan dengan adanya listrik seperti sekarang ini semoga ke depannya hal ini membawa kemajuan bagi desa kami terutama untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan warga,” ungkap Kades.
Wilayah yang terbanyak dialiri jaringan listrik pedesaan sampai bulan Oktober 2017 antara lain Cianjur (59 dusun), Sukabumi (36 dusun), Bogor (27 dusun) , Cimahi (21 dusun), Tasikmalaya (21 dusun), Cirebon (20 dusun) dan Garut (20 dusun).
Potensi pelanggan yang bisa didapatkan dari program listrik pedesaan kali ini mencakup 7.366 pelanggan. Panjang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang berhasil dibangun sepanjang 73,04 kms, Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) sepanjang 197,77 kms dengan total daya terpasang sebanyak 4300 kVA. [SR]***