majalahsora.com, Kota Bandung – Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) SMPN 27 Kota Bandung periode 2022-2023 yang dilangsungkan dalam rangkaian kegiatan ekspose Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka, dipuji oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar, saat dirinya berkunjung ke sekolah yang berada di Jalan Yudhawastu Pramuka I, Senin (31/10/2022).
Pada kesempatan itu Hikmat mengatakan bahwa pemilihan OSIS di SMPN 27 Kota Bandung merupakan bagian dari P5 dengan materi suara demokrasi Pilketos.
“Salah satu implementasi P5 bagaimana melibatkan semua peserta didik (siswa) terlibat di dalamnya,” kata Hikmat.
Bersama para calon ketua OSIS sebagai harapan bangsa menyongsong 100 tahun Indonesia emas tahun 2045
“Tadi saya lihat dari mulai pengorganisasian anak-anak (siswa) yang merancang ini semua. Kemudian anak-anak yang tampil secara keseluruhan semuanya bisa dikerjakan. Pertama ini kesungguhan dan bimbingan dari kepala sekolah dan guru-gurunya. Kemudian pemilihannya juga berbasis IT.”
“Ini sebuah terobosan (pemilihan OSIS) menggunakan IT, kalau pemilihan secara nasional (Pemilu) biasanya kita menggunakan kertas suara. Mungkin dengan dipercontohkan dengan Pilketos hari ini di SMPN 27 dengan paperless, menggunakan teknologi hal tersebut bisa menjadi motivasi. Nantinya pemilihan secara IT tidak hanya di tingkat sekolah tetapi untuk tingkat apapun. Karena hal ini menjadi suatu keniscayaan suatu kebutuhan,” imbuh Hikmat.
Hikmat pun berpesan bagi calon ketua OSIS yang terpilih atau tidak terpilih, harus tetap kompak dan solid.
Saat meninjau bilik suara pemilihan Pilketos SMPN 27 Kota Bandung
“Karena ini sifatnya kepercayaan, nantinya semua dilibatkan. Yang terpilih harus pandai mengakomodir gagasan rekan-rekannya juga. Tetap bekerjasama untuk memajukan SMPN 27 Kota Bandung,” kata Hikmat.
“Bagaimana pun juga OSIS merupakan bagian penting dari sekolah. Harus mampu beradaptasi dengan kondisi kekinian. Termasuk menyangkut nama baik sekolah. Ketua OSIS yang memiliki kemampuan yang baik akan mengajak teman-temannya ke hal yang baik juga. Apalagi di sekolah ada kegiatan ekskul juga, semua aktif sebagai siswa dan berorganisasi. Saya yakin dengan berorganisasi ke depan mereka mampu beradaptasi di kehidupan yang nyata,” kata Hikmat.
Nita Hidawati Kepala SMPN 27 Kota Bandung pun menjelaskan bahwa kegiatan Pemilihan Ketua OSIS di sekolah yang dipimpinnya, merupakan implementasi P5, kurikulum merdeka, khususnya bagi siswa kelas VII.
Dalam rangkaian kegiatan ekspose P5 Kurikulum Merdeka dilakukan juga pengumuman pemenang lomba Bulan Bahasa SMPN 27 Kota Bandung
Persiapan dan pelaksanaannya dilakukan oleh siswa kelas VII implementasi P5 Kurikulum Merdeka.
“Semua kegiatan disiapkan oleh para siswa kelas VII, anak-anak melakukan seluruh aktivitasnya, dari mulai perencanaan sampai pemilihan hari ini murni anak-anak yang melakukan. Sedangkan guru menjadi fasilitator dan mengarahkan kegiatan,” kata Nita, di ruang kerjanya.
“Mulai dari perumusan, menentukan tipe dan syarat ketua OSIS sepeti apa, visi dan misinya. Mereka kemudian dibagi menjadi beberapa tim seperti tim perumus, tim Komisi Pemilihan OSIS (KPO), tim kampanye yang membuat yel-yel, poster mengenai program-program calon ketua OSIS dan harapan-harapan dari pemilih yang dilakukan oleh siswa kelas VII.”
Tampilan seni siswa SMPN 27 Kota Bandung implementasi P5 Kurikulum Merdeka
“Terakhir ada tim kreatif, menampilkan berbagai tampilan kesenian daerah, musikalisasi puisi, pupuh dan lainnya,” kata Nita.
Masih dikatakan Nita, bahwa empat calon ketua OSIS yang ada telah melewati beberapa seleksi, termasuk debat, guru pun turut serta bertanya kepada para calon.
Saat ditanya dengan hadirnya Hikmat KaDisdik Kota Bandung dalam ekspos P5 di SMPN 27, kata Nita sangat bangga.
Drs. Nana Henad, M.M.Pd., Kasi PJTK SMP Disdik Kota Bandung (kiri)
“Alhamdulillah, hadirnya Pak Kadis menjadi penyemangat bagi anak-anak, yang terpenting bagaimana apresiasi beliau pada ekspose P5 di setiap sekolah. Alhasil beliau nanti akan memperoleh pandangan umum terkait dengan Kurikulum Merdeka ini, dan saya sebagai warganya berterimakasih,” pungkasnya.
Sutimah Ketua Panitia Ekspose P5 Kurikulum Merdeka SMPN 27, menambahkan bahwa persiapan pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selama dua minggu.
“Setelah dibuatkan SK oleh Ibu Nita sebagai Kepala Sekolah, kami semua guru yang mengajar di kelas VII lalu membuat tim. Di sana kami membagi anak-anak ke dalam lima tim besar, ada tim kampanye, tim Komisi Pemilihan OSIS (KPO), tim kreatif, tim perumus dan tim panwaslu,” kata Sutimah, di SMPN 27 Kota Bandung.
Suasana pemilihan layaknya Pemilu begitu terasa, persiapan dan pelaksanaan dilakukan oleh siswa kelas VII
Lanjutnya dalam Pilketos ini ada delapan calon yang disaring lalu mengerucut menjadi empat orang.
“Kami melakukan beberapa seleksi, yang pertama tahapan seleksi tertulis, kedua tahapan seleksi kesehatan, ketiga tes wawancara. Sebelum ke tahap ini kami mengverifikasi dari administrasi yang masuk, yakni dari nilai rapot dan catatan berkelakuan baik dari BK,” kata Sutimah.
Adapun jumlah pemegang hak suara siswa dari kelas VII-IX sebanyak 923 orang ditambah kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan ada 66 orang.
Salah satu siswi sedang membaca poster kampanye salah satu kandidat ketua OSIS SMPN 27 Kota Bandung
“Tadi Pak Hikmat, KaDisdik Kota Bandung, Pak Nana Kasi PJTK SMP, Bu Titin, Pengawas Sekolah ikut memilih juga secara elektronik,” kata Sumirah.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa SMPN 27 Kota Bandung di bawah kepemimpinan Nita Hidawati, banyak melakukan perubahan dan gebrakan.
“Biasanya pemilihan OSIS manual sekarang digital, sama Bu Nita kita diajak berlari. Mengaplikasikan era digital dilakukan oleh siswa dan guru,” kata Sumirah.
Sutimah, S.Pd., Ketua Panitia Ekspose P5 Kurikulum Merdeka SMPN 27 (kiri) bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Hj. Helda Yuniati, S.Pd
Dari pandangan mata awak media majalahsora.com, pelaksanaan pemilihannya begitu menarik. Terlebih menggunakan teknologi digital yakni melalui tablet yang sudah disiapkan dalam bilik suara. Satu siswa memiliki satu hak suara. Aplikasinya menggunakan google form.
Di samping itu para pemegang hak suara, terlihat begitu antusias untuk memilih. Mereka mengikuti petunjuk pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS.
Adapun tahapan pencoblosannya, pertama para siswa pertama antri di pintu masuk, lalu duduk dengan tertib dikursi yang telah disediakan oleh Komisi Pemilihan OSIS, setelah itu diabsen, dan memilih dibilik suara dengan mengklik gambar yang mereka pilih.
Kemudian mereka yang telah menggunakan hak suaranya, jari tangannya ditempelkan ke dalam bak tinta warna biru, tanda telah memilih. [SR]***